OPM Tegaskan Mereka tidak Terlibat Aksi Teror Di Papua
Aksi teror bom di Papua seperti di Wamena, Jayawijaya, membuat kelompok Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) angkat bicara.
Mereka mengklaim tidak terlibat dalam serangkaian aksi itu.
Panglima Kodap I Nasional Tabi TPN Papua Barat Kolonel David Darko saat dihubungi, Selasa (2/10) menegaskan, insiden teror bom Jayapura dan Wamena serta seluruh Papua, tidak ada kaitannya dengan TPN OPM.
"Maka TPN OPM menyatakan sikap tegas, kami tidak bertanggung jawab atas semua aksi dengan bom, karena OPM bukan teroris. Tapi organisasi yang berjuang atas hak dasar bangsa Papua untuk menentukan nasib sendiri seperti bangsa lainnya di muka bumi," ujar Darko
Dirinya bahkan dengan tegas mengatakan mereka tidak ada hubungan sama sekali dengan Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
"Kami juga tidak ada hubungan dengan komite dan sama sekali beda dengan mereka," tukas David Darko.
Saat ditanyakan soal tanggapan dari kelompok TPN-OPM, Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian, mengatakan pihak kepolisian menyerahkan kasus-kasus di Papua kepada pengadilan.
"Kasus ini sudah ditangani, dan biar kita liat saja di pengadilan nanti. Apa mereka terlibat atau tidak. Biar pengadilan yang memutuskan," ujarnya seusai mengikuti Upacara Penutupan Pendidikan Pembentukan Brigadir Tugas Umum Polri 2012 di Sekolah Polisi Negara (SPN) di Lapangan SPN, Base G, Jayapura, Selasa (2/10) siang.
Inilah Cara BIN Bendung Simpatisan OPM
Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)
Marciano Norman mengaku, memiliki strategi khusus untuk melakukan
kontrol terhadap semakin bertambahnya simpatisan Organisasi Papua
Merdeka (OPM).
"Saya rasa itu perlu diambil satu langkah-langkah yang konstruktif dalam arti tidak bisa dibiarkan begitu saja," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/10/2012).
Norman menuturkan, salah satu cara yang akan digunakan oleh BIN untuk meminimalisir lonjakan jumlah simpatisan OPM, yakni dengan cara memberikan kesadaran kepada masyarakat Papua untuk mengembangkan potensi daerah yang sangat besar.
"Dengan langkah-langkah nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat setempat bahwa pemerintah setempat sangat peduli pada pembangunan di Papua," jelasnya.
Selain itu, kata dia, BIN juga melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk terus melakukan komunikasi dengan para tokoh adat serta petinggi OPM untuk menciptakan suasana kondusif.
"Itu tentunya satuan-satuan teritorial pemerintah daerah mereka diupayakan untuk berkomunikasi. Penyelesaian damai itu adalah penyelesaian yang baik untuk kita semua," pungkasnya.(ctr).(ahm)
"Saya rasa itu perlu diambil satu langkah-langkah yang konstruktif dalam arti tidak bisa dibiarkan begitu saja," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/10/2012).
Norman menuturkan, salah satu cara yang akan digunakan oleh BIN untuk meminimalisir lonjakan jumlah simpatisan OPM, yakni dengan cara memberikan kesadaran kepada masyarakat Papua untuk mengembangkan potensi daerah yang sangat besar.
"Dengan langkah-langkah nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat setempat bahwa pemerintah setempat sangat peduli pada pembangunan di Papua," jelasnya.
Selain itu, kata dia, BIN juga melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk terus melakukan komunikasi dengan para tokoh adat serta petinggi OPM untuk menciptakan suasana kondusif.
"Itu tentunya satuan-satuan teritorial pemerintah daerah mereka diupayakan untuk berkomunikasi. Penyelesaian damai itu adalah penyelesaian yang baik untuk kita semua," pungkasnya.(ctr).(ahm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.