✈️ Australia Kirim Dua Pesawat Pengintai✈️ Ilustrasi pesawat Intai AP-3C Orion Australia [AFP]
Militer Australia, pada Jumat (23/6), mengatakan bahwa pihaknya akan mengirim dua pesawat pengintai militer ke Filipina. Pesawat tersebut akan digunakan untuk membantu Filipina memerangi milisi ISIS guna merebut kembali kota Marawi.
"Pemerintah Filipina telah menerima tawaran Australia untuk dua pesawat Angkatan Bersenjata AP-3C untuk memberikan dukungan pengawasan kepada angkatan bersenjata Filipina," ungkap Menteri Pertahanan Australia Marise Payne dalam sebuah pernyataan.
Menurut Payne, peperangan Filipina melawan milisi ISIS turut menjadi kepentingan Australia. "Ancaman regional dari terorisme, khususnya dari ISIS dan milisi asing, merupakan ancaman langsung bagi Australia dan kepentingan kita," ujarnya.
Kendati demikian, ia tidak mengungkapkan di mana pesawat pengintai militer itu akan dioperasikan. Yang jelas, bantuan pesawat pengintai tersebut diharapkan dapat memberi kontribusi bagi perjuangan militer Filipina melawan ISIS.
Pertempuran selama lima pekan antara simpatisan atau milisi ISIS melawan militer Filipina telah memakan cukup banyak korban. Menurut perkiraan resmi, 369 orang telah tewas dalam peperangan tersebut.
Pekan ini, militer Filipina kembali menggencarkan tekanan serta serangan ke Marawi. Tujuannya adalah membebaskan kota tersebut dari ancaman teror menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Militer Australia, pada Jumat (23/6), mengatakan bahwa pihaknya akan mengirim dua pesawat pengintai militer ke Filipina. Pesawat tersebut akan digunakan untuk membantu Filipina memerangi milisi ISIS guna merebut kembali kota Marawi.
"Pemerintah Filipina telah menerima tawaran Australia untuk dua pesawat Angkatan Bersenjata AP-3C untuk memberikan dukungan pengawasan kepada angkatan bersenjata Filipina," ungkap Menteri Pertahanan Australia Marise Payne dalam sebuah pernyataan.
Menurut Payne, peperangan Filipina melawan milisi ISIS turut menjadi kepentingan Australia. "Ancaman regional dari terorisme, khususnya dari ISIS dan milisi asing, merupakan ancaman langsung bagi Australia dan kepentingan kita," ujarnya.
Kendati demikian, ia tidak mengungkapkan di mana pesawat pengintai militer itu akan dioperasikan. Yang jelas, bantuan pesawat pengintai tersebut diharapkan dapat memberi kontribusi bagi perjuangan militer Filipina melawan ISIS.
Pertempuran selama lima pekan antara simpatisan atau milisi ISIS melawan militer Filipina telah memakan cukup banyak korban. Menurut perkiraan resmi, 369 orang telah tewas dalam peperangan tersebut.
Pekan ini, militer Filipina kembali menggencarkan tekanan serta serangan ke Marawi. Tujuannya adalah membebaskan kota tersebut dari ancaman teror menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.