Di Pangkalan MiliterIran telah menempatkan sistem pertahanan S-300 di pangkalan militer Khatam al-Anbia (Youtube) ○
Iran telah menempatkan sistem pertahanan rudal buatan Rusia, S-300, di salah satu pangkalan militernya. Penempatan sistem rudal ini sekaligus mengakhiri kontroversi seputar pengiriman ini selama hampir satu dekade.
"Sistem rudal S-300 ditempatkan di pangkalan pertahanan udara Iran, Khatam al-Anbia," kata Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Hossein Dehqan, seperti dikutip dari laman Russia Today, Rabu (11/5/2016).
Selain memiliki sistem rudal S-300, Dehqan juga mengaku negaranya telah memproduksi Bavar-373, sebuah rudal yang mempunyai karekateristik mirip dengan S-300. Bavar-373 rencananya akan diproduksi massal pada akhir tahun ini.
Sebelumnya, pada bulan April lalu, Iran telah memamerkan beberapa eleman dari sistem pertahanan rudalnya yang dibeli dari Rusia saat parade Hari Tentara Nasional di Teheran.
Sekedar informasi, Rusia memasok versi terbaru dari sistem rudal S-300 kepada Iran. Pada pertengahan April, Rusia mengumumkan pengiriman rudal sudah dimulai dan bahwa kesepakatan akan sepenuhnya ditutup sebelum akhir tahun. (ian)
Tak Akan Hentikan Pengembangan Program Rudal
Menteri Pertahanan Iran, Hossein Deghan menegaskan pihaknya tidak akan menghentikan program pengembangan rudal, terlebih pengembangan rudal balisitik. (Istimewa)
Pemerintah Iran menegaskan, mereka tidak akan menghentikan program pengembangan rudal, terlebih pengembangan rudal balisitik. Ini dilakukan semata-semata guna memperkuat pertahanan Iran.
"Iran tidak akan menghentikan program pengembangan rudal, termasuk di dalamnya penelitian ilmiah dan pengembangan rudal jenis baru," kata Menteri Pertahanan Iran, Hossein Deghan, seperti dilansir Kaztag pada Rabu (11/5).
Dirinya juga kembali menegaskan, doktrin militer Iran bukanlah melakukan agresi terhadap negara lain di kawasan. Doktrin militer Iran, lanjut Dehgan, adalah membangun pertahanan negara.
"Semua komponen dalam program militer Iran sesuai dengan doktrim militer yang dianut oleh Iran. Kami akan melakukan yang terbaik yang kami bisa, bukan untuk terlihat seperti agresor di mata tetangga kami. Kami akan terus mengembangkan pertahanan, dengan tujuan memperkuat pertahanan negara," sambungnya.
Sebelumnya, Dehqan membantah bahwa pihaknya telah melakukan uji coba terbaru rudal balistik mereka. Menurutnya, Iran belum memiliki rencana untuk kembali melakukan uji coba rudal. (esn)
Iran telah menempatkan sistem pertahanan rudal buatan Rusia, S-300, di salah satu pangkalan militernya. Penempatan sistem rudal ini sekaligus mengakhiri kontroversi seputar pengiriman ini selama hampir satu dekade.
"Sistem rudal S-300 ditempatkan di pangkalan pertahanan udara Iran, Khatam al-Anbia," kata Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Hossein Dehqan, seperti dikutip dari laman Russia Today, Rabu (11/5/2016).
Selain memiliki sistem rudal S-300, Dehqan juga mengaku negaranya telah memproduksi Bavar-373, sebuah rudal yang mempunyai karekateristik mirip dengan S-300. Bavar-373 rencananya akan diproduksi massal pada akhir tahun ini.
Sebelumnya, pada bulan April lalu, Iran telah memamerkan beberapa eleman dari sistem pertahanan rudalnya yang dibeli dari Rusia saat parade Hari Tentara Nasional di Teheran.
Sekedar informasi, Rusia memasok versi terbaru dari sistem rudal S-300 kepada Iran. Pada pertengahan April, Rusia mengumumkan pengiriman rudal sudah dimulai dan bahwa kesepakatan akan sepenuhnya ditutup sebelum akhir tahun. (ian)
Tak Akan Hentikan Pengembangan Program Rudal
Menteri Pertahanan Iran, Hossein Deghan menegaskan pihaknya tidak akan menghentikan program pengembangan rudal, terlebih pengembangan rudal balisitik. (Istimewa)
Pemerintah Iran menegaskan, mereka tidak akan menghentikan program pengembangan rudal, terlebih pengembangan rudal balisitik. Ini dilakukan semata-semata guna memperkuat pertahanan Iran.
"Iran tidak akan menghentikan program pengembangan rudal, termasuk di dalamnya penelitian ilmiah dan pengembangan rudal jenis baru," kata Menteri Pertahanan Iran, Hossein Deghan, seperti dilansir Kaztag pada Rabu (11/5).
Dirinya juga kembali menegaskan, doktrin militer Iran bukanlah melakukan agresi terhadap negara lain di kawasan. Doktrin militer Iran, lanjut Dehgan, adalah membangun pertahanan negara.
"Semua komponen dalam program militer Iran sesuai dengan doktrim militer yang dianut oleh Iran. Kami akan melakukan yang terbaik yang kami bisa, bukan untuk terlihat seperti agresor di mata tetangga kami. Kami akan terus mengembangkan pertahanan, dengan tujuan memperkuat pertahanan negara," sambungnya.
Sebelumnya, Dehqan membantah bahwa pihaknya telah melakukan uji coba terbaru rudal balistik mereka. Menurutnya, Iran belum memiliki rencana untuk kembali melakukan uji coba rudal. (esn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.