Ilustrasi Sigma 10514 |
Dalam kesepakatan jual beli itu tercantum Indonesia akan disertakan dalam pembangunan kapal. Dengan demikian, PT PAL bisa mengetahui dapur pembuatan kapal perang Belanda. "Kami menunggu alih teknologi dari Belanda," kata Firmansyah.
Firmansyah berharap, usai kerja sama pembangunan dua kapal perang itu, PT PAL akan mampu membuat kapal perang secara mandiri. Dengan kata lain, pemerintah Indonesia nanti tidak perlu lagi beli kapal perang dari luar negeri.
Pembuatan kapal perang berbeda ketimbang kapal biasa. Kapal perang membutuhkan spesifikasi yang lebih tinggi, punya kemampuan manuver dan kecepatan yang lebih kuat. Selain itu, harus mampu bersembunyi dari radar musuh. "Semua serba canggih sehingga ini menarik untuk kami pelajari."
Kementerian Pertahanan sebelumnya mengumumkan pemesanan dua unit kapal perang jenis perusak kawal rudal dari Belanda. Kedua kapal yang dibangun di galangan Damen Schelde Naval Shipyard ini berharga US$ 220 juta per unit. Proses pembuatan memakan waktu 49 bulan. Rencananya kedua kapal perang baru TNI Angkatan Laut itu akan selesai awal tahun 2017.
♞ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.