Tentara AS kedapatan menggunakan lambang milisi Kurdi di seragamnya saat melakukan operasi khusus di Raqqa (sputnik) ☆
Militer Turki mengatakan mereka akan menganggap tentara Amerika Serikat (AS) yang mengenakan emblem milisi Kurdi Suriah, YPG sebagai teroris. Ankara mendesak AS untuk memerintahkan tentara AS mencopot emblem tersebut, jika tidak ingin mereka jadi sasaran serangan Turki.
"Pasukan operasi khusus AS yang difoto di Suriah Kurdistan dengan mengenakan lencana pasukan Kurdi dianggap teroris, dan kami meminta kepada AS untuk memerintahkan mereka mencabut emblem tersebut," kata militer Turki, seperti dilansir Ekurd pada Sabtu (28/5).
Ini merupakan bentuk protes lanjutan yang disampaikan oleh Turki mengenai hal tersebut. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki. Mevlut Cavusoglu menyebut AS bermuka dua, karena menolak menyebut YPG, sebagai teroris.
"Jika mereka mengatakan 'Kami tidak melihat YPG dan kelompok teroris ini tidak sama', jawaban saya adalah, itu merupakan standar ganda dan bermuka dua," kata Cavusoglu.
Lebih jauh Cavusoglu mengatakan, adalah hal yang tidak dapat diterima jika tentara AS memakai emblem YPG. Hal itu diketahui setelah munculnya foto yang menunjukkan pasukah khusus AS mengenakan emblem YPG di pundak mereka dalam perang di Raqqa.
Turki sendiri telah menganggap YPG sebagai perpanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Kelompok ini dianggap sebagai kelompok pemberontak yang memperjuangkan otonomi. Washington sendiri telah memasukkan PKK dan sejumlah kelompok sayapnya sebagai kelompok teroris.
AS Akan Hukum Tentaranya yang Gunakan Emblem Kurdi
AS akan menghukum anggota militer mereka yang kedapatan menggunakan emblem milisi Kurdi Suriah, YPG. (Istimewa)
Amerika Serikat (AS) akan menghukum anggota militer mereka yang kedapatan menggunakan emblem milisi Kurdi Suriah, YPG. Hal itu diutarakan oleh pejabat militer AS yang berbasis di Baghdad, Irak, Kolonel Steve Warren.
Warren menuturkan, penggunaan emblem tersebut adalah sesuatu hal yang melanggar ketentuan militer AS. Oleh karena itu, tindakan keras akan diberikan kepada tentara AS yang menggunakan emblem tersebut.
"Mengenakan emblem YPG adalah tidak sah dan tidak pantas, dan tindakan korektif telah diambil. Kami telah mengkomunikasikan hal ini dengan banyak mitra militer kami dan sekutu di wilayah ini," ucap Warren, seperti dilansir Sputnik pada Sabtu (28/5).
Sebelumnya, Militer Turki mengatakan mereka akan menganggap tentara AS yang mengenakan emblem YPG, tak ubahnya teroris. Ankara mendesak AS untuk memerintahkan tentaranya mencabut emblem tersebut, jika tidak ingin mereka jadi sasaran serangan Turki.
Ini merupakan bentuk protes lanjutan yang disampaikan oleh Turki mengenai hal tersebut. Turki sendiri telah menganggap YPG sebagai perpanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang masuk dalam daftar teroris, bukan hanya di Turki tapi juga di AS. (esn)
Erdogan Murka
Militer Turki mengatakan mereka akan menganggap tentara Amerika Serikat (AS) yang mengenakan emblem milisi Kurdi Suriah, YPG sebagai teroris. (Istimewa)
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengutuk dukungan Amerika Serikat (AS) kepada milisi Kurdi di Suriah, YPG. Hal ini dipicu munculnya gambar pasukan komando AS mengenakan lambang milisi Kurdi yang dicap sebagai kelompok teroris oleh Ankara.
Erdogan mengatakan, negara-negara yang menjadi sekutu Turki seharusnya tidak memakai lambang dari Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), yang didukung oleh AS, dalam peperangan di Raqqa.
"Aku mengutuk dukungan yang mereka berikan kepada YPG. Mereka teman-teman kita, yang bersama kami dalam NATO, seharusnya tidak mengirim tentara mereka ke Suriah mengenakan emblem YPG," kata Erdogan seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (28/5/2016).
Sebelumnya, Pentagon mengumumkan bahwa pasukan operasi khusus di Suriah utara selanjutnya akan berhenti memakai lencana dari gerilyawan YPG, menyikapi protes yang dilancarkan oleh Turki.
Pentagon menegaskan bahwa pasukan AS tidak akan lagi menggunakan lambang tentara Kurdi di seragamnya, meskipun milites AS bertekad untuk terus bekerja sama dengan mereka dalam memerangi ISIS. (ian)
Militer Turki mengatakan mereka akan menganggap tentara Amerika Serikat (AS) yang mengenakan emblem milisi Kurdi Suriah, YPG sebagai teroris. Ankara mendesak AS untuk memerintahkan tentara AS mencopot emblem tersebut, jika tidak ingin mereka jadi sasaran serangan Turki.
"Pasukan operasi khusus AS yang difoto di Suriah Kurdistan dengan mengenakan lencana pasukan Kurdi dianggap teroris, dan kami meminta kepada AS untuk memerintahkan mereka mencabut emblem tersebut," kata militer Turki, seperti dilansir Ekurd pada Sabtu (28/5).
Ini merupakan bentuk protes lanjutan yang disampaikan oleh Turki mengenai hal tersebut. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki. Mevlut Cavusoglu menyebut AS bermuka dua, karena menolak menyebut YPG, sebagai teroris.
"Jika mereka mengatakan 'Kami tidak melihat YPG dan kelompok teroris ini tidak sama', jawaban saya adalah, itu merupakan standar ganda dan bermuka dua," kata Cavusoglu.
Lebih jauh Cavusoglu mengatakan, adalah hal yang tidak dapat diterima jika tentara AS memakai emblem YPG. Hal itu diketahui setelah munculnya foto yang menunjukkan pasukah khusus AS mengenakan emblem YPG di pundak mereka dalam perang di Raqqa.
Turki sendiri telah menganggap YPG sebagai perpanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Kelompok ini dianggap sebagai kelompok pemberontak yang memperjuangkan otonomi. Washington sendiri telah memasukkan PKK dan sejumlah kelompok sayapnya sebagai kelompok teroris.
AS Akan Hukum Tentaranya yang Gunakan Emblem Kurdi
AS akan menghukum anggota militer mereka yang kedapatan menggunakan emblem milisi Kurdi Suriah, YPG. (Istimewa)
Amerika Serikat (AS) akan menghukum anggota militer mereka yang kedapatan menggunakan emblem milisi Kurdi Suriah, YPG. Hal itu diutarakan oleh pejabat militer AS yang berbasis di Baghdad, Irak, Kolonel Steve Warren.
Warren menuturkan, penggunaan emblem tersebut adalah sesuatu hal yang melanggar ketentuan militer AS. Oleh karena itu, tindakan keras akan diberikan kepada tentara AS yang menggunakan emblem tersebut.
"Mengenakan emblem YPG adalah tidak sah dan tidak pantas, dan tindakan korektif telah diambil. Kami telah mengkomunikasikan hal ini dengan banyak mitra militer kami dan sekutu di wilayah ini," ucap Warren, seperti dilansir Sputnik pada Sabtu (28/5).
Sebelumnya, Militer Turki mengatakan mereka akan menganggap tentara AS yang mengenakan emblem YPG, tak ubahnya teroris. Ankara mendesak AS untuk memerintahkan tentaranya mencabut emblem tersebut, jika tidak ingin mereka jadi sasaran serangan Turki.
Ini merupakan bentuk protes lanjutan yang disampaikan oleh Turki mengenai hal tersebut. Turki sendiri telah menganggap YPG sebagai perpanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang masuk dalam daftar teroris, bukan hanya di Turki tapi juga di AS. (esn)
Erdogan Murka
Militer Turki mengatakan mereka akan menganggap tentara Amerika Serikat (AS) yang mengenakan emblem milisi Kurdi Suriah, YPG sebagai teroris. (Istimewa)
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengutuk dukungan Amerika Serikat (AS) kepada milisi Kurdi di Suriah, YPG. Hal ini dipicu munculnya gambar pasukan komando AS mengenakan lambang milisi Kurdi yang dicap sebagai kelompok teroris oleh Ankara.
Erdogan mengatakan, negara-negara yang menjadi sekutu Turki seharusnya tidak memakai lambang dari Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), yang didukung oleh AS, dalam peperangan di Raqqa.
"Aku mengutuk dukungan yang mereka berikan kepada YPG. Mereka teman-teman kita, yang bersama kami dalam NATO, seharusnya tidak mengirim tentara mereka ke Suriah mengenakan emblem YPG," kata Erdogan seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (28/5/2016).
Sebelumnya, Pentagon mengumumkan bahwa pasukan operasi khusus di Suriah utara selanjutnya akan berhenti memakai lencana dari gerilyawan YPG, menyikapi protes yang dilancarkan oleh Turki.
Pentagon menegaskan bahwa pasukan AS tidak akan lagi menggunakan lambang tentara Kurdi di seragamnya, meskipun milites AS bertekad untuk terus bekerja sama dengan mereka dalam memerangi ISIS. (ian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.