Serangan Koalisi AS Lebih EfektifKeterlibatan Rusia di Suriah membuat serangan koalisi AS menjadi lebih efektif (Istimewa) ☆
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, operasi anti ISIS oleh koalisi Amerika Serikat (AS) di Suriah menjadi lebih efektif setelah Angkatan Udara Rusia ikut turun tangan.
"Kami menunjukkan contoh untuk koalisi pimpinan AS, dimana operasi anti ISIS yang mereka lakukan setengah tahun terakhir tidak mengesankan. Kami senang bahwa keberhasilan operasi Rusia dan aktivitas koalisi ini telah menjadi jauh lebih efektif," kata Lavrov di Oman seperti dikutip dari laman Sputniknews, Rabu (3/2/2016).
Pasukan koalisi, yang terdiri dari 66 negara, pimpinan AS telah melaksanakan serangan udara terhadap kelompok teroris ISIS di Irak sejak Agustus 2014 dan di Suriah sejak September 2014. Aksi serang udara itu dilakukan tanpa izin dari Damaskus atau Dewan Keamanan PBB.
Sementara Rusia melakukan kampanye udara di Suriah sejak akhir September 2015. Serangan udara Rusia menyasar kelompok teror ISIS dan Front al-Nusra atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad.
Pada bulan Oktober 2015, para pejabat Rusia dan AS menandatangani Memorandum of Understanding yang menguraikan tentang prosedur keselamatan untuk operasi udara masing-masing kedua negara di Suriah. (ian)
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, operasi anti ISIS oleh koalisi Amerika Serikat (AS) di Suriah menjadi lebih efektif setelah Angkatan Udara Rusia ikut turun tangan.
"Kami menunjukkan contoh untuk koalisi pimpinan AS, dimana operasi anti ISIS yang mereka lakukan setengah tahun terakhir tidak mengesankan. Kami senang bahwa keberhasilan operasi Rusia dan aktivitas koalisi ini telah menjadi jauh lebih efektif," kata Lavrov di Oman seperti dikutip dari laman Sputniknews, Rabu (3/2/2016).
Pasukan koalisi, yang terdiri dari 66 negara, pimpinan AS telah melaksanakan serangan udara terhadap kelompok teroris ISIS di Irak sejak Agustus 2014 dan di Suriah sejak September 2014. Aksi serang udara itu dilakukan tanpa izin dari Damaskus atau Dewan Keamanan PBB.
Sementara Rusia melakukan kampanye udara di Suriah sejak akhir September 2015. Serangan udara Rusia menyasar kelompok teror ISIS dan Front al-Nusra atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad.
Pada bulan Oktober 2015, para pejabat Rusia dan AS menandatangani Memorandum of Understanding yang menguraikan tentang prosedur keselamatan untuk operasi udara masing-masing kedua negara di Suriah. (ian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.