Diharapkan senjata dan amunisi terbaru ini dapat menjadi produk yang dapat membawa nama baik Indonesia.
SS2 V7 [© 2016 money.id/Istimewa] ★
PT Pindad meluncurkan amunisi versi terbaru kaliber 5.56 mm sub-sonic. Amunisi kaliber kecil ini memiliki kebisingan rendah dan sangat baik digunakan dalam operasi-operasi militer khusus.
"Ini kan silent, senyap, menyusup sangat cocok untuk operasi-operasi khusus," ucap Silmy di Lapangan Tembak 1.000 meter milik PT Pindad, Turren, Malang, Rabu (11/5/2016).
Silmy menambahkan, amunisi subsonic tekanannya tidak sama dengan peluru biasa. Pengguna pun tidak perlu melakukan kokang ulang saat menembak.
Selain amunisi 5.56 mm subsonic, PT Pindad juga meluncurkan senjata SS2 V7 Subsonic. Diharapkan senjata dan amunisi terbaru ini dapat menjadi produk yang dapat membawa nama baik Indonesia di bidang industri strategis.
"Jadi hari ini kita launching SS2 Subsonic dan peluru 5.56 subsonic. Kita bertugas untuk kemandirian, untuk pembelian kita harapkan Kemhan maupun users (pengguna) dapat memilih produk-produk yang dibuat oleh anak bangsa," harapnya.
Tim Money.id berkesempatan melihat pengujian SS2 V7 Subsonic dan Munisi 5.56 mm yang langsung dicoba oleh mantan anggota Komite Kebijakan Industri Pertahanan ini. Dua peluru ini nyaris tak terdengar saat ditembakkan ke plat baja yang sudah disiapkan.
Selesai pengujian, Silmy pun memperlihatkan video pengujian senjata MP7, silencer dan munisi subsonic yang pernah ia coba. Perbedaan kebisingan udara pun terlihat, SS2 V7 dan amunisi 5.56 mm subsonic buatan PT Pindad dinilai lebih baik.
"Ini hari pertama kali saya coba langsung amunisi subsonic. Saya pernah mencoba MP5 dan MP7 menggunakan silencer dan peluru subsonic. Setelah pengujian hari ini saya sangat terkejut karena ekspetasi saya awalnya tidak begitu senyap," imbuhnya.
SS2 V7 dan amunisi 5.56 mm Subsonic akan segera dilakukan sertifikasi agar bisa diproduksi massal. Meski belum menyiapkan target, PT Pindad optimis 2 produk barunya ini akan menjadi batu loncatan menuju kemandirian.
SS2 V7 [© 2016 money.id/Istimewa] ★
PT Pindad meluncurkan amunisi versi terbaru kaliber 5.56 mm sub-sonic. Amunisi kaliber kecil ini memiliki kebisingan rendah dan sangat baik digunakan dalam operasi-operasi militer khusus.
"Ini kan silent, senyap, menyusup sangat cocok untuk operasi-operasi khusus," ucap Silmy di Lapangan Tembak 1.000 meter milik PT Pindad, Turren, Malang, Rabu (11/5/2016).
Silmy menambahkan, amunisi subsonic tekanannya tidak sama dengan peluru biasa. Pengguna pun tidak perlu melakukan kokang ulang saat menembak.
Selain amunisi 5.56 mm subsonic, PT Pindad juga meluncurkan senjata SS2 V7 Subsonic. Diharapkan senjata dan amunisi terbaru ini dapat menjadi produk yang dapat membawa nama baik Indonesia di bidang industri strategis.
"Jadi hari ini kita launching SS2 Subsonic dan peluru 5.56 subsonic. Kita bertugas untuk kemandirian, untuk pembelian kita harapkan Kemhan maupun users (pengguna) dapat memilih produk-produk yang dibuat oleh anak bangsa," harapnya.
Tim Money.id berkesempatan melihat pengujian SS2 V7 Subsonic dan Munisi 5.56 mm yang langsung dicoba oleh mantan anggota Komite Kebijakan Industri Pertahanan ini. Dua peluru ini nyaris tak terdengar saat ditembakkan ke plat baja yang sudah disiapkan.
Selesai pengujian, Silmy pun memperlihatkan video pengujian senjata MP7, silencer dan munisi subsonic yang pernah ia coba. Perbedaan kebisingan udara pun terlihat, SS2 V7 dan amunisi 5.56 mm subsonic buatan PT Pindad dinilai lebih baik.
"Ini hari pertama kali saya coba langsung amunisi subsonic. Saya pernah mencoba MP5 dan MP7 menggunakan silencer dan peluru subsonic. Setelah pengujian hari ini saya sangat terkejut karena ekspetasi saya awalnya tidak begitu senyap," imbuhnya.
SS2 V7 dan amunisi 5.56 mm Subsonic akan segera dilakukan sertifikasi agar bisa diproduksi massal. Meski belum menyiapkan target, PT Pindad optimis 2 produk barunya ini akan menjadi batu loncatan menuju kemandirian.
★ money.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.