Setelah ada insiden dan terbakar mesinnya Rusia telah mengandangkan armada pesawat pembom Tu-95 dan menunggu hasil penyelidikan keselamatan. [IHS / Paul Tompkins] ♆
Rusia telah mengandangkan armada pesawat pembom strategis Tupolev Tu-95 'Bear' setelah keluar api pada mesin saat lepas landas yang terjadi pada tanggal 8 Juni, ungkap media pemerintah.
Penghentian sementara kegiatan penerbangan mencakup semua pesawat pembom 71 Tu-95MS6 / 16 yang saat ini dalam pelayanan Angkatan Udara Rusia (Voyenno-Vozdushnyye Sily - VVS), dan menungu sampai hasil penyelidikan selesai atas insiden di lapangan terbang Ukrainka di wilayah Amur dari Timur Jauh Rusia.
"Kecelakaan itu terjadi dalam latihan penerbangan di lapangan terbang Ukrainka ... pukul 17.00 waktu Moskow. Pesawat Tu-95 mendapat musibah ketika sedang di runway. Tidak ada amunisi dalam penerbangan. Menurut informasi awal, api keluar dari mesin penyebab di balik kecelakaan," kata Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip oleh kantor berita Tass, dan menambahkan, "Kepala Angkatan Udara Rusia telah memerintahkan untuk menghentikan penerbangan pesawat Tu-95 selama masih dalam penyelidikan."
Setelah pertama kali memasuki layanan pada tahun 1956, dengan tenaga mesin turboprop, Tu-95 dioperasikan oleh Long-Range Aviation Command (sebelumnya Army Air 37) bersama 'Backfire' Tupolev Tu-22 dan Tupolev Tu-160 'Blackjack' bomber platform, dan pesawat tanker Ilyushin Il-78 'Midas'.
Dari jumlah tersebut, Tu-95 adalah platform pesawat serang utama VVS'. Pesawat Tu-95 yang dioperasikan oleh Long-Range Aviation Command diketahui baru saja di modernisasi dan berkemampuan nuklir, mampu membawa beberapa macam senjata nuklir.
Sementara ini, VVS terlibat dalam program modernisasi yang luas, berkaitan dengan penggantian Tu-95 dan Tu-160 dengan pesawat pembom terbaru PAK-DA. Namun pesawat pembom PAK-DA baru dijadwalkan untuk masuk layanan pada 2023. [IHS Janes]
Rusia telah mengandangkan armada pesawat pembom strategis Tupolev Tu-95 'Bear' setelah keluar api pada mesin saat lepas landas yang terjadi pada tanggal 8 Juni, ungkap media pemerintah.
Penghentian sementara kegiatan penerbangan mencakup semua pesawat pembom 71 Tu-95MS6 / 16 yang saat ini dalam pelayanan Angkatan Udara Rusia (Voyenno-Vozdushnyye Sily - VVS), dan menungu sampai hasil penyelidikan selesai atas insiden di lapangan terbang Ukrainka di wilayah Amur dari Timur Jauh Rusia.
"Kecelakaan itu terjadi dalam latihan penerbangan di lapangan terbang Ukrainka ... pukul 17.00 waktu Moskow. Pesawat Tu-95 mendapat musibah ketika sedang di runway. Tidak ada amunisi dalam penerbangan. Menurut informasi awal, api keluar dari mesin penyebab di balik kecelakaan," kata Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip oleh kantor berita Tass, dan menambahkan, "Kepala Angkatan Udara Rusia telah memerintahkan untuk menghentikan penerbangan pesawat Tu-95 selama masih dalam penyelidikan."
Setelah pertama kali memasuki layanan pada tahun 1956, dengan tenaga mesin turboprop, Tu-95 dioperasikan oleh Long-Range Aviation Command (sebelumnya Army Air 37) bersama 'Backfire' Tupolev Tu-22 dan Tupolev Tu-160 'Blackjack' bomber platform, dan pesawat tanker Ilyushin Il-78 'Midas'.
Dari jumlah tersebut, Tu-95 adalah platform pesawat serang utama VVS'. Pesawat Tu-95 yang dioperasikan oleh Long-Range Aviation Command diketahui baru saja di modernisasi dan berkemampuan nuklir, mampu membawa beberapa macam senjata nuklir.
Sementara ini, VVS terlibat dalam program modernisasi yang luas, berkaitan dengan penggantian Tu-95 dan Tu-160 dengan pesawat pembom terbaru PAK-DA. Namun pesawat pembom PAK-DA baru dijadwalkan untuk masuk layanan pada 2023. [IHS Janes]
♆ Garuda Militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.