TNI Angkatan Laut menepis kabar yang beredar di media sosial bahwa kapal perang KRI Pati Unus-384 tenggelam akibat torpedo kapal musuh. Kondisi KRI Patiunus [Kaskus] ★
Melalui keterangannya, juru bicara TNI AL, Laksamana Pertama Edi Sucipto, menyebutkan KRI Pati Unus mengalami kebocoran di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara.
Menurut Edi, kebocoran terjadi ketika lambung kiri haluan kapal terkena benda di bawah permukaan air.
“Saat ini, seluruh anak buah kapal (ABK) KRI Pati Unus bersama Dinas Penyelaman Bawah Air dan Pangkalan Utama TNI AL I, Belawan, tengah mengatasi kebocoran tersebut,” sebut Edi dalam pesan kepada BBC Indonesia.
Akan tetapi, upaya tersebut mengalami kendala mengingat posisi kapal berada di area permukaan yang terbuka sehingga pengaruh angin gelombang dapat mempengaruhi pekerjaan menutup bagian bawah kapal yang bocor.
Sebelumnya, di media sosial beredar meme dan foto-foto yang seolah menggambarkan bahwa KRI Pati Unus-384 tenggelam akibat kena hantaman torpedo.
Foto-foto itu muncul beberapa hari setelah TNI AL menangkap sebuah kapal Cina dan delapan ABK di perairan Kepulauan Natuna. Mereka dituduh menangkap ikan secara ilegal di wilayah Indonesia.
Isu Miring KRI Patiunus
TNI AL memberikan penjelasan mengenai KRI Patiunus, kapal perang kebanggaan Indonesia. Isu tak benar menyebar, kabarnya kapal itu ditorpedo kapal milik negara lain. TNI AL meluruskan, kapal itu mengalami kebocoran di bagian lambung.
"Menanggapi pertanyaan masalah KRI Patiunus-384 (PTS- 384), KRI PTS mengalami kebocoran dialur Perairan Belawan yang diakibatkan lambung kiri haluan terkena sesuatu benda dibawah permukaan air," jelas Kadispen TNI AL Laksma Edi Sucipto, Selasa (31/5/2016).
Peristiwa itu terjadi pada 13 Mei lalu. Kapal Patiunus saat itu tengah berlayar. Saat kebocoran terjadi, pertolongan segera datang.
"Komandan beserta ABK KRI PTS dengan dibantu Dinas Penyelaman Bawah Air (dislambair) dan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) I, Belawan," jelas Edi.
Edi menjelaskan, kendala yang dialami dalam mengatasi kebocoran tersebut ketika cuaca kurang mendukung mengingat posisi kapal berada di area permukaan yang terbuka sehingga pengaruh angin gelombang dapat mempengaruhi pekerjaan menutup bagian bawah kapal yang bocor.
"Yang jelas sekarang sedang recovery ya," terang Edi.
Kapal ini sekarang sudah ditarik dan sandar di Belawan. Proses perbaikan sedang dilakukan. Pihak TNI AL juga memberikan foto kondisi kapal itu. (dra/dra)
Melalui keterangannya, juru bicara TNI AL, Laksamana Pertama Edi Sucipto, menyebutkan KRI Pati Unus mengalami kebocoran di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara.
Menurut Edi, kebocoran terjadi ketika lambung kiri haluan kapal terkena benda di bawah permukaan air.
“Saat ini, seluruh anak buah kapal (ABK) KRI Pati Unus bersama Dinas Penyelaman Bawah Air dan Pangkalan Utama TNI AL I, Belawan, tengah mengatasi kebocoran tersebut,” sebut Edi dalam pesan kepada BBC Indonesia.
Akan tetapi, upaya tersebut mengalami kendala mengingat posisi kapal berada di area permukaan yang terbuka sehingga pengaruh angin gelombang dapat mempengaruhi pekerjaan menutup bagian bawah kapal yang bocor.
Sebelumnya, di media sosial beredar meme dan foto-foto yang seolah menggambarkan bahwa KRI Pati Unus-384 tenggelam akibat kena hantaman torpedo.
Foto-foto itu muncul beberapa hari setelah TNI AL menangkap sebuah kapal Cina dan delapan ABK di perairan Kepulauan Natuna. Mereka dituduh menangkap ikan secara ilegal di wilayah Indonesia.
Isu Miring KRI Patiunus
TNI AL memberikan penjelasan mengenai KRI Patiunus, kapal perang kebanggaan Indonesia. Isu tak benar menyebar, kabarnya kapal itu ditorpedo kapal milik negara lain. TNI AL meluruskan, kapal itu mengalami kebocoran di bagian lambung.
"Menanggapi pertanyaan masalah KRI Patiunus-384 (PTS- 384), KRI PTS mengalami kebocoran dialur Perairan Belawan yang diakibatkan lambung kiri haluan terkena sesuatu benda dibawah permukaan air," jelas Kadispen TNI AL Laksma Edi Sucipto, Selasa (31/5/2016).
Peristiwa itu terjadi pada 13 Mei lalu. Kapal Patiunus saat itu tengah berlayar. Saat kebocoran terjadi, pertolongan segera datang.
"Komandan beserta ABK KRI PTS dengan dibantu Dinas Penyelaman Bawah Air (dislambair) dan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) I, Belawan," jelas Edi.
Edi menjelaskan, kendala yang dialami dalam mengatasi kebocoran tersebut ketika cuaca kurang mendukung mengingat posisi kapal berada di area permukaan yang terbuka sehingga pengaruh angin gelombang dapat mempengaruhi pekerjaan menutup bagian bawah kapal yang bocor.
"Yang jelas sekarang sedang recovery ya," terang Edi.
Kapal ini sekarang sudah ditarik dan sandar di Belawan. Proses perbaikan sedang dilakukan. Pihak TNI AL juga memberikan foto kondisi kapal itu. (dra/dra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.