Dibebaskan
Empat WNI itu adalah anak buah kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi yang dibajak pada 15 April lalu. [AFP] ★
Sebanyak empat warga negara Indonesia yang disandera di Filipina sejak 15 April lalu telah dibebaskan, kata Presiden Joko Widodo.
“Alhamdulillah akhirnya empat WNI yang disandera kelompok panyandera sejak 15 Maret sudah dibebaskan," ujar Presiden Jokowi.
Keempat WNI tersebut, lanjut presiden, telah aman bersama otoritas Filipina.
Di tempat terpisah, Menkopolhukam, Luhut Panjaitan, mengatakan pembebasan itu tak lepas dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Filipina.
"Memang dukungan penuh Filipina yang membuat sukses, bahwa ada kelompok ini dan itu (yang membantu), iya itu betul. Tapi telepon Presiden Jokowi pada presiden Filipina sangat berpengaruh dalam penyelesaian kasus ini," ujar Luhut.
Empat WNI yang dibebaskan adalah anak buah kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi. Kedua kapal itu dibajak pada Jumat (15/04) pukul 18.31 waktu setempat, saat dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Kalimantan Utara.
Mereka adalah Mochammad Ariyanto Misnan (nakhoda), Lorens MPS, Dede Irfan Hilmi, dan Samsir.
Pembebasan keempat WNI terjadi setelah 10 WNI lainnya dibebaskan pada akhir April lalu.
Ke-10 WNI tesebut diculik dalam insiden terpisah Maret lalu. Mereka adalah awak kapal Anand 12 yang berlayar di perairan Tambulian, di lepas pantai Pulau Tapul, Kepulauan Sulu, Filipina.
Empat WNI itu adalah anak buah kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi yang dibajak pada 15 April lalu. [AFP] ★
Sebanyak empat warga negara Indonesia yang disandera di Filipina sejak 15 April lalu telah dibebaskan, kata Presiden Joko Widodo.
“Alhamdulillah akhirnya empat WNI yang disandera kelompok panyandera sejak 15 Maret sudah dibebaskan," ujar Presiden Jokowi.
Keempat WNI tersebut, lanjut presiden, telah aman bersama otoritas Filipina.
Di tempat terpisah, Menkopolhukam, Luhut Panjaitan, mengatakan pembebasan itu tak lepas dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Filipina.
"Memang dukungan penuh Filipina yang membuat sukses, bahwa ada kelompok ini dan itu (yang membantu), iya itu betul. Tapi telepon Presiden Jokowi pada presiden Filipina sangat berpengaruh dalam penyelesaian kasus ini," ujar Luhut.
Empat WNI yang dibebaskan adalah anak buah kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi. Kedua kapal itu dibajak pada Jumat (15/04) pukul 18.31 waktu setempat, saat dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Kalimantan Utara.
Mereka adalah Mochammad Ariyanto Misnan (nakhoda), Lorens MPS, Dede Irfan Hilmi, dan Samsir.
Pembebasan keempat WNI terjadi setelah 10 WNI lainnya dibebaskan pada akhir April lalu.
Ke-10 WNI tesebut diculik dalam insiden terpisah Maret lalu. Mereka adalah awak kapal Anand 12 yang berlayar di perairan Tambulian, di lepas pantai Pulau Tapul, Kepulauan Sulu, Filipina.
★ BBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.