Oerlikon Skyguard system |
Soreang - Pengadaan Senjata Penangkis
Serangan Udara (PSU) jenis yang dilengkapi radar dan rudal jarak pendek,
akan menambah kemampuan dan kekuatan Korpaskhas. Secara bertahap
kedatangannya mulai pada tahun 2013 – 2014 sehingga Korpaskhas akan
mengirimkan perwakilan perwira, bintara dan tamtama untuk mendapatkan
dan melaksanakan pelatihan teknik operasi senjata yang dilaksanakan di
pabrik pembuat senjata PSU di negara Swiss.
"Dalam membangun kemampuan dan profesionalisme prajurit Paskhas, akan
terwujud bila adanya konsistensi dan kesinambungan upaya pembinaan yang
terus dilakukan secara terarah, terprogram dan berkelanjutan baik dari
aspek moralitas yang tercermin dalam disiplin, jiwa korsa dan semangat
juang yang tinggi maupun aspek olah keprajuritan yang dapat diandalkan,"
kata KASAU Marsekal TNI Imam Sufaat dalam rilis yang dikirimkan ke
"PRLM", Kamis (18/10).
Keberhasilan prajurit Paskhas dalam mengemban berbagai penugasan baik
di dalam negeri maupun luar negeri yang telah ditunjukkannya merupakan
refleksi dari betapa pentingnya militansi dan profesionalisme bagi
seorang prajurit. "Kita tidak boleh terlena dengan keberhasilan yang
telah diperoleh, melainkan harus menjadi pemicu semangat untuk segera
mewujudkan kesiapan dan kesiagaan dalam menyongsong tugas ke depan
karena tantangan tugas yang dihadapi juga semakin tidak ringan,"
katanya.
Kasau mengharapkan, kedepan, militansi, semangat, motivasi, dedikasi,
dan profesionalisme prajurit Paskhas tetap eksis sebagai salah satu
Satuan Tempur Darat Angkatan Udara, sebagaimana eksisnya satuan tempur
udara dalam mengawal, menegakkan serta mengamankan keutuhan wilayah NKRI
di udara.
Sebagai kebulatan tekad untuk melakukan yang terbaik bagi negara dan
bangsa, peringatan ulang tahun ke-65 Korpaskas yang jatuh pada Rabu
kemarin (17/10) ini bertema ”Dengan Profesionalisme dan Dedikasi yang
Tinggi, Korpaskhas Siap Menyongsong Modernisasi Alutsista dan Memberikan
yang Terbaik untuk Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
"Tema tersebut harus menjadi acuan setiap prajurit Korpaskhas dalam
melaksanakan tugasnya. Dua makna yang harus dipahami dari tema tersebut
yaitu pembinaan kualitas diri dan aktualisasi pengabdian,"
katanya.(A-71/A-147)***
TNI Pesan Meriam Penangkis Swiss
Triple Gun (googles) |
Jakarta - Pasukan Khas TNI Angkatan Udara telah memesan meriam
Penangkis Serangan Udara (PSU) terbaru jenis Oerlikon Contraves 35 mm
buatan Swiss. Alat ini untuk memaksimalkan pengamanan pangkalan udara.
"Senjata
ini untuk menggantikan PSU Triple Gun buatan 1950 yang telah lama
digunakan TNI Angkatan Udara dan sebagian sudah disisihkan secara
bertahap sejak 1990," kata Komandan Korps Paskhas TNI AU Marsekal
Pertama TNI Harry Budiono di Jakarta, Rabu (16/9).
Ia
menambahkan, PSU Oerlikon Contraves 35 mm telah digunakan di 40 negara
tersebar di Asia dan Eropa. "Jika Indonesia serius berniat membelinya
dan telah tandatangan kontrak, maka mereka baru akan membuatnya. Jadi,
nanti kita mendapat barang baru," ujar Harry.
Selain
PSU dari Swiss, Paskhas TNI AU juga akan meneruskan pengadaan radar
rudal antipesawat QW-3 buatan China. "Kontrak sudah ada di Departemen
Pertahanan. Kita akan beli tiga unit dan akan ditempatkan di Madiun dan
Jakarta," imbuhnya.
Harry mengatakan, pengadaan
sejumlah peralatan itu merupakan bagian dari Program Pengembangan
Kekuatan (Propangkuat) TNI AU 2005-2009 yang karena keterbatasan
anggaran maka baru dilanjutkan prosesnya pada Probangkuat 2009-2014.
Untuk
persenjataan personel dan kendaraan tempur lainnya, Paskhas TNI AU
menggunakan standar yang digunakan TNI. "Seperti untuk persenjataan
personel individu kita menggunakan senjata SS-1 V1 PT Pindad dan
lainnya," tuturnya. [*/sss]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.