Sistem Pertahanan Udara Tangguh Era Perang DinginGepard adalah salah satu senjata anti pesawat yang sangat kuat dengan amunisi besar dan peralatan pengendali tembakan yang baik. Dikembangkan Jerman pada akhir tahun 1960-an sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman frontal dari armada udara Soviet, termasuk juga helikopter serang lapis baja Mi-24 Hind. Nama Gepard dari bahasa Jerman adalah sejenis Cheetah.
Dibangun berdasarkan sasis tank Leopard 1, namun sedikit diperpanjang dan memiliki lapisan baja tipis. Sisi turret dilengkapi dua meriam kaliber 35 mm. Radar pencari sasaran terpasang di atas turret di bagian belakang dan radar pelacak dipasang di depan turret. Ketika bergerak radar pencari diturunkan dibelakang turret dan radar pelacakan berputar 180 derajat. Pengemudi duduk di depan, dua kru lainnya di turret tengah dan mesin di tempatkan di bagian belakang.
Gepard dipersenjatai dengan dua autocannon Oerlikon KDA 35mm, membuatnya menjadi salah satu senjata anti pesawat self propelled paling kuat kala itu. Setiap laras meriam mampu memuntahkan 320 amunisi HE ditambah 20 amuisi AP per menit. Jangkauan efektif tembakan Gepard adalah 3,5 km dengan amunisi standar dan hingga 4,5 km dengan amunisi FAPDS. Untuk menghancurkan satu target sasaran normalnya membutuhkan 20 sampai 40 semburan amunisi.
Gepard dilengkapi dengan search radar S-band di belakang turret dan Doppler tracking radar Ku-band di depan turret. Keduanya memiliki jangkauan 15 km. Beberapa kendaraan juga memiliki laser pengukur jarak sasaran.
Gepard dilindungi oleh lapisan baja pada bagian lambung dan turret. Sedikit lebih tipis dari pada lempengan baja pada tank Leopard 1, tapi setidaknya Gepard masih aman dari tembakan senjata amunisi 14.5 mm, senjata ringan dan pecahan artileri. Gepard juga dilengkapi keamanan dari serangan kimia NBC.
Karena desain Gepard yang menggunakan chassis Leopard 1, kemampuan mobilitas Gepard di medan berat sangat baik dan dapat bersaing dengan kendaraan lapis baja lain yang dirancang untuk melindunginya. Gepard dilengkapi dengan mesin diesel MTU 830 hp seperti yang digunakan di Leopard 1. Sebuah sistem APU powers pendukung digunakan saat mesin tidak berjalan.
Gepard pernah memperkuat Jerman, Belgia dan Belanda. Karena harganya yang mahal Gepard tidak banyak di ekspor negara asing lainnya, Gepard berharga sekitar tiga kali lebih mahal dari tank Leopard 1. Ketiga negara Eropa pemilik Gepard kini telah menggantinya dengan rudal anti serangan udara seperti Stinger. Beberapa Gepard lawas telah dijual ke Rumania dan Chile.
Dibangun berdasarkan sasis tank Leopard 1, namun sedikit diperpanjang dan memiliki lapisan baja tipis. Sisi turret dilengkapi dua meriam kaliber 35 mm. Radar pencari sasaran terpasang di atas turret di bagian belakang dan radar pelacak dipasang di depan turret. Ketika bergerak radar pencari diturunkan dibelakang turret dan radar pelacakan berputar 180 derajat. Pengemudi duduk di depan, dua kru lainnya di turret tengah dan mesin di tempatkan di bagian belakang.
Gepard dipersenjatai dengan dua autocannon Oerlikon KDA 35mm, membuatnya menjadi salah satu senjata anti pesawat self propelled paling kuat kala itu. Setiap laras meriam mampu memuntahkan 320 amunisi HE ditambah 20 amuisi AP per menit. Jangkauan efektif tembakan Gepard adalah 3,5 km dengan amunisi standar dan hingga 4,5 km dengan amunisi FAPDS. Untuk menghancurkan satu target sasaran normalnya membutuhkan 20 sampai 40 semburan amunisi.
Gepard dilengkapi dengan search radar S-band di belakang turret dan Doppler tracking radar Ku-band di depan turret. Keduanya memiliki jangkauan 15 km. Beberapa kendaraan juga memiliki laser pengukur jarak sasaran.
Gepard dilindungi oleh lapisan baja pada bagian lambung dan turret. Sedikit lebih tipis dari pada lempengan baja pada tank Leopard 1, tapi setidaknya Gepard masih aman dari tembakan senjata amunisi 14.5 mm, senjata ringan dan pecahan artileri. Gepard juga dilengkapi keamanan dari serangan kimia NBC.
Karena desain Gepard yang menggunakan chassis Leopard 1, kemampuan mobilitas Gepard di medan berat sangat baik dan dapat bersaing dengan kendaraan lapis baja lain yang dirancang untuk melindunginya. Gepard dilengkapi dengan mesin diesel MTU 830 hp seperti yang digunakan di Leopard 1. Sebuah sistem APU powers pendukung digunakan saat mesin tidak berjalan.
Gepard pernah memperkuat Jerman, Belgia dan Belanda. Karena harganya yang mahal Gepard tidak banyak di ekspor negara asing lainnya, Gepard berharga sekitar tiga kali lebih mahal dari tank Leopard 1. Ketiga negara Eropa pemilik Gepard kini telah menggantinya dengan rudal anti serangan udara seperti Stinger. Beberapa Gepard lawas telah dijual ke Rumania dan Chile.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.