Ilustrasi F-27 TNI AU |
Kepada itoday, Kamis
(21/6), Muradi mengatakan, ada tiga alasan mengapa alutsista TNI ini
harus di-grounded. "Pertama, karena sudah tua. Kalau sudah tua, maka
akan ada penggantinya. Kedua, Indonesia sudah memiliki kemampuan untuk
membangun industri pertahanan yang baru, artinya alutsista seperti jenis
pesawat Fokker 27 sudah bisa sendiri produksi sendiri dan menggantikan
pesawat yang ada. Ketiga, antara kebijakan dengan implementasinya harus
nyambung," kata Muradi.
Melihat kemampuan yang dimiliki
Indonesia, lalu mengapa TNI AU masih mengoperasikan alutsista tua?
Muradi yang juga dosen FISIP Universitas Padjajaran, Bandung ini hanya
bisa menjawab, karena pemerintah/TNI tidak punya dana. Tidak hanya itu,
antara kebijakan dan implementasi tidak nyambung.
“Dari ketiga
faktor ini, sebenarnya situasinya sederhana saja. Pemerintah jika ingin
membuat kebijakan harus sesuai dengan apa yang dimiliki TNI, jika tidak
ya jangan membuat sebuah kebijakan. Nanti kondisi yang seperti itu akan
terus terulang, “ ungkapnya.
Dengan kondisi seperti itu, Muradi
melihat TNI tidak memiliki banyak pilihan, hanya bisa menggunakan
peralatan tuanya. Karena yang baru belum ada, beli baru atau bekas belum
tentu bisa karena tidak ada uangnya.
F27 TNI AU Jatuh (Foto: Pasya/pembaca detikcom) |
“Uangnya tidak ada, kita
juga tidak mampu beli yang bekas, maka mau tidak mau TNI hanya bisa
kembali menggunakan peralatan tuanya. Ketika menggunakan peralatan tua,
ya akan terjadi banyak masalah, seperti perawatan, keberadaan suku
cadang dan lain-lain, itu yang menyebabkan pesawat kita sering jatuh, “
jelasnya.
Fokker 27 adalah pesawat buatan 1958 pabrikan Belanda,
Fokker yang sudah bangkrut. TNI AU sendiri menggunakan pesawat yang
berjulukan Friendship ini sejak 1976 dan ditempatkan di Skadron 2 Lanud
Halim Perdana Kusuma, untuk angkut ringan dan penerjunan.
Sebelumnya,
TNI AU juga pernah mengalami musibah serupa di mana salah satu Fokker
27-nya jatuh di Bandung, 2009 lalu. Dalam musibah tersebut, 24 penumpang
tewas. Korban tewas terdiri dari awak pesawat dan anggota grup pasukan
khusus AU, Paskhas AU.
Pasca musibah Fokker di Bandung,
pemerintah sebenarnya sudah memerintahkan untuk menggrounded seluruh
alutsista TNI yang sudah tua untuk menghindari jatuh korban. Namun entah
mengapa pesawat Fokker 27 TNI AU yang sudah berumur lebih dari 30 tahun
ini masih juga terbang.*(itoday)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.