Untuk Jaga Perairan Indonesia ilustrasi Pesawat Tempur/ Foto: Chaidir Anwar T/detikcom ☆
TNI AL berhasil menangkap kapal nelayan Cina karena masuk wilayah Indonesia tanpa izin yang diduga melakukan aktivitas pencurian ikan di sekitar perairan Natuna. Atas kejadian yang kembali terulang tersebut, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriyatna pun menyiapkan bala bantuan untuk mendukung pengawalan ketat di perairan-perairan Indonesia.
"Kedepan kita siapkan pesawat-pesawat tempur taktis, akan dilengkapi semua seperti untuk target-target diatas permukaan, yang pelan, yang menurut saya mudah ditangkap," kata Agus setelah memantau latihan simulasi tempur koops TNI AU di Bangka Belitung, Selasa (30/05/2016).
Agus memastikan bahwa pesawat-pesawat taktis itu sedang diproses sesuai dengan rencana strategis TNI AI dan diharapkan bisa beroperasi di akhir tahun ini.
Terkait masalah kurangnya pengawasan udara di beberapa wilayah perairan di Indonesia, Agus menyatakan bahwa pesawat sangatlah fleksibel dan mampu menempuh perjalanan bolak balik Makassar - Natuna dalam beberapa jam saja namun tidak memungkinkan untuk memboyong pesawat-pesawat pemantau tanpa infrastruktur daerah yang memadai.
"Kalau misalnya sarana prasarana ada di pulau terluar seperti Natuna dan Morottai atau saja yang sekarang sedang dibangun, nah kalau sarana prasarana itu udah jadi kita setiap hari ada pesawat yang standby disana, satu flight bergantian," tegas Agus. (rvk/rvk)
TNI AL berhasil menangkap kapal nelayan Cina karena masuk wilayah Indonesia tanpa izin yang diduga melakukan aktivitas pencurian ikan di sekitar perairan Natuna. Atas kejadian yang kembali terulang tersebut, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriyatna pun menyiapkan bala bantuan untuk mendukung pengawalan ketat di perairan-perairan Indonesia.
"Kedepan kita siapkan pesawat-pesawat tempur taktis, akan dilengkapi semua seperti untuk target-target diatas permukaan, yang pelan, yang menurut saya mudah ditangkap," kata Agus setelah memantau latihan simulasi tempur koops TNI AU di Bangka Belitung, Selasa (30/05/2016).
Agus memastikan bahwa pesawat-pesawat taktis itu sedang diproses sesuai dengan rencana strategis TNI AI dan diharapkan bisa beroperasi di akhir tahun ini.
Terkait masalah kurangnya pengawasan udara di beberapa wilayah perairan di Indonesia, Agus menyatakan bahwa pesawat sangatlah fleksibel dan mampu menempuh perjalanan bolak balik Makassar - Natuna dalam beberapa jam saja namun tidak memungkinkan untuk memboyong pesawat-pesawat pemantau tanpa infrastruktur daerah yang memadai.
"Kalau misalnya sarana prasarana ada di pulau terluar seperti Natuna dan Morottai atau saja yang sekarang sedang dibangun, nah kalau sarana prasarana itu udah jadi kita setiap hari ada pesawat yang standby disana, satu flight bergantian," tegas Agus. (rvk/rvk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.