Matahari
belum menampakan sinarnya, embun pagi masih membasahi geladak heli KRI
Frans Kaisiepo (FKO) – 368 dan udara yang cukup dingin menusuk tulang.
Tiba-tiba sirine meraung raung memberikan tanda adanya bahaya yang
mengancam “ ….PERAN TEMPUR ….PERAN TEMPUR….PERAN TEMPUR BAHAYA UMUM,
HELI ALERT 15…”. Derap langkah dan teriakan anggota saling berhamburan
menuju pos tempurnya masing – masing untuk menghadapi ancaman serangan
musuh, pagi itu (4/9).
Dalam
situasi tersebut heli harus sudah terbang dalam waktu 15 menit
kedepan, Flight Deck Officer (FDO) dengan sigap memimpin crew helly
deck menyiapkan heli take off, Lettu Laut (P) Joko segera menghadap
Komandan KRI Frans kaisiepo – 368 untuk mendapatkan perintah terbang dan
tugas yang harus dilaksanakan.
“Garuda…laksanakan
shadowing terhadap kekuatan musuh yang disinyalir sedang melaksanakan
lintas laut menuju pulau yang disengketakan, jaga jarak aman dari
jangkauan senjata musuh….keep establish communication dengan FKO. Paga
PIT laksanakan positif control terhadap garuda…utamakan keselamatan,”
demikian penekanan Letkol Laut (P) Yayan Sofiyan, ST selaku Dansatgas
Kakadu 2012.
Tidak
sampai 15 menit sudah terdengar “request to green deck…rogger command
approve…greend deck”. Garuda (panggilan sandi Helikopter) pun melesat
kearah yang dikendalikan CIC (Combat Information Centre) KRI FKO – 368.
Setelah 13 nm terbang kearah halu190, visual ID positif HMAS Gascoyn
dan HMAS Huon teridentifikasi damage assesment “A”/rusak parah dan
dinyatakan tenggelam oleh hantaman Exocet MM 40 Block 2 KRI FKO – 368
dan rudal Harpoon HMAS Perth.
Sekilas cerita tersebut diatas, adalah
skenario yang digelar dalam latihan Kakadu 2012, yang sedang berlangsung
saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.