Marinir AS-Indonesia "Serbu" Banongan Hanya 45 Menit
Banongan,
Situbondo - Lebih dari seribu prajurit Korps Marinir Indonesia dan
Marinir Amerika Serikat mampu "menyerbu" Pantai Banongan, Situbondo,
Selasa siang, untuk melumpuhkan "musuh" yang "menduduki" pantai hanya
dalam waktu 45 menit.
Wartawan ANTARA di Banongan melaporkan, penyerbuan empat titik lokasi "musuh" itu merupakan bagian dari Latihan Bersama antara TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut AS dari jajaran "US Pacific Command" (USPaCom) yang bersandi "Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2012".
Dalam latihan yang disaksikan Komandan Gugus 73.1 Rear Admiral atau R.Adm (Laksamana Muda) Tom Carney dan Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, itu diawali dengan tembakan meriam ke arah pantai yang dilakukan kapal perang AS pada pukul 10.25 WIB.
Setelah dentuman meriam yang cukup mengagetkan itu, 13 tank serbu amfibi atau amphibious assault vechicle (AAV) milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang keluar dari "mulut" kapal USS Germantown LSD-42 tampak melakukan pendaratan.
Sementara itu, empat panser BTR-50 milik TNI AL yang keluar dari "mulut" KRI Banda Aceh - 593 pun mendarat dan bergerak di sektor kanan, sedangkan tank amfibi AS bergerak ke sektor kiri dengan mengeluarkan asap untuk penyamaran.
Ratusan prajurit yang keluar dari tank panser langsung turun dan bersembunyi di balik rerumputan dan pepohonan kelapa untuk menyerang titik sasaran 1 dan 2, sedangkan ratusan prajurit Marinir AS menyerbu titik sasaran 3 dan 4.
Penyerbuan titik sasaran itu dilakukan secara kerja sama antara prajurit Marinir AS dan Indonesia, karena keempat sasaran itu diserbu dengan saling membantu "musuh" mampu diusir pada pukul 11.10 WIB.
"Operasi amfibi adalah oeprasi yang paling sulit di dunia, karena operasi itu membutuhkan koordinasi yang baik antara pasukan di darat dan di laut," kata Komandan Gugus 73.1 Rear Admiral atau R.Adm (Laksamana Muda) Tom Carney, didampingi Komandan Satgas CARAT 2012 dari AS, Capt David A Welch.
Oleh karena itu, ia mengaku sangat beruntung dapat melakukan latihan bersama dengan TNI AL dalam CARAT 2012, karena latihan semacam ini sangat dibutuhkan. "Yang jelas, ke depan, kami akan meningkatkan kerja sama," katanya.
Senada dengan itu, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono juga mengaku senang dapat melakukan latihan bersama, karena latihan bersama itu dapat menjadi ajang tukar pengalaman, apalagi Amerika merupakan negara maju yang memiliki teknologi modern.
"Bagi kami, latihan itu sendiri dapat meningkatkan ketrampilan anggota," katanya, didampingi Danpasmar-1 Brigjen TNI Mar Tommy Natanegara dan Komandan Satgas CARAT 2012 dari Indonesia, Kol Laut (P) Rahmat Eko Rahardjo.
Latihan bersama yang berlangsung sejak 30 Mei hingga 7 Juni itu juga diwarnai dengan kolaborasi musik pentas antara Koprs Marinir Indonesia dan AS pada sejumlah SMA di Surabaya, bakti sosial kepada masyarakat Bangkalan, Madura, serta pra-latihan.(*)
Wartawan ANTARA di Banongan melaporkan, penyerbuan empat titik lokasi "musuh" itu merupakan bagian dari Latihan Bersama antara TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut AS dari jajaran "US Pacific Command" (USPaCom) yang bersandi "Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2012".
Dalam latihan yang disaksikan Komandan Gugus 73.1 Rear Admiral atau R.Adm (Laksamana Muda) Tom Carney dan Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, itu diawali dengan tembakan meriam ke arah pantai yang dilakukan kapal perang AS pada pukul 10.25 WIB.
Setelah dentuman meriam yang cukup mengagetkan itu, 13 tank serbu amfibi atau amphibious assault vechicle (AAV) milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang keluar dari "mulut" kapal USS Germantown LSD-42 tampak melakukan pendaratan.
Sementara itu, empat panser BTR-50 milik TNI AL yang keluar dari "mulut" KRI Banda Aceh - 593 pun mendarat dan bergerak di sektor kanan, sedangkan tank amfibi AS bergerak ke sektor kiri dengan mengeluarkan asap untuk penyamaran.
Ratusan prajurit yang keluar dari tank panser langsung turun dan bersembunyi di balik rerumputan dan pepohonan kelapa untuk menyerang titik sasaran 1 dan 2, sedangkan ratusan prajurit Marinir AS menyerbu titik sasaran 3 dan 4.
Penyerbuan titik sasaran itu dilakukan secara kerja sama antara prajurit Marinir AS dan Indonesia, karena keempat sasaran itu diserbu dengan saling membantu "musuh" mampu diusir pada pukul 11.10 WIB.
"Operasi amfibi adalah oeprasi yang paling sulit di dunia, karena operasi itu membutuhkan koordinasi yang baik antara pasukan di darat dan di laut," kata Komandan Gugus 73.1 Rear Admiral atau R.Adm (Laksamana Muda) Tom Carney, didampingi Komandan Satgas CARAT 2012 dari AS, Capt David A Welch.
Oleh karena itu, ia mengaku sangat beruntung dapat melakukan latihan bersama dengan TNI AL dalam CARAT 2012, karena latihan semacam ini sangat dibutuhkan. "Yang jelas, ke depan, kami akan meningkatkan kerja sama," katanya.
Senada dengan itu, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono juga mengaku senang dapat melakukan latihan bersama, karena latihan bersama itu dapat menjadi ajang tukar pengalaman, apalagi Amerika merupakan negara maju yang memiliki teknologi modern.
"Bagi kami, latihan itu sendiri dapat meningkatkan ketrampilan anggota," katanya, didampingi Danpasmar-1 Brigjen TNI Mar Tommy Natanegara dan Komandan Satgas CARAT 2012 dari Indonesia, Kol Laut (P) Rahmat Eko Rahardjo.
Latihan bersama yang berlangsung sejak 30 Mei hingga 7 Juni itu juga diwarnai dengan kolaborasi musik pentas antara Koprs Marinir Indonesia dan AS pada sejumlah SMA di Surabaya, bakti sosial kepada masyarakat Bangkalan, Madura, serta pra-latihan.(*)
Atraksi Prajurit TNI AL
SITUBONDO, KOMPAS.com -
Ada yang menarik setelah latihan bersama (Latma) yang diberi nama
"Carat 2012" di kawasan Banongan, Situbondo Jawa Timur. Usai melakukan
latihan bersama dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) dari
jajaran US Pacifik Command (Uspacom), para TNI AL melakukan berbagai
atraksi di hadapan para personel AL AS.
Sejumlah atraksi yang ditampilkan para TNI AL sambutan hangat dari para US Navy. Bahkan, Commanding Officer Command Bisk Force 73 (CO CTF 73) Radm Tom Carney tidak henti-hentinya memuji penampilan para TNI AL yang melakukan atraksi untuk menunjukkan kebolehannya.
Jenderal bintang dua US Navy, itu tak segan pula menghampiri para TNI AL yang sedang melakukan atraksi serta langsung mengajak foto bersama. "Selain mendapatkan kehormatan dapat melakukan latihan bersama dengan TNI AL, kami juga bangga dengan para TNI AL yang punya keahlian lain seperti yang ditampilkan di hadapan kami," kata Radm Tom Carney, Selasa (5/6/2012).
Sejumlah atraksi yang dilakukan para personel TNI AL, antara lain, memecahkan beberapa lempeng besi menggunakan tangan kosong, memecahkan beberapa balok es dengan kepala, dan atraksi makan kaca. Selain itu, melakukan atraksi kekebalan tubuh dengan cara tidur di atas ribuan paku, naik tangga pedang tanpa alas kaki, serta melakukan atraksi bela diri pencak silat dengan berbagai jurus."Semua atraksi itu dilakukan, dengan tujuan untuk menghibur para TNI AL dan para Angkatan Laut Amerika Serikat, usai melakukan latihan bersama di kawasan Banongan Situbondo," terang Kol Mar R Eko Raharjo, Komandan Satuan Tugas Latihan Gabungan Latma Carat 2012.
Sejumlah atraksi yang ditampilkan para TNI AL sambutan hangat dari para US Navy. Bahkan, Commanding Officer Command Bisk Force 73 (CO CTF 73) Radm Tom Carney tidak henti-hentinya memuji penampilan para TNI AL yang melakukan atraksi untuk menunjukkan kebolehannya.
Jenderal bintang dua US Navy, itu tak segan pula menghampiri para TNI AL yang sedang melakukan atraksi serta langsung mengajak foto bersama. "Selain mendapatkan kehormatan dapat melakukan latihan bersama dengan TNI AL, kami juga bangga dengan para TNI AL yang punya keahlian lain seperti yang ditampilkan di hadapan kami," kata Radm Tom Carney, Selasa (5/6/2012).
Sejumlah atraksi yang dilakukan para personel TNI AL, antara lain, memecahkan beberapa lempeng besi menggunakan tangan kosong, memecahkan beberapa balok es dengan kepala, dan atraksi makan kaca. Selain itu, melakukan atraksi kekebalan tubuh dengan cara tidur di atas ribuan paku, naik tangga pedang tanpa alas kaki, serta melakukan atraksi bela diri pencak silat dengan berbagai jurus."Semua atraksi itu dilakukan, dengan tujuan untuk menghibur para TNI AL dan para Angkatan Laut Amerika Serikat, usai melakukan latihan bersama di kawasan Banongan Situbondo," terang Kol Mar R Eko Raharjo, Komandan Satuan Tugas Latihan Gabungan Latma Carat 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.