Dua Peserta Ekspedisi NKRI yang Hanyu Itu Ditemukan Tewas
Palu • Dua peserta Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi di Kabupaten Banggai ditemukan tewas terseret arus sungai Balingara di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Selasa (2/4/2013) siang.
Menurut Komandan Korem 132 Tadulako, Kolonel Inf. Marga Taufik, dua anggota yang tewas tersebut merupakan anggota Skuadron 464 Paskhas Madiun.
"Kita mendapat informasi di lapangan dua anggota paskhas yang tewas tersebut bernama Serda Iswadi dan Pratu Zulfikri. Mereka berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Marga Taufik dihubungi Kompas.com, Selasa. Dua jenazah korban saat ini telah diterbangkan ke RSUD Luwuk kemudian disemayamkan di Kodim 1306.
Informasi yang diperoleh Kompas.com, Selasa pagi tadi sekitar pukul 06.15 Wakil Komandan Sub Koordinator Wilayah Kapten Sahrudin beserta empat anggota dan tiga orang kru heli berangkat menuju tempat kejadian perkara (TKP) tenggelamnya dua anggota Paskhas. Tim evakuasi berhasil menemukan lokasi, tetapi tidak bisa mendarat karena kondisi medan yang tidak memungkinkan.
Kapten Sahrudin yang memimpin pencarian sempat berkomunikasi dari heli dengan tim penjelajah menggunakan bahasa isarat yang melaporkan bahwa dua orang yang terseret arus sungai telah meninggal dunia. Heli kemudian kembali ke Bandara di Luwuk untuk mengambil kantong mayat dan tali untuk melakukan evakuasi.
"Direncanakan besok dua jenazah ini akan diterbangkan ke kampung halamannya di Madiun dan Pekanbaru," kata Marga Taufik.
Menurut Komandan Korem 132 Tadulako, Kolonel Inf. Marga Taufik, dua anggota yang tewas tersebut merupakan anggota Skuadron 464 Paskhas Madiun.
"Kita mendapat informasi di lapangan dua anggota paskhas yang tewas tersebut bernama Serda Iswadi dan Pratu Zulfikri. Mereka berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Marga Taufik dihubungi Kompas.com, Selasa. Dua jenazah korban saat ini telah diterbangkan ke RSUD Luwuk kemudian disemayamkan di Kodim 1306.
Informasi yang diperoleh Kompas.com, Selasa pagi tadi sekitar pukul 06.15 Wakil Komandan Sub Koordinator Wilayah Kapten Sahrudin beserta empat anggota dan tiga orang kru heli berangkat menuju tempat kejadian perkara (TKP) tenggelamnya dua anggota Paskhas. Tim evakuasi berhasil menemukan lokasi, tetapi tidak bisa mendarat karena kondisi medan yang tidak memungkinkan.
Kapten Sahrudin yang memimpin pencarian sempat berkomunikasi dari heli dengan tim penjelajah menggunakan bahasa isarat yang melaporkan bahwa dua orang yang terseret arus sungai telah meninggal dunia. Heli kemudian kembali ke Bandara di Luwuk untuk mengambil kantong mayat dan tali untuk melakukan evakuasi.
"Direncanakan besok dua jenazah ini akan diterbangkan ke kampung halamannya di Madiun dan Pekanbaru," kata Marga Taufik.
RIP
● Kompas
TURUT BERDUKA UNTUK KELUARGA YANG DI TINGGALKAN. SEMOGA AMAL DAN PERBUATAN ALMARHUM DITERIMA ALLAH SWT DENGAN SEBAIK-BAIKNYA.
BalasHapus