Kendaraan memiliki kemampuan yang andal dan desain yang gagah ini akan dibuat menyerupai Hummer, Humvee versi sipil dan Sherpa versi Sipil. Komodo [fallenpx]
Pada 1983 Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) memesan kendaraan tempur jenis baru untuk mengganti "Jeep". AM Generals, perusahaan otomotif Paman Sam sukses memenangkan tender 55.000 unit.
Konsep kendaraan jenis baru tersebut bernama "High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle", yang tersohor dengan nama Humvee dan sebagai pendamping Tank M1 Abrahams atau kendaraan militer lainnya.
Negara-negara lain pun banyak memproduksi kendaraan sejenis Humvee ini, salah satunya Sherpa besutan Renault, Perancis. Pada Oktober 2011, Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menantang PT Pindad (Persero) untuk membuat kendaaran sejenis.
"Kendaraan taktis type baru seperti ini akan dibutuhkan, saya minta dalam dua bulan Pindad sudah bisa memberikan paparan purwarupanya," demikian tantangan SBY.
Menanggapi permintaan SBY, PT Pindad pun mengaku tidak sulit karena mereka sudah mengembangkan kendaraan tersebut sejak 2010. Di mana, Pindad telah memiliki sebuah model yang dibangun berbasis Panser Anoa.
"Panser itu sasis dan mesinnya dari Renault, sedangkan body dan komponen lainnya dibuat sendiri PT Pindad. Saat ini baru satu unit, namun pemesannya sudah ratusan," ucap Dirut PT Pindad saat itu, Adik Avianto menanggapi tantangan SBY.
Pada Indo Defence 2012, PT Pindad menampilkan kendaraan tempur versi ringan dan diberi nama Komodo oleh Presiden SBY. Kendaraan ini menggunakan mesin diesel intercooler dengan power kendaraan 214 Tk pada 2.500 rpm dan rasio 25 Hp per ton.
Saat ini, PT Pindad sudah memproduksi beberapa varian yang digunakan TNI dan Polri. Varian-varian Komodo yakni Komando, Intai, Pemukulan Ram, Peluncur Roket, dan APC (Armoured Personnel Carrier).
Beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei tertarik dengan Komodo. PT Pindad terus berinovasi dengan melakukan pengembangan baru agar Rantis Komodo bisa dikenal dunia internasional.
"Kita terus melakukan pengembangan termasuk peningkatan komponen dalam negerinya. Saat ini Komodo bisa juga menggunakan mesin produksi Jepang," ungkap Direktur Utama PT Pindad, Silmy Karim kepada tim Liputan6.com beberapa waktu lalu.Versi sipil Komodo Versi peluncur rudal [fallenpx]
PT Pindad pun mengaku sudah banyak permintaan dari masyarakat Indonesia agar Komodo dibikin versi sipil. Kendaraan memiliki kemampuan yang andal dan desain yang gagah ini akan dibuat menyerupai Hummer, Humvee versi sipil dan Sherpa versi Sipil.
"Kebanyakan (peminta) suka karena menganggap Komodo desainnya gagah. Jadi konsumen yang senang off road dan ingin merasakan military looks dari Komodo kami memang sedang siapkan," terang Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmy Karim saat berbincang dengan Liputan6.com di kantor pusat Pindad di Bandung, Jawa Barat.
Meski tengah mempersiapkan segala hal menyangkut Komodo sipil, Simly menyatakan rencana tersebut bukan sebagai suatu upaya baru untuk masuk ke dalam wilayah yang sebenarnya bukan 'teritori' PT Pindad.
"Kecuali kalau kita diberikan tugas dan diberikan beberapa hal untuk mendukung jalannya program mobil nasional. Pasalnya hal tersebut tidak sederhana, itu cukup kompleks dan belum tentu konsumen (dalam skala ekonomis) menginginkan," ujarnya.
Lebih lanjut, Silmy mengatakan untuk Komodo sipil bagian eksteriornya tidak perlu menggunakan plat anti peluru begitu juga kacanya. Selain itu, banyak yang meminta ukuran tubuhnya sedikit dikecilkan, karena dimensi Komodo saat ini sangat besar.
Pada 1983 Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) memesan kendaraan tempur jenis baru untuk mengganti "Jeep". AM Generals, perusahaan otomotif Paman Sam sukses memenangkan tender 55.000 unit.
Konsep kendaraan jenis baru tersebut bernama "High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle", yang tersohor dengan nama Humvee dan sebagai pendamping Tank M1 Abrahams atau kendaraan militer lainnya.
Negara-negara lain pun banyak memproduksi kendaraan sejenis Humvee ini, salah satunya Sherpa besutan Renault, Perancis. Pada Oktober 2011, Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menantang PT Pindad (Persero) untuk membuat kendaaran sejenis.
"Kendaraan taktis type baru seperti ini akan dibutuhkan, saya minta dalam dua bulan Pindad sudah bisa memberikan paparan purwarupanya," demikian tantangan SBY.
Menanggapi permintaan SBY, PT Pindad pun mengaku tidak sulit karena mereka sudah mengembangkan kendaraan tersebut sejak 2010. Di mana, Pindad telah memiliki sebuah model yang dibangun berbasis Panser Anoa.
"Panser itu sasis dan mesinnya dari Renault, sedangkan body dan komponen lainnya dibuat sendiri PT Pindad. Saat ini baru satu unit, namun pemesannya sudah ratusan," ucap Dirut PT Pindad saat itu, Adik Avianto menanggapi tantangan SBY.
Pada Indo Defence 2012, PT Pindad menampilkan kendaraan tempur versi ringan dan diberi nama Komodo oleh Presiden SBY. Kendaraan ini menggunakan mesin diesel intercooler dengan power kendaraan 214 Tk pada 2.500 rpm dan rasio 25 Hp per ton.
Saat ini, PT Pindad sudah memproduksi beberapa varian yang digunakan TNI dan Polri. Varian-varian Komodo yakni Komando, Intai, Pemukulan Ram, Peluncur Roket, dan APC (Armoured Personnel Carrier).
Beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei tertarik dengan Komodo. PT Pindad terus berinovasi dengan melakukan pengembangan baru agar Rantis Komodo bisa dikenal dunia internasional.
"Kita terus melakukan pengembangan termasuk peningkatan komponen dalam negerinya. Saat ini Komodo bisa juga menggunakan mesin produksi Jepang," ungkap Direktur Utama PT Pindad, Silmy Karim kepada tim Liputan6.com beberapa waktu lalu.Versi sipil Komodo Versi peluncur rudal [fallenpx]
PT Pindad pun mengaku sudah banyak permintaan dari masyarakat Indonesia agar Komodo dibikin versi sipil. Kendaraan memiliki kemampuan yang andal dan desain yang gagah ini akan dibuat menyerupai Hummer, Humvee versi sipil dan Sherpa versi Sipil.
"Kebanyakan (peminta) suka karena menganggap Komodo desainnya gagah. Jadi konsumen yang senang off road dan ingin merasakan military looks dari Komodo kami memang sedang siapkan," terang Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmy Karim saat berbincang dengan Liputan6.com di kantor pusat Pindad di Bandung, Jawa Barat.
Meski tengah mempersiapkan segala hal menyangkut Komodo sipil, Simly menyatakan rencana tersebut bukan sebagai suatu upaya baru untuk masuk ke dalam wilayah yang sebenarnya bukan 'teritori' PT Pindad.
"Kecuali kalau kita diberikan tugas dan diberikan beberapa hal untuk mendukung jalannya program mobil nasional. Pasalnya hal tersebut tidak sederhana, itu cukup kompleks dan belum tentu konsumen (dalam skala ekonomis) menginginkan," ujarnya.
Lebih lanjut, Silmy mengatakan untuk Komodo sipil bagian eksteriornya tidak perlu menggunakan plat anti peluru begitu juga kacanya. Selain itu, banyak yang meminta ukuran tubuhnya sedikit dikecilkan, karena dimensi Komodo saat ini sangat besar.
★ Liputan 6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.