PKR 10514 |
Jakarta,
InfoPublik - Kementerian Pertahanan (Kemhan) membantah PT PAL Indonesia
mendapat porsi kecil dalam pembangunan Kapal PKR 10514 yang dilakukan
dalam skema joint production Belanda. Indonesia dan Belanda melakukan
kerjasama pembangunan kapal PKR 10514 dengan nilai $220 juta.
Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Mayjen TNI Ediwan Prabowo mengatakan pengetahuan yang didapat PT PAL tak bisa dibandingkan dengan uang. “Tak semata-mata terhitung dari harga barang, tapi seberapa besar teknik dan kemampuan yang diberikan pada Indonesia,”kata Ediwan usai melakukan penandatanganan kontrak pengadaan Kapal PKR 10514 di kantor Kemhan di Jakarta, Selasa (5/6).
Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Mayjen TNI Ediwan Prabowo mengatakan pengetahuan yang didapat PT PAL tak bisa dibandingkan dengan uang. “Tak semata-mata terhitung dari harga barang, tapi seberapa besar teknik dan kemampuan yang diberikan pada Indonesia,”kata Ediwan usai melakukan penandatanganan kontrak pengadaan Kapal PKR 10514 di kantor Kemhan di Jakarta, Selasa (5/6).
Direktur
Utama PT PAL Indonesia Firmansyah juga mengatakan hal yang sama.
Menurutnya, apa yang didapat Indonesia dalam kerjasama ini tak bisa di
ukur dengan uang. “Kami mendapatkan kesempatan belajar. Kalau diukur
dengan uang, tentu sangat tinggi,” ujarnya.
Firmansyah
mengatakan untuk menunjang kerjasama pembangunan PKR 10514 itu, PT PAL
terus mempersiapkan diri. Selain mempersiapkan sarana dan prasarana, PT
PAL juga tengah menyiapkan personel yang akan membangun kapal tersebut.
“Kesiapan
kami sudah hampir 80 persen. Tinggal menyiapkan personel, dan personel
pun dilakukan dengan seleksi yang tak cuma sekali,” jelasnya.(dry)(bipnewsroom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.