KTT OKI Pengawalan protap delegasi Palestina [antara]
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menegaskan, penjajahan Israel atas Palestina harus dihentikan. Menurutnya, saat ini rakyat Palestina semakin mendeta akibat kebijakan semena-semena Israel.
"Kita harus menghentikan hal ini (penjajahan). Semakin lama kita menunggu, semakin banyak pelanggaran terhadap HAM dan juga kebebasan yang mendasar," kata Retno saat membuka pertemuan tingkat Menteri KTT OKI di Jakarta pada Minggu (6/3).
"Semakin lama kita menunggu, semakin lama juga mereka (warga Palestina) mendapatkan hak-hak untuk menentukan jalan mereka sendiri, dan juga kemerdekaan mereka," sambungnya.
Retno dalam pernyataannya menuturkan alasan mengapa dunia Islam harus terus meningkatkan upaya untuk bisa memerdekakan Palestina dari tangan Israel. Dirinya menyebut, gelombang kekerasan terhadap Palestina dan Yerusalem terus berlangsung.
Lalu, dirinya mengatakan, penggunaan kekuatan yang berlebihan dan diskriminatif oleh Israel masih terus dilakukan. "Lebih dari lima juta orang Palestina hidup di bawah penjajahan, lebih dari setengah abad Israel melakukan blokade ekonomi yang memakasa warga Palestina hidup dalam kemiskinan," ucapnya.
"Di saat yang sama, Israel terus melanjutkan pembangunan pemukinan ilegal, menghancurkan rumah warga Palestina. Israel juga terus melanjutkan perubahan demografi, karakter dan status quo dari Yerusalem dengan menempatkan pembatasan kunjungan ke al-Aqsa, melanjutkan penyerbuan, dan mengizinkan warga Israel untuk memasuki kawasan masjid al-Aqsa," pungkasnya. (esn)
Sekjen OKI Serukan Dunia Islam Dukung Prancis Setop Penjajahan Israel
Sekertaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kerjasama Islam (OKI); Iyad Ameen Madani, menyerukan kepada dunia Islam untuk mendukung inisiatif Prancis terkait perdamaian Palestina dan penghentian penjajahan oleh Israel.
Seruan itu dia sampaikan dalam pidato sambutan di pertemuan puncak KTT Luar Biasa OKI di Jakarta, Senin (7/3/2016).
Madani mengatakan, Prancis membutuhkan dukungan penuh dari seluruh negara anggota OKI. Dia berharap, negara-negara anggota OKI dapat menyatukan suara dan mendukung inisiatif Prancis itu.
“Kita menantikan inisiatif Prancis soal seruan untuk menggelar konferensi internasional, yang membutukan persetujuan dari pertemuan ini, dengan tujuan untuk menghentikan penjajahan Israel. Kami berharap insiaitif Prancis ini mendapat dukungan dari kita semua,” kata Madani dalam sambutanya.
Usulan mengenai diadakannya konferensi itu pertama kali diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Prancis, yakni; Laurent Fabius beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Prancis memiliki tugas untuk menjaga upaya perdamaian guna menemukan solusi dua negara antara Israel dan Palestina.
”Prancis akan terlibat dalam beberapa minggu mendatang terkait penyusunan konferensi internasional guna menyatukan para pihak dan mitra utama mereka, (seperti) Amerika, Eropa, Arab, terutama untuk melestarikan dan membuat solusi dua negara,” ucap Fabius. (mas)
Anggota OKI Sepakat Tekan Israel dan Boikot Semua Produknya
Negara-negara anggota OKI sepakat untuk memberikan tekanan lebih lanjut kepada Israel. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan puncak KTT luar biasa OKI Jakarta soal Palestina.
"Melalui KTT ini, sejarah akan mencatat bahwa para pemimpin dunia Islam telah mengirimkan pesan kuat kepada seluruh pihak yang terlibat dalam konflik di Palestina. Untuk itu, terdapat urgensi bagi OKI untuk meningkatkan dukungan terhadap Palestina, melalui sejumlah langkah-langkah konkrit," kata Presiden Indonesia Joko Widodo dalam pidato penutupan KTT OKI.
"Penguatan dukungan politis untuk hidupkan kembali proses perdamaian. Peninjauan kembali Quartet, dengan kemungkinan penambahan anggotanya. Indonesia siap untuk berpartisipasi dan mendukung mekanisme ini. Penguatan tekanan kepada Israel, termasuk boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan," sambungnya pada Senin (7/3).
Selain itu, negara OKI juga setuju untuk meningkatan tekanan pada DK PBB untuk memberikan perlindungan internasional bagi Palestina, dan penetapan batas waktu pengakhiran pendudukan Israel. Lalu, penolakan tegas atas pembatasan akses beribadah ke Masjid Al-Aqsa serta tindakan Israel mengubah status-quo dan demografi Al-Quds Al-Sharif, dan pemenuhan kebutuhan kemanusiaan yang mendesak.
KTT luar biasa OKI Jakarta sendiri sejatinya menghasilkan dua dokumen, yakni resolusi dan deklarasi Jakarta. "Pertama adalah Resolusi yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI terhadap Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Resolusi ini diharapkan sejalan dengan kehendak rakyat Palestina. Kedua, adalah Jakarta Declaration, sebagai inisiatif Indonesia, yang memuat rencana aksi konkrit para pemimpin OKI untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif," ucapnya.
Namun, sayangnya belum diketahui kapan hasil KTT ini mulai berlaku, dan produk-produk Israel apa saja yang akan diboikot oleh negara-negara anggota OKI.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanantha Nassir, ketika ditanya mengenai rincian produk apa saja yang akan diboikot hanya menjelaskan, bahwa produk-produk tersebut adalah produk pertanian. "Produknya ada bermacam-macam ya, seperti pertanian, dan lain-lain," kata Arrmanantha.
Sementara itu, ketika ditanya seberapa besar dampak pemboikotan ini, menurutnya akan cukup besar. "Bisa dilihat dampaknya, hitung saja. Kalau kita Indonesia memiliki pasar 50 juta, Pakistan punya pasar terbesar 40 juta. Itu sudah berapa juta orang? Berapa miliar pasar yang bisa diboikot?" tanya Arrmanantha.
Lalu, ketika ditanya lebih lanjut soal produk Israel apa saja yang dibeli Indonesia, diplomat yang kerap disapa Tata itu menyebut bahwa dirinya tidak mengetahui secara rinci produk apa saja yang dibeli.
"Seperti tadi saya bilang, itu bisa dibeli dari pihak ketiga. Bisa saja bagian ini diambil dari sana untuk dibikin di negara ketiga. Kita enggak tahu juga apa yang ada di situ secara detail," imbuhnya. (esn)
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menegaskan, penjajahan Israel atas Palestina harus dihentikan. Menurutnya, saat ini rakyat Palestina semakin mendeta akibat kebijakan semena-semena Israel.
"Kita harus menghentikan hal ini (penjajahan). Semakin lama kita menunggu, semakin banyak pelanggaran terhadap HAM dan juga kebebasan yang mendasar," kata Retno saat membuka pertemuan tingkat Menteri KTT OKI di Jakarta pada Minggu (6/3).
"Semakin lama kita menunggu, semakin lama juga mereka (warga Palestina) mendapatkan hak-hak untuk menentukan jalan mereka sendiri, dan juga kemerdekaan mereka," sambungnya.
Retno dalam pernyataannya menuturkan alasan mengapa dunia Islam harus terus meningkatkan upaya untuk bisa memerdekakan Palestina dari tangan Israel. Dirinya menyebut, gelombang kekerasan terhadap Palestina dan Yerusalem terus berlangsung.
Lalu, dirinya mengatakan, penggunaan kekuatan yang berlebihan dan diskriminatif oleh Israel masih terus dilakukan. "Lebih dari lima juta orang Palestina hidup di bawah penjajahan, lebih dari setengah abad Israel melakukan blokade ekonomi yang memakasa warga Palestina hidup dalam kemiskinan," ucapnya.
"Di saat yang sama, Israel terus melanjutkan pembangunan pemukinan ilegal, menghancurkan rumah warga Palestina. Israel juga terus melanjutkan perubahan demografi, karakter dan status quo dari Yerusalem dengan menempatkan pembatasan kunjungan ke al-Aqsa, melanjutkan penyerbuan, dan mengizinkan warga Israel untuk memasuki kawasan masjid al-Aqsa," pungkasnya. (esn)
Sekjen OKI Serukan Dunia Islam Dukung Prancis Setop Penjajahan Israel
Sekertaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kerjasama Islam (OKI); Iyad Ameen Madani, menyerukan kepada dunia Islam untuk mendukung inisiatif Prancis terkait perdamaian Palestina dan penghentian penjajahan oleh Israel.
Seruan itu dia sampaikan dalam pidato sambutan di pertemuan puncak KTT Luar Biasa OKI di Jakarta, Senin (7/3/2016).
Madani mengatakan, Prancis membutuhkan dukungan penuh dari seluruh negara anggota OKI. Dia berharap, negara-negara anggota OKI dapat menyatukan suara dan mendukung inisiatif Prancis itu.
“Kita menantikan inisiatif Prancis soal seruan untuk menggelar konferensi internasional, yang membutukan persetujuan dari pertemuan ini, dengan tujuan untuk menghentikan penjajahan Israel. Kami berharap insiaitif Prancis ini mendapat dukungan dari kita semua,” kata Madani dalam sambutanya.
Usulan mengenai diadakannya konferensi itu pertama kali diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Prancis, yakni; Laurent Fabius beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Prancis memiliki tugas untuk menjaga upaya perdamaian guna menemukan solusi dua negara antara Israel dan Palestina.
”Prancis akan terlibat dalam beberapa minggu mendatang terkait penyusunan konferensi internasional guna menyatukan para pihak dan mitra utama mereka, (seperti) Amerika, Eropa, Arab, terutama untuk melestarikan dan membuat solusi dua negara,” ucap Fabius. (mas)
Anggota OKI Sepakat Tekan Israel dan Boikot Semua Produknya
Negara-negara anggota OKI sepakat untuk memberikan tekanan lebih lanjut kepada Israel. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan puncak KTT luar biasa OKI Jakarta soal Palestina.
"Melalui KTT ini, sejarah akan mencatat bahwa para pemimpin dunia Islam telah mengirimkan pesan kuat kepada seluruh pihak yang terlibat dalam konflik di Palestina. Untuk itu, terdapat urgensi bagi OKI untuk meningkatkan dukungan terhadap Palestina, melalui sejumlah langkah-langkah konkrit," kata Presiden Indonesia Joko Widodo dalam pidato penutupan KTT OKI.
"Penguatan dukungan politis untuk hidupkan kembali proses perdamaian. Peninjauan kembali Quartet, dengan kemungkinan penambahan anggotanya. Indonesia siap untuk berpartisipasi dan mendukung mekanisme ini. Penguatan tekanan kepada Israel, termasuk boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan," sambungnya pada Senin (7/3).
Selain itu, negara OKI juga setuju untuk meningkatan tekanan pada DK PBB untuk memberikan perlindungan internasional bagi Palestina, dan penetapan batas waktu pengakhiran pendudukan Israel. Lalu, penolakan tegas atas pembatasan akses beribadah ke Masjid Al-Aqsa serta tindakan Israel mengubah status-quo dan demografi Al-Quds Al-Sharif, dan pemenuhan kebutuhan kemanusiaan yang mendesak.
KTT luar biasa OKI Jakarta sendiri sejatinya menghasilkan dua dokumen, yakni resolusi dan deklarasi Jakarta. "Pertama adalah Resolusi yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI terhadap Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Resolusi ini diharapkan sejalan dengan kehendak rakyat Palestina. Kedua, adalah Jakarta Declaration, sebagai inisiatif Indonesia, yang memuat rencana aksi konkrit para pemimpin OKI untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif," ucapnya.
Namun, sayangnya belum diketahui kapan hasil KTT ini mulai berlaku, dan produk-produk Israel apa saja yang akan diboikot oleh negara-negara anggota OKI.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanantha Nassir, ketika ditanya mengenai rincian produk apa saja yang akan diboikot hanya menjelaskan, bahwa produk-produk tersebut adalah produk pertanian. "Produknya ada bermacam-macam ya, seperti pertanian, dan lain-lain," kata Arrmanantha.
Sementara itu, ketika ditanya seberapa besar dampak pemboikotan ini, menurutnya akan cukup besar. "Bisa dilihat dampaknya, hitung saja. Kalau kita Indonesia memiliki pasar 50 juta, Pakistan punya pasar terbesar 40 juta. Itu sudah berapa juta orang? Berapa miliar pasar yang bisa diboikot?" tanya Arrmanantha.
Lalu, ketika ditanya lebih lanjut soal produk Israel apa saja yang dibeli Indonesia, diplomat yang kerap disapa Tata itu menyebut bahwa dirinya tidak mengetahui secara rinci produk apa saja yang dibeli.
"Seperti tadi saya bilang, itu bisa dibeli dari pihak ketiga. Bisa saja bagian ini diambil dari sana untuk dibikin di negara ketiga. Kita enggak tahu juga apa yang ada di situ secara detail," imbuhnya. (esn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.