Pengganti Jenderal Pramono harus bebas masalah HAM & korupsi'
Dalam memilih calon Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) yang baru, presiden sebagai pemilik hak prerogatif harus memperhatikan beberapa aspek. Di antaranya track record, dalam artian jenjang karier dan evaluasi kinerja calon Kasad yang baru. Apakah calon jenderal bintang empat tersebut memiliki masalah terkait HAM dan korupsi.
Direktur Program Imparsial Al Araf mengatakan, dalam hal track record, presiden harus mengevaluasi, apakah di masa lalu, seorang calon Kasad terlibat dalam kasus HAM. Hal ini diperlukan untuk memastikan ke depannya calon Kasad dapat memberikan kepastian perlindungan HAM.
"Memang Komnas HAM dan KPK tidak memiliki wewenang dalam memberikan masukan dalam pemilihan Kasad, tapi mengenai masalah HAM dan korupsi, hal ini dapat disampaikan ke presiden," kata Al Araf saat dihubungi merdeka.com, Senin (1/4) malam.
Selain kedua syarat di atas, Kasad yang baru, lanjut Al Araf, harus terbuka terhadap publik, dan mau berkomunikasi terhadap publik. "Menurut saya seorang pemimpin, Kasad tidak berjarak dan jauh dari kritik publik. Kita tidak membutuhkan Kasad yang melihat kritik publik sebagai ancaman, tapi lebih sebagai masukan, sehingga membuka diri," ujarnya.
Menjelang masa pensiun Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, sejumlah nama jendral bintang tiga digadang-gadang akan menggantikan posisi tertinggi di Angkatan Darat tersebut. Beberapa nama tersebut terdiri dari Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Letjen Moeldoko, Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen M Munir, Sekjen Wantanas Letjen Waris, Sekjen Kemenhan Letjen Budiman, Letjen Geerhan Lantara, dan Dan Kodiklat TNI Letjen Gatot Nurmantyo.(mdk/did)
Letjen Moeldoko berpeluang besar gantikan Jenderal Pramono
Hanya tinggal menunggu hitungan bulan, tepatnya pada bulan Mei, pucuk pimpinan di Angkatan Darat akan segera berganti. Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo akan melepaskan jabatannya, dan digantikan oleh juniornya.
Pengamat militer Wawan Purwanto mengatakan, meskipun sejumlah nama digadang-gadang bakal menempati posisi Kasad, namun mendekati pengumuman, bisa saja nama yang tidak masuk dalam enam besar nama di atas mencuat ke permukaan.
Saat ini disebut-sebut ada sejumlah nama yang memiliki kans seperti Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Letjen Moeldoko, Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen M Munir, Sekjen Wantanas Letjen Waris.
"Kans Letjen Moeldoko ke arah situ besar, tapi bisa saja di detik-detik sesuatu terjadi, sesuatu bisa saja berubah," kata Wawan saat dihubungi merdeka.com, Senin (2/4) malam.
"Sebagai contoh, pemilihan Kapolri, tiba-tiba ada nama pak Timur, itu yang bisa terjadi di tubuh Angkatan Darat. Tak diduga, tadinya bukan siapa-siapa, jadi perlu kita timbangkan hal-hal seperti itu," katanya.
Mengenai mulai bermunculannya nama-nama calon Kasad yang baru di media, jelas Wawan, hal tersebut bisa dijadikan pertimbangan presiden dalam menentukan siapa yang cocok menempati posisi Kasad.
"Dengan memunculkan nama-nama, bisa dilihat, apa reaksi yang di mata masyarakat. Tindakan lain, dimunculkan nama baru, persoalannya muncul tanggapan di media ada tim penilai. pantauan ini bisa menjadi pertimbangan presiden," pungkas Wawan.(mdk/did)
6 Kandidat Kasad pengganti Jenderal Pramono Edhie
Pucuk pimpinan di tubuh TNI Angkatan Darat akan segera berganti. Sebab, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo akan pensiun pada Mei nanti.
Jenderal Pramono mengungkapkan telah merekomendasikan tiga orang letnan jenderal (Letjen) sebagai penggantinya. Siapa mereka? Adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu masih merahasiakannya.
Saat ini ada 6 orang jenderal bintang tiga aktif di tubuh TNI AD. Dua di antaranya berkarya di luar Mabes TNI. Berikut 6 jenderal yang memiliki kans menggantikan Pramono :
1. Letjen Moeldoko
Letjen Moeldoko |
Saat menjabat sebagai Panglima Daerah Militer III Siliwangi, Moeldoko sempat ramai dibicarakan karena disebut-sebut menggelar operasi sajadah. Operasi itu bertujuan untuk membersihkan jamaah Ahmadiyah. Namun Moeldoko tegas membantah.
Karier pria kelahiran 6 Juli 1957 juga masih cukup panjang. Dia baru akan pensiun pada 2015 nanti. Jika melihat rekam jejaknya, Moeldoko memiliki kans menambah jumlah bintang di pundaknya.
2. Letjen M Munir
Letjen M Munir |
Begitu moncernya karier Munir, banyak kalangan yang memprediksi mantan Pangdam Siliwangi itu akan menjadi jenderal. Ditambah, Munir merupakan mantan ajudan SBY, hal itu menjadi nilai lebih. Masa pensiunnya pun masih panjang yakni, Oktober 2016.
3. Letjen Budiman
Letjen Budiman |
Pada tahun 2011 lalu, Budiman masuk dalam bursa calon Kasad. Tetapi takdir berkata lain, mantan Pangdam IV Diponegoro hanya menjabat sebagai Wakasad. Banyak pihak menilai dia harus 'mengalah' buat Pramono untuk mendapat bintang empat.
4. Letjen Waris
Letjen Waris |
Akmil angkatan 1981 itu dikenal sebagai jenderal tegas dengan gaya bicara yang spontan.
Pria berkumis itu juga sempat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) dan Pangdam Jaya.
5. Letjen Geerhan Lantara
Letjen Geerhan Lantara |
Gerhaan dikenal sebagai tentara pemberani. Saat terjadi insiden Santa Cruz di Timor Timur 1991, Gerhaan yang berpangkat mayor ditusuk hingga terluka parah. Gerhaan juga pernah mengambil posisi dalam penanganan bencana setelah tsunami di Aceh.
6. Letjen Gatot Nurmantyo
Letjen Gatot Nurmantyo |
Sebagai Akmil 1982, Gatot termasuk perwira yang menonjol di angkatannya. Ia pernah menjadi Gubernur Akmil dan juga Pangdam V Brawijaya.
Dia menjadi salah satu yang memiliki peluang menjadi Kasad.
Pengganti Kasad Pramono Edhie tergantung feeling SBY
Dalam waktu dekat pucuk pimpinan di tubuh TNI Angkatan Darat akan segera berganti. Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo akan pensiun pada bulan Mei nanti.
Hingga kini belum ada nama jelas bakal calon pengganti adik ipar Presiden SBY tersebut. Namun saat ini ada 6 orang jenderal bintang tiga aktif di tubuh TNI AD yang berpeluang menggantikan Pramono Edhie. Lalu siapa calon kuat pengganti adik Ibu Ani Yudhoyono itu?
"Junior itu banyak, itu tergantung juga feeling nya Pak Presiden besok gimana," ujar Mayjen TNI Purnawirawan Moerwanto Soeprapto di Jakarta, Senin (1/4).
Menurut Soeprapto, banyak jenderal juniornya yang kini layak jadi Kasad menggantikan Pramono Edhie. Soeprapto pun mengaku mengetahui siapa calon yang kemungkinan besar akan dipilih SBY.
"Saya tahu, tetapi saya gak mau ngomong, gak enak sama yang lain. Tapi banyak yang bagus-bagus kok," imbuh anggota Sekretariat Bersama Gerakan Implementasi Pancasila ini.(mdk/hhw)
● Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.