Kerjasama dalam kemitraan strategis Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menempatkan Indonesia sebagai mitra strategis dalam kerjasama di bidang industri pertahanan. Korsel memandang, kerjasama di bidang industri pertahanan sangat penting kedua negara guna meningkatkan hubungan kerjasama dalam kemitraan strategis yang telah terjalin baik selama ini.
“Sekarang Pemerintah Korea sangat menilai tinggi potensi akan perkembangan industri pertahanan Indonesia, sehingga Pemerintah Korea telah menunjuk Indonesia sebagai mitra strategis di bidang industri pertahanan”, ungkap Director General Defence Industry Promotion Bureau, Defense Acquisition Program Administration (DAPA), Lee Jung Yong selaku Ketua Delegasi Korsel dalam Pertemuan Technical Meeting The Third Indonesia-Korea Defence Industry Cooperation Committee (DICC) Meetting, Selasa (2/9) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.Technical Meeting ini merupakan pertemuan pendahuluan dalam rangka The Third Indonesia-Korea DICC yang akan berlangsung hari Kamis tanggal 4 September 2014 di Kemhan, Jakarta. Hadir selaku Ketua Delegasi Indonesia dalam Technical Meeting ini, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan RI Dr. Timbul Siahaan.
Lebih lanjut Director General Defence Industry Promotion Bureau, DAPA, mengatakan, bahwa hubungan kerjasama Korsel dan Indonesia telah terjalin sangat baik sampai dengan saat ini. Untuk melanjutkan kerjasama yang baik ini, pihaknya berharap kerjasama di bidang industri pertahanan kedua negara dapat terus berlanjut.
Korsel melihat industri pertahanan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk berkembang di masa depan, apalagi Indonesia merupakan negara yang berpengaruh di kawasan ASEAN.
Untuk itu, Korsel membuka peluang dan kesempatan seluas – luasnya untuk masa depan kerjasama kedua negara di bidang industri pertahanan. Korsel menginginkan kerjasama industri pertahanan kedua negara tidak hanya sekadar penjualan dan pembelian, namun lebih dari itu Korsel juga menginginkan adanya kerjasama yang lebih luas di bidang penelitian dan pengembangan teknologi industri pertahanan.
Sementara itu, Dirjen Pothan Kemhan RI menyambut baik keinginan Korsel untuk meningkatkan kerjasama dengan Indonesia di bidang penelitian dan pengembangan teknologi industri pertahanan. Kerjasama di bidang industri pertahanan antara Indonesia dan Korsel saat ini terus meningkat dan mencapai kemajuan yang sangat baik. Indonesia dan Korsel telah membentuk hubungan yang baik dalam kerjasama industri pertahanan yang meliputi perencanaan untuk pembangunan bersama, produksi bersama dan pengadaan, Oleh karena itu, menurutnya melalui pertemuan ini diharapkan akan lebih meningkatkan lagi kerjasama industri pertahanan kedua negara berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan, saling menguntungkan, dan penghormatan penuh kedaulatan dan keutuhan wilayah.
Dalam Technical Meeting ini, selain hadir pejabat Kemhan dan TNI, dalam Delegasi Indonesia juga turut serta perwakilan dari industri pertahanan dalam negeri antara lain PT. DI, PT. Infoglobal, PT. Farin Industri, PT. Garda Persada, PT. T&E Simulation dan PT.PAL. Sementara itu, dalam Delegasi Korsel juga turut perwakilan industri pertahanan Korsel antara lain Han Hwa, LIG Nex1 dan Samsung Techwin.
Keikutsertaan sejumlah perwakilan dari industri pertahanan dari negara tersebut diharapkan akan dapat turut pula mendukung peningkatan kerjasama industri pertahanan Indonesia - Korsel.
“Sekarang Pemerintah Korea sangat menilai tinggi potensi akan perkembangan industri pertahanan Indonesia, sehingga Pemerintah Korea telah menunjuk Indonesia sebagai mitra strategis di bidang industri pertahanan”, ungkap Director General Defence Industry Promotion Bureau, Defense Acquisition Program Administration (DAPA), Lee Jung Yong selaku Ketua Delegasi Korsel dalam Pertemuan Technical Meeting The Third Indonesia-Korea Defence Industry Cooperation Committee (DICC) Meetting, Selasa (2/9) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.Technical Meeting ini merupakan pertemuan pendahuluan dalam rangka The Third Indonesia-Korea DICC yang akan berlangsung hari Kamis tanggal 4 September 2014 di Kemhan, Jakarta. Hadir selaku Ketua Delegasi Indonesia dalam Technical Meeting ini, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan RI Dr. Timbul Siahaan.
Lebih lanjut Director General Defence Industry Promotion Bureau, DAPA, mengatakan, bahwa hubungan kerjasama Korsel dan Indonesia telah terjalin sangat baik sampai dengan saat ini. Untuk melanjutkan kerjasama yang baik ini, pihaknya berharap kerjasama di bidang industri pertahanan kedua negara dapat terus berlanjut.
Korsel melihat industri pertahanan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk berkembang di masa depan, apalagi Indonesia merupakan negara yang berpengaruh di kawasan ASEAN.
Untuk itu, Korsel membuka peluang dan kesempatan seluas – luasnya untuk masa depan kerjasama kedua negara di bidang industri pertahanan. Korsel menginginkan kerjasama industri pertahanan kedua negara tidak hanya sekadar penjualan dan pembelian, namun lebih dari itu Korsel juga menginginkan adanya kerjasama yang lebih luas di bidang penelitian dan pengembangan teknologi industri pertahanan.
Sementara itu, Dirjen Pothan Kemhan RI menyambut baik keinginan Korsel untuk meningkatkan kerjasama dengan Indonesia di bidang penelitian dan pengembangan teknologi industri pertahanan. Kerjasama di bidang industri pertahanan antara Indonesia dan Korsel saat ini terus meningkat dan mencapai kemajuan yang sangat baik. Indonesia dan Korsel telah membentuk hubungan yang baik dalam kerjasama industri pertahanan yang meliputi perencanaan untuk pembangunan bersama, produksi bersama dan pengadaan, Oleh karena itu, menurutnya melalui pertemuan ini diharapkan akan lebih meningkatkan lagi kerjasama industri pertahanan kedua negara berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan, saling menguntungkan, dan penghormatan penuh kedaulatan dan keutuhan wilayah.
Dalam Technical Meeting ini, selain hadir pejabat Kemhan dan TNI, dalam Delegasi Indonesia juga turut serta perwakilan dari industri pertahanan dalam negeri antara lain PT. DI, PT. Infoglobal, PT. Farin Industri, PT. Garda Persada, PT. T&E Simulation dan PT.PAL. Sementara itu, dalam Delegasi Korsel juga turut perwakilan industri pertahanan Korsel antara lain Han Hwa, LIG Nex1 dan Samsung Techwin.
Keikutsertaan sejumlah perwakilan dari industri pertahanan dari negara tersebut diharapkan akan dapat turut pula mendukung peningkatan kerjasama industri pertahanan Indonesia - Korsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.