Pagi
hari sekitar pukul 07.00 WIB dimana suhu udara terasa dingin menusuk
tulang sumsum, Selasa (18/9) di perkebunan teh yang berada di Kampung
Pasir Sapi Desa Sukamulya Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur Jawa
Barat, Asops Dankormar, Kolonel Marinir Kasirun Situmorang mewakili
Komandan Korps Marinir melepas para “Speed (Peluncur)” dari setiap Tim
Kebut Gunung Gede Pangrango yang mengikuti lomba kebut gunung dari
START.
Setelah tim speed meluncur maka setiap 30 menit berikutnya menyusul tim kebut gunung yang terdiri 47 personel setiap timnya. Pada hari pertama ini diikuti oleh 9 (Sembilan) tim kebut gunung yaitu Yonif-2 Mar, Yonif-4 Mar, Yonif-5 Mar, Yonif-8 Mar, Yontaifib-1 Mar, Yontaifib-2 Mar, Menart-2 Mar, Menbanpur-2 Mar dan Denjaka.
Tiap-tiap tim tersebut langsung dipimpin oleh Komandan Satuannya masing-masing. Tidak ketinggalan para perwira Lanmar Jakarta dibawah pimpinan Danlanmar Jakarta, Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji juga ikut membelah Gunung Gede Pangrango pada hari pertama.
Medan menuju puncak Gunung Gede dengan ketinggian 2900 m di atas permukaan air laut cukup menantang. Di puncak Gunung Gede tersebut terdapat sebuah alun-alun yang cukup legendaris yaitu Alun Alun Surya Kencana.
Medan dengan kemiringan berkisar 35 ⁰ sampai 45⁰ sungguh sangat menguras energi dan menuntut fisik yang prima. Puncak gunung pun sangat dingin dan terasa menembus tulang sumsum apalagi di malam hari. Namun dengan semangat dan saling memberi motivasi tantangan medan tersebut dapat ditaklukan oleh para prajurit Baret Ungu.
Pada malam harinya para peserta lomba bermalam di puncak dan pada esok harinya akan melanjutkan lagi menuju FINISH yang berada di daerah Cibodas Cianjur Jawa Barat. Para peserta pun memakai PDLT (Pakaian Dinas Lapangan Tempur) lengkap dengan senjata dan juga membawa beban logistik tidak kurang dari 15 kg.
Adapun yang menjadi kreteria penilaian dalam Lomba Kebut Gunung ini adalah kecepatan, kekompakan dan kelengkapan personel material dari setiap tim. Sedangkan Kebut Gunung Gede ini merupakan kali kedua diselenggarakan dalam rangka Lomba Binsat (Pembinaan Satuan) Korps Marinir.
Setelah tim speed meluncur maka setiap 30 menit berikutnya menyusul tim kebut gunung yang terdiri 47 personel setiap timnya. Pada hari pertama ini diikuti oleh 9 (Sembilan) tim kebut gunung yaitu Yonif-2 Mar, Yonif-4 Mar, Yonif-5 Mar, Yonif-8 Mar, Yontaifib-1 Mar, Yontaifib-2 Mar, Menart-2 Mar, Menbanpur-2 Mar dan Denjaka.
Tiap-tiap tim tersebut langsung dipimpin oleh Komandan Satuannya masing-masing. Tidak ketinggalan para perwira Lanmar Jakarta dibawah pimpinan Danlanmar Jakarta, Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji juga ikut membelah Gunung Gede Pangrango pada hari pertama.
Medan menuju puncak Gunung Gede dengan ketinggian 2900 m di atas permukaan air laut cukup menantang. Di puncak Gunung Gede tersebut terdapat sebuah alun-alun yang cukup legendaris yaitu Alun Alun Surya Kencana.
Medan dengan kemiringan berkisar 35 ⁰ sampai 45⁰ sungguh sangat menguras energi dan menuntut fisik yang prima. Puncak gunung pun sangat dingin dan terasa menembus tulang sumsum apalagi di malam hari. Namun dengan semangat dan saling memberi motivasi tantangan medan tersebut dapat ditaklukan oleh para prajurit Baret Ungu.
Pada malam harinya para peserta lomba bermalam di puncak dan pada esok harinya akan melanjutkan lagi menuju FINISH yang berada di daerah Cibodas Cianjur Jawa Barat. Para peserta pun memakai PDLT (Pakaian Dinas Lapangan Tempur) lengkap dengan senjata dan juga membawa beban logistik tidak kurang dari 15 kg.
Adapun yang menjadi kreteria penilaian dalam Lomba Kebut Gunung ini adalah kecepatan, kekompakan dan kelengkapan personel material dari setiap tim. Sedangkan Kebut Gunung Gede ini merupakan kali kedua diselenggarakan dalam rangka Lomba Binsat (Pembinaan Satuan) Korps Marinir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.