Jurnas.com | ANGGOTA DPR RI Eva Kusuma Sundari
meminta TNI AD menghentikan rencana latihan perang di Kaligentong,
Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, 19--22 Juni 2012. Di tempat itu,
sedianya dilakuka Uji Siap Tempur (UST) Tingkat Kompi Yonif 511/DY
Brigif 16/Wira Yudha.
"Masyarakat Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, saat ini resah dan berjaga malam karena menyaksikan persiapan rencana latihan," kata Eva Kusuma Sundari, anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan Jawa Timur VI (Kabupaten/Kota Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten/Kota Blitar), melalui perangkat komunikasi kepada ANTARA di Semarang, Senin.
Wakil rakyat dari PDI Perjuangan itu, latihan akan berlangsung di area perkebunan Kaligentong, Kecamatan Tanggunggunung dan Kalidawir. Anggota Komisi III (Bidang Hukum & Perundang-undangan, Hak Asasi Manusia, dan Keamanan) DPR RI itu mengaku sudah bersurat kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), 11 Juni lalu, agar rencana latihan perang dibatalkan.
Penolakan Eva didasarkan pada argumentasi, antara lain perkebunan Kaligentong dan Penampean merupakan lahan perkebunan yang dikelola warga setempat. Dasarnya Surat Bupati Tulungagung Nomor 590/109/301/2005 (Kaligentong), 31 Mei 2005 dan Surat Bupati Tulungagung Nomor 590/346/424.13/2001 (Penampean), 17 April 2001.
Hasil pemeriksaan atas Buku Inventaris Tanah Tahun 2005/2006 oleh BPK menunjukkan tanah perkebunan itu tidak masuk dalam daftar nominatif inventaris tanah yang dikuasai Kodam V/ Brawijaya. "Selama tiga generasi, daerah tersebut jadi permukiman warga sehingga aneh jika tiba-tiba TNI AD mengalih fungsikannya jadi arena latihan perang," kata Eva.
Selain ke Fraksi PDI Perjuangan, warga juga mengadukan ke Komisi I (Bidang Pertahanan, Luar Negeri, dan Informasi) DPR RI, 18 Mei 2012 setelah pasukan yang sama melakukan latihan pertama, 2-4 Mei 20112. Akan tetapi, menurut dia, tampaknya keberatan dari DPR diabaikan dan persiapan latihan tetap dilaksanakan.
"Sepatutnya rencana latihan perang segera dihentikan dan pemeriksa pihak-pihak yang bertanggung jawab atas rencana yang menyiratkan arogansi sekaligus kecerobohan itu," kata Eva Kusuma. Antara
"Masyarakat Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, saat ini resah dan berjaga malam karena menyaksikan persiapan rencana latihan," kata Eva Kusuma Sundari, anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan Jawa Timur VI (Kabupaten/Kota Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten/Kota Blitar), melalui perangkat komunikasi kepada ANTARA di Semarang, Senin.
Wakil rakyat dari PDI Perjuangan itu, latihan akan berlangsung di area perkebunan Kaligentong, Kecamatan Tanggunggunung dan Kalidawir. Anggota Komisi III (Bidang Hukum & Perundang-undangan, Hak Asasi Manusia, dan Keamanan) DPR RI itu mengaku sudah bersurat kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), 11 Juni lalu, agar rencana latihan perang dibatalkan.
Penolakan Eva didasarkan pada argumentasi, antara lain perkebunan Kaligentong dan Penampean merupakan lahan perkebunan yang dikelola warga setempat. Dasarnya Surat Bupati Tulungagung Nomor 590/109/301/2005 (Kaligentong), 31 Mei 2005 dan Surat Bupati Tulungagung Nomor 590/346/424.13/2001 (Penampean), 17 April 2001.
Hasil pemeriksaan atas Buku Inventaris Tanah Tahun 2005/2006 oleh BPK menunjukkan tanah perkebunan itu tidak masuk dalam daftar nominatif inventaris tanah yang dikuasai Kodam V/ Brawijaya. "Selama tiga generasi, daerah tersebut jadi permukiman warga sehingga aneh jika tiba-tiba TNI AD mengalih fungsikannya jadi arena latihan perang," kata Eva.
Selain ke Fraksi PDI Perjuangan, warga juga mengadukan ke Komisi I (Bidang Pertahanan, Luar Negeri, dan Informasi) DPR RI, 18 Mei 2012 setelah pasukan yang sama melakukan latihan pertama, 2-4 Mei 20112. Akan tetapi, menurut dia, tampaknya keberatan dari DPR diabaikan dan persiapan latihan tetap dilaksanakan.
"Sepatutnya rencana latihan perang segera dihentikan dan pemeriksa pihak-pihak yang bertanggung jawab atas rencana yang menyiratkan arogansi sekaligus kecerobohan itu," kata Eva Kusuma. Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.