✈ Dalam 10 Hari✈ Sniper misterius menghabisi tiga komandan ISIS di Libya dalam 10 hari. (Ilustrasi/Wallpaperrs) ☆
Seorang penembak jitu atau sniper misterius diburu para militan radikal setelah menghabisi tiga komandan ISIS di Libya hanya dalam tempo sepuluh hari. Para militan ISIS mengumbar tembakan untuk menakut-nakuti penduduk di Kota Sirte saat memburu sniper misterius itu.
Kota di Libya tersebut bertambah kacau dengan munculnya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau Daesh. Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan opsi militer untuk menggempur ISIS di negara yang pernah dipimpin diktator Muammar Gaddafi itu.
Penembak jitu misterius itu menjadi bahan pembicaraan publik dan pemberitaan media-media lokal. Warga Libya pengguna media sosial menjuluki penembak jitu misterius itu sebagai “Pemburu Daesh”.
Salah satu media lokal, Al-Wasat mengutip keterangan seorang saksi mata, menulis; ”Sebuah kelompok teror Voyage (ISIS) secara acak menembak di udara untuk menakut-nakuti penduduk, ketika mencari penembak jitu.”
Menurut IB Times, semalam, tiga komandan ISIS yang dihabisi sniper itu antara lain, pertama Hamad Abdel Hady, komandan ISIS asal Sudan yang bekerja untuk pengadilan Syariah kelompok radikal itu. Dia ditembak mati oleh penembak jitu di luar rumah sakit awal bulan ini.
Kedua, Abu Mohammed Dernawi, yang tewas ditembak pada tanggal 19 Januari di dekat rumahnya di Kota Sirte. Ketiga atau yang terbaru adalah Abdullah Hamad Al-Ansari, seorang komandan ISIS asal Kota Obari selatan, Libya. Dia ditembak mati pada 23 Januari saat ia meninggalkan sebuah masjid. (mas)
Seorang penembak jitu atau sniper misterius diburu para militan radikal setelah menghabisi tiga komandan ISIS di Libya hanya dalam tempo sepuluh hari. Para militan ISIS mengumbar tembakan untuk menakut-nakuti penduduk di Kota Sirte saat memburu sniper misterius itu.
Kota di Libya tersebut bertambah kacau dengan munculnya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau Daesh. Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan opsi militer untuk menggempur ISIS di negara yang pernah dipimpin diktator Muammar Gaddafi itu.
Penembak jitu misterius itu menjadi bahan pembicaraan publik dan pemberitaan media-media lokal. Warga Libya pengguna media sosial menjuluki penembak jitu misterius itu sebagai “Pemburu Daesh”.
Salah satu media lokal, Al-Wasat mengutip keterangan seorang saksi mata, menulis; ”Sebuah kelompok teror Voyage (ISIS) secara acak menembak di udara untuk menakut-nakuti penduduk, ketika mencari penembak jitu.”
Menurut IB Times, semalam, tiga komandan ISIS yang dihabisi sniper itu antara lain, pertama Hamad Abdel Hady, komandan ISIS asal Sudan yang bekerja untuk pengadilan Syariah kelompok radikal itu. Dia ditembak mati oleh penembak jitu di luar rumah sakit awal bulan ini.
Kedua, Abu Mohammed Dernawi, yang tewas ditembak pada tanggal 19 Januari di dekat rumahnya di Kota Sirte. Ketiga atau yang terbaru adalah Abdullah Hamad Al-Ansari, seorang komandan ISIS asal Kota Obari selatan, Libya. Dia ditembak mati pada 23 Januari saat ia meninggalkan sebuah masjid. (mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.