Kompas Online
Sabtu, 28 Februari 1998
Dili, Kompas, Antonio
Soares (32), anggota gerombolan pengacau keamanan (GPK) dan Pratu Diego
Soares Martins (26) anggota ABRI tewas dalam kontak senjata di Kampung
Lisafat, Kecamatan Hatolia, Kabupaten Ermera, Rabu (25/2). Kontak
senjata berawal dari laporan masyarakat tentang keberadaan GPK di wilayah itu yang sering mengganggu keamanan dan ketenangan masyarakat.
Siaran pers Komando Resort Militer (Korem) 164/WD, Jumat (27/2) yang ditandatangani Wakil Komandan Korem, Kolonel (Czi) Suryo Prabowo menyebutkan, kontak senjata itu merupakan upaya membasmi GPK di Timtim. Di kampung itu sering terjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Petugas keamanan bersama masyarakat mengadakan pengejaran terhadap GPK, kemudian terjadi kontak senjata. Pratu Diego telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Seroja Dili, sedangkan Antonio dimakamkan di Lisafat.
Dalam kontak senjata itu, pasukan ABRI berhasil merampas satu pucuk senjata jenis M 16 AL, satu buah handy talky merek Kenwood, satu buah sangkur, tiga magazen, dan satu bungkus lulik, obat kebal yang dipakai Antonio.
Setelah kejadian itu, dua warga masyarakat Ermera masing-masing Carlito Tilman dan Calistro Tilman, menyerahkan diri kepada petugas keamanan. Keduanya, selama ini membantu GPK mensuplai bahan makanan, obat-obatan, memberi informasi tentang kekuatan ABRI dan berbagai kejadian di Ermera dan Dili.(kor)
Sabtu, 28 Februari 1998
⚔ Anggota ABRI dan GPK Tewas dalam Kontak Senjata
Ilustrasi Anggota ABRI di Timtim |
Siaran pers Komando Resort Militer (Korem) 164/WD, Jumat (27/2) yang ditandatangani Wakil Komandan Korem, Kolonel (Czi) Suryo Prabowo menyebutkan, kontak senjata itu merupakan upaya membasmi GPK di Timtim. Di kampung itu sering terjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Petugas keamanan bersama masyarakat mengadakan pengejaran terhadap GPK, kemudian terjadi kontak senjata. Pratu Diego telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Seroja Dili, sedangkan Antonio dimakamkan di Lisafat.
Dalam kontak senjata itu, pasukan ABRI berhasil merampas satu pucuk senjata jenis M 16 AL, satu buah handy talky merek Kenwood, satu buah sangkur, tiga magazen, dan satu bungkus lulik, obat kebal yang dipakai Antonio.
Setelah kejadian itu, dua warga masyarakat Ermera masing-masing Carlito Tilman dan Calistro Tilman, menyerahkan diri kepada petugas keamanan. Keduanya, selama ini membantu GPK mensuplai bahan makanan, obat-obatan, memberi informasi tentang kekuatan ABRI dan berbagai kejadian di Ermera dan Dili.(kor)
[sumber library.ohiou.edu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.