KRI Banda Aceh-593 tiba di Jakarta, usai mengikuti RIMPAC 2014. (Foto: Firmanto Hanggoro)
KRI Banda Aceh-593 menjadi pionir kapal Indonesia dalam perhelatan Latma Multilateral RIMPAC di Hawaii, Amerika Serikat. Untuk pertama kalinya Indonesia mengirim kapal perang selama Latma Multilateral RIMPAC diselenggarakan sejak 2008. Pada RIMPAC sebelumnya, Indonesia hanya mengirim Korps Marinir dan Kopaska. Itu pun dalam jumlah yang terbatas.
Kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yang diproduksi PT PAL tahun 2011 lalu ini dapat menjadi kebanggaan rakyat Indonesia, karena keikutsertaannya dalam latihan terbesar di Asia Pasifik itu.
Kapal ini memiliki ukuran panjang 125 meter, lebar 22,04 meter, berat 7.286 ton, kecepatan maksimum 15 knot, dengan daya angkut mampu membawa 344 personel, 5 helikopter jenis MI-2 atau Bell 412, 2 unit LCVP, 3 unit meriam Howitzer, dan 21 buah tank.
Selain itu, kapal dipersenjatai senjata meriam kaliber 20 mm dan meriam laliber 40 mm.
KRI Banda Aceh-593 yang dikomandani Letkol (P) Arif Budiman tersebut berlatih bersama 49 kapal perang dari negara-negara peserta Latma Multilateral RIMPAC yang dipusatkan di US Naval Pearl Harbour, serta memiliki lokasi latihan di Pearl Harbour Training Area, serta Perairan Pulau Oahu dan Samudera Pasifik.
Porsi latihan yang diberikan US Pacific Command (USPACOM) meliputi Harbour Phase Photex, HADR (Human Assistance and Disaster Relief) Exercise, CFMCC ROC (Combine Force Maritime Componennt command Recconnaissance Operation Center), CMFP (Command Cooperative Maritime Force Pacific) Training, OPFOR (Opposing Force) Plan, Helo Operations Exercise, Hely Deck Party Exercise, Manuvra Exercise, Ship/Sail Maneuver, Tactical Manuver, Man Overboard Exercise, Screen Exercise, Interoperability with Coalition Forces, Communication Exercise, RASAP Exercise, Medical Helicopter Deck Landing, Engineering Drills, SWET (Shallow Water Equipment Training), Small Arm Shoot, Main Battery Shoot, Navcommex, Surface Serialized, Damage control Exercise, Air Defens Command Post Exercise, Photo Exercise dan Boardex.
KRI Banda Aceh-593 merupakan kapal yang sehari-hari berada di jajaran Kolinlamil serta di bawah binaan Satuan Lintas Laut Militer (Satinlamil) Jakarta.
Diharapkan pada pelatihan RIMPAC berikutnya kapal-kapal lain milik Indonesia turut berpartisipasi mendukung upaya TNI AL berkelas dunia dan mengharumkan nama bangsa.Kedatangan Satgas RIMPAC 2014 Disambut Upacara MiliterWakasal Laksdya TNI Didit Herdiyawan, memberi selamat kepada salah satu Satgas RIMPAC 2014. (Foto: Firmanto Hanggoro)
KRI Banda Aceh-593 yang membawa Satgas RIMPAC 2014 tiba di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Selasa (2/9). Kapal yang mengangkut 226 pasukan marinir tersebut disambut upacara militer khas TNI AL.
Wakasal Laksdya TNI Didit Herdiyawan yang bertindak sebagai inspektur upacara penyambutan menyampaikan pujiannya kepada seluruh peserta latihan yang semuanya telah kembali ke Tanah Air dengan selamat.
“Kita syukur Alhamdulillah telah menerima KRI Banda Aceh-593 sehabis pengikuti pelatihan RIMPAC 2014 di Hawaii, Amerika Serikat. Ini merupakan pertama kali TNI AL mengirimkan kapal dalam perhelatan RIMPAC, karena sebelumnya kita hanya mengirimkan pasukan,” ujar Didit.
Diakui olehnya bahwa pelatihan ini telah membawa manfaat yang besar bagi TNI AL karena para pasukan dapat menimba ilmu, baik strategi maupun taktik, yang diberikan US Pacific Command (USPACOM).
“Diharapkan tahun-tahun ke depan kita mampu mempelajari apa-apa saja yang dibutuhkan dalam pelatihan bersama,” tambahnya.
Dalam upacara tersebut, Wakasal mewakili Kasal Laksamana TNI Marsetio, memberikan piagam penghargaan dan plakat TNI AL kepada seluruh Satgas RIMPAC 2014 yang diwakili enam personel pendukung dari satuan yang berbeda, yakni Komandan KRI, Prajurit Marinir, Penyelam, Jurnalis, Helly Crew, dan Kopaska.
Latihan yang berlangsung 26 Juni hingga 1 Agustus 2014 ini terbagi dalam dua fase pelatihan, yakni meliputi Harbour Phase yang berlokasi di Kaniohe Bay (Marine Corps Base Hawaii) dan US Naval Base Pearl Harbour, serta Sea Phase di perairan pulau Oahu dan Samudera Pasifik.
Keikutsertaan TNI AL dalam perhelatan Latma RIMPAC 2014 merupakan salah satu implementasi keinginan pemimpin TNI AL yang berusaha mewujudkan TNI AL berkelas dunia atau World Class Navy.
Di akhir pernyataannya, Didit menuturkan rasa bangga karena kapal yang dikirim untuk mengikuti pelatihan, buatan dalam negeri.
“Kita patut bangga karena kapal (KRI Banda Aceh) yang kita kirim ini adalah buatan dalam negeri dan ini membuktikan bahwa kapal kita sejajar dengan kapal negara-negara maju,” tutupnya.
Selain disambut upacara militer, para Satgas RIMPAC 2014 juga disambut oleh keluarga mereka yang telah menunggu selama berjam-jam di pinggir dermaga Kolinlamil.Video Pendaratan Marinir
KRI Banda Aceh-593 menjadi pionir kapal Indonesia dalam perhelatan Latma Multilateral RIMPAC di Hawaii, Amerika Serikat. Untuk pertama kalinya Indonesia mengirim kapal perang selama Latma Multilateral RIMPAC diselenggarakan sejak 2008. Pada RIMPAC sebelumnya, Indonesia hanya mengirim Korps Marinir dan Kopaska. Itu pun dalam jumlah yang terbatas.
Kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yang diproduksi PT PAL tahun 2011 lalu ini dapat menjadi kebanggaan rakyat Indonesia, karena keikutsertaannya dalam latihan terbesar di Asia Pasifik itu.
Kapal ini memiliki ukuran panjang 125 meter, lebar 22,04 meter, berat 7.286 ton, kecepatan maksimum 15 knot, dengan daya angkut mampu membawa 344 personel, 5 helikopter jenis MI-2 atau Bell 412, 2 unit LCVP, 3 unit meriam Howitzer, dan 21 buah tank.
Selain itu, kapal dipersenjatai senjata meriam kaliber 20 mm dan meriam laliber 40 mm.
KRI Banda Aceh-593 yang dikomandani Letkol (P) Arif Budiman tersebut berlatih bersama 49 kapal perang dari negara-negara peserta Latma Multilateral RIMPAC yang dipusatkan di US Naval Pearl Harbour, serta memiliki lokasi latihan di Pearl Harbour Training Area, serta Perairan Pulau Oahu dan Samudera Pasifik.
Porsi latihan yang diberikan US Pacific Command (USPACOM) meliputi Harbour Phase Photex, HADR (Human Assistance and Disaster Relief) Exercise, CFMCC ROC (Combine Force Maritime Componennt command Recconnaissance Operation Center), CMFP (Command Cooperative Maritime Force Pacific) Training, OPFOR (Opposing Force) Plan, Helo Operations Exercise, Hely Deck Party Exercise, Manuvra Exercise, Ship/Sail Maneuver, Tactical Manuver, Man Overboard Exercise, Screen Exercise, Interoperability with Coalition Forces, Communication Exercise, RASAP Exercise, Medical Helicopter Deck Landing, Engineering Drills, SWET (Shallow Water Equipment Training), Small Arm Shoot, Main Battery Shoot, Navcommex, Surface Serialized, Damage control Exercise, Air Defens Command Post Exercise, Photo Exercise dan Boardex.
KRI Banda Aceh-593 merupakan kapal yang sehari-hari berada di jajaran Kolinlamil serta di bawah binaan Satuan Lintas Laut Militer (Satinlamil) Jakarta.
Diharapkan pada pelatihan RIMPAC berikutnya kapal-kapal lain milik Indonesia turut berpartisipasi mendukung upaya TNI AL berkelas dunia dan mengharumkan nama bangsa.Kedatangan Satgas RIMPAC 2014 Disambut Upacara MiliterWakasal Laksdya TNI Didit Herdiyawan, memberi selamat kepada salah satu Satgas RIMPAC 2014. (Foto: Firmanto Hanggoro)
KRI Banda Aceh-593 yang membawa Satgas RIMPAC 2014 tiba di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Selasa (2/9). Kapal yang mengangkut 226 pasukan marinir tersebut disambut upacara militer khas TNI AL.
Wakasal Laksdya TNI Didit Herdiyawan yang bertindak sebagai inspektur upacara penyambutan menyampaikan pujiannya kepada seluruh peserta latihan yang semuanya telah kembali ke Tanah Air dengan selamat.
“Kita syukur Alhamdulillah telah menerima KRI Banda Aceh-593 sehabis pengikuti pelatihan RIMPAC 2014 di Hawaii, Amerika Serikat. Ini merupakan pertama kali TNI AL mengirimkan kapal dalam perhelatan RIMPAC, karena sebelumnya kita hanya mengirimkan pasukan,” ujar Didit.
Diakui olehnya bahwa pelatihan ini telah membawa manfaat yang besar bagi TNI AL karena para pasukan dapat menimba ilmu, baik strategi maupun taktik, yang diberikan US Pacific Command (USPACOM).
“Diharapkan tahun-tahun ke depan kita mampu mempelajari apa-apa saja yang dibutuhkan dalam pelatihan bersama,” tambahnya.
Dalam upacara tersebut, Wakasal mewakili Kasal Laksamana TNI Marsetio, memberikan piagam penghargaan dan plakat TNI AL kepada seluruh Satgas RIMPAC 2014 yang diwakili enam personel pendukung dari satuan yang berbeda, yakni Komandan KRI, Prajurit Marinir, Penyelam, Jurnalis, Helly Crew, dan Kopaska.
Latihan yang berlangsung 26 Juni hingga 1 Agustus 2014 ini terbagi dalam dua fase pelatihan, yakni meliputi Harbour Phase yang berlokasi di Kaniohe Bay (Marine Corps Base Hawaii) dan US Naval Base Pearl Harbour, serta Sea Phase di perairan pulau Oahu dan Samudera Pasifik.
Keikutsertaan TNI AL dalam perhelatan Latma RIMPAC 2014 merupakan salah satu implementasi keinginan pemimpin TNI AL yang berusaha mewujudkan TNI AL berkelas dunia atau World Class Navy.
Di akhir pernyataannya, Didit menuturkan rasa bangga karena kapal yang dikirim untuk mengikuti pelatihan, buatan dalam negeri.
“Kita patut bangga karena kapal (KRI Banda Aceh) yang kita kirim ini adalah buatan dalam negeri dan ini membuktikan bahwa kapal kita sejajar dengan kapal negara-negara maju,” tutupnya.
Selain disambut upacara militer, para Satgas RIMPAC 2014 juga disambut oleh keluarga mereka yang telah menunggu selama berjam-jam di pinggir dermaga Kolinlamil.Video Pendaratan Marinir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.