Kopassus (Gombaljaya) |
"JIDD merupakan forum bagi negara-negara kawasan Asia Pasifik maupun di luar itu untuk saling berbagi gagasan terutama menyangkut bidang pertahanan," ujar Steering Committee JIDD 2013 Eris Herryanto dalam konferensi pers di Gedung Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (14/3).
Eris mengatakan, Kemenhan merasa perlu menyelenggarakan forum ini mengingat ancaman pertahanan masing-masing negara tidak bersifat sporadis dan hanya menyangkut negara tertentu saja. "Di zaman globalisasi ini, semua permasalahan pertahanan bersifat transnasional. Sehingga kita merasa perlu memiliki forum untuk membicarakan masalah-masalah ini," kata dia.
Selanjutnya, Eris menerangkan, meskipun masing-masing negara memiliki alat untuk mempertahankan keamanan yakni pertahanan. Namun demikian, permasalahan keamanan nasional tidak dapat teratasi jika hanya mengandalkan pertahanan.
"Dibutuhkan diplomasi agar masalah-masalah pertahanan dapat teratasi," ucap Eris.
Atas dasar itu, terang Eris, JIDD kali ini memiliki perbedaan dengan sebelumnya yang lebih banyak menekankan pada aspek pertahanan. JIDD tahun ini akan lebih banyak menekankan pada aspek dialog dalam upaya pertahanan di masing-masing negara.
"Diharapkan, dari JIDD nanti muncul gagasan bersama mengenai lingkungan yang dapat dijadikan sebuah tatanan wilayah yang damai, berkarakterkan kerjasama, transparansi, dan kepercayaan di antara institusi pemerintah maupun militer antarnegara," pungkas dia.(mdk/ian)
● Merdeka
Pake dialog segala. Nyamain alutsista tetangga aja ngos-ngosan, malu2, takut arm race. Gak ada tuh zero enemie, orang lain anggap kita musuh & modernisasi alutsistanya, kira ketengan terus buat wilayah seluas ini. Ingat ya, peringkat global fire krn besarnya jumlah penduduk, bukan karena jmlh tentara & equipmentnya yg menyedihkan.
BalasHapus