Saat Upaya Pembebasan Sandera Abu Sayyaf
Pesawat Hercules TNI AU disiagakan di Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara, 31 Maret 2016. TNI menyiagakan armada dan pasukan tempur di Tarakan, Kalimantan Utara, terkait peristiwa penyanderaan 10 WNI oleh kelompok Militan Abu Sayyaf. [ANTARA/Fadlansyah]
Armada TNI AL KRI Teluk Lampung bersandar di Dermaga TNI AL Mamburungan, Tarakan, Kalimantan Utara, 31 Maret 2016. Sebanyak 10 WNI awak kapal tongkang Anand disandera militan di wilayah Filipina. [ANTARA/Fadlansyah]
Pesawat TNI AD lepas landas di bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara, 30 Maret 2016. Kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 dibajak saat dalam perjalanan dari Sungai Puting Kalimantan Selatan menuju Batangas, Filipina Selatan. [ANTARA/Fadlansyah]
Komandan Guspurlatim, Laksamana Pertama TNI I N G Ariawan menjawab pertanyaan wartawan seputar persiapan TNI dalam pembebasan WNI di Tarakan, Kalimantan Utara, 29 Maret 2016. Unsur gabungan TNI baik darat, laut dan udara siaga satu di Tarakan menyusul penyanderaan 10 orang WNI. [ANTARA/Fadlansyah]
Orang tua Suriansyah menunjukan foto anaknya yang disandera kelompok milisi bersenjata Abu Sayyaf di rumahnya Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Maret 2016. Suriansyah merupakan salah satu dari 10 kru kapal yang disandera milisi Abu Sayyaf. [ANTARA/Jojon]
Keluarga korban menunjukan foto awak Kapal Brahma 12, Rinaldi, yang disandera kelompok milisi bersenjata Abu Sayyaf di Makassar, 31 Maret 2016. Keluarga korban berharap upaya pembebaskan Rinaldi dan sembilan rekannya yang disandera di Filipina dapat berhasil tanpa ada korban. [ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang]
★ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.