Kapal Perang Amerika Selamatkan Korban KM Karam Kapal LSD USS Rushmore (LSD 47) [Navy] ♔
Salah satu korban selamat karamnya Kapal Motor (KM) Titian Muhibah, Abdul Halim (50) terlihat masih syok setelah dievakuasi ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Balikpapan, Kamis (11/6/2015).
Pria yang bekerja sebagai tukang bangunan itu mengaku terlelap tidur saat kapal karam. Menurutnya kapal terbalik dan badannya mulai basah. "Saya tidur karena sudah malam, kaget saja posisi tidur terbalik dan badan basah semua," ujarnya kepada TRIBUNKALTIM.CO.
Ia bersama penumpang lain akhirnya mengambil apa saja untuk menyelamatkan diri.
Abdul Halim sendiri mengunakan kayu selama mengapung. Selama dua hari terombang ambing, dirinya hanya meminum air laut untuk bertahan hidup.
Beruntung baginya dan penumpang lain karena di perairan tersebut ada kapal perang berasal dari Amerika Serikat. Abdul Halim dan penumpang lainnya yang selamat diangkat ke kapal perang tersebut.
Selama di kapal itu, Abdul Halim dan penumpang lain mendapat baju pinjaman dari tentara Amerika Serikat itu. Kemudian memakan biskuit dan air es selama di kapal perang milik negeri Paman Sam.
Bahkan Abdul Halim mengaku saat berada di kamar mandi di kawal empat tentara dengan membawa senjata laras panjang.
"Kita semalam di kapal diawasi sama tentara Amerika," katanya. Kini Abdul Halim dan korban penumpang karam dirawat RSUD Balikpapan. Penumpang yang selamat dari KM Titian Muhibah [Navy] ♔
Diberitakan sebelumnya KM Titian Muhibah berangkat dari Kota Bontang menuju Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat dikabarkan karam di sekitar perairan Mamuju, Selasa (9/6/2015) malam.
Informasi yang dihimpun TRIBUNKALTIM.CO menyebutkan, KM Titian Muhibah merupakan kapal kayu sepanjang 20 meter.
Kapal ini mengangkut sekitar 40 penumpang, berangkat dari Perkampungan Atas Laut Malahing, Bontang Selatan, Kota Bontang, Senin (8/6/2015) sekitar pukul 08.00 Wita.
Perkiraan waktu tempuh 30 jam, kapal kayu ini sedianya sudah tiba di Mamuju, Selasa (9/6/2015) siang.
Belum diketahui pasti nasib puluhan penumpang yang mengangkut kapal naas tersebut. (*)Penumpang Kapal Karam Ini Selamat Berkat Sebatang Kayu Penumpang KM Titian yang selamat di Selat Malaka [Navy] ♔
Kapal Motor (KM) Titian Muhibah yang berangkat dari Kota Bontang menuju Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat dikabarkan karam di sekitar perairan Mamuju, Selasa (9/6/2015) malam.
Informasi yang dihimpun Tribunkaltim.co menyebutkan, KM Titian Muhibah merupakan kapal kayu sepanjang 20 meter.
Kapal ini mengangkut sekitar 40 penumpang, berangkat dari Perkampungan Atas Laut Malahing, Bontang Selatan, Kota Bontang, Senin (8/6/2015) sekitar pukul 08.00 Wita. Perkiraan waktu tempuh 30 jam, kapal kayu ini sedianya sudah tiba di Mamuju, Selasa (9/6/2015) siang.
Belum diketahui pasti nasib puluhan penumpang yang mengangkut kapal naas tersebut. Rusmini, warga Gang Tipalayo, Kelurahan Berbas Tengah, kerabat salah satu penumpang kapal mengaku menerima informasi tenggelamnya KM Titian Muhibah, Rabu (10/6/2015) pukul 15.00 Wita.
Informasi ini awal dikira hoax, namun Rusmini memastikan bahwa tengelamnya kapal tersebut benar adanya. Rusmini sudah berkomunikasi langsung dengan kerabatnya, Muhdar (35), seorang korban KM Titian Muhibah yang selamat.
"Informasinya dari Muhdar, sore tadi, sekitar pukul 16.00 Wita," ungkap Rusmini ditemui di kediamannya.
Muhdar, kata Rusmini ditemukan di atas sebatang kayu di perairan Mamuju, setelah sempat mengapung di lautan sekitar 5 jam. Selain Muhdar, penumpang lain yang dikabarkan sudah ditemukan selamat, Sandri (13) dan seorang lagi belum diketahui namanya.
"Katanya sudah ada 3 penumpang ditemukan, yang lain belum tahu," ujar Rusmini berurai air mata.
Pengakuan senada disampaikan Nurhan, warga Jalan Delima 1, Berebas Tengah, Bontang Selatan. Nurhan kerabat Muhdar mengaku mendapat kabar tenggelamnya KM Titian Muhibah, sekitar pukul 16.00 Wita.
"Infonya baru Muhdar yang ditemukan yang lain belum tahu kabarnya," beber Nurhan. Para anggota tentara Amerika Serikat (kanan) membantu memindahkan korban Kapal Motor Titian Muhibah yang karam di Selat Makassar, Selasa (8/6/2015). ♔
Terpisah, Kasi Faspel dan Ketertiban Kantor Unit Pelayanan Pelayanan (UPP) Kelas I Tanjung Laut, Bontang, Sihombing, saat dikonfirmasi membenarkan adanya informasi soal tenggelamnya KM Titian Muhibah yang berangkat dari Malahing, Bontang menuju Mamuju, Sulawesi Barat.
Pun demikian, Sihombing, belum bisa memastikan kebenaran informasi tersebut.
"Benar kami juga terima informasi kalau kapal ada kapal tenggelam. Tapi belum kami validasi kebenarannya," ungkap Sihombing.
Kantor UPP Kelas I Tanjung Laut Bontang sudah mengerahkan tim menyisir perairan Bontang. Selain itu, pihaknya sudah pihaknya juga berkoordinasi dengan Syahbandar Mamuju. Namun, dari penjelasan Syahbandar Mamuju, belum ada kepastian apakah kapal itu tenggelam atau tidak.
"Kita sudah menurunkan tim menyisir perairan Bontang dari Tanjung Santan," katanya.
Ditanya soal izin pelayaran KM Titian Muhibah dari Bontang ke Mamuju, Sihombing mengaku melakukan pemeriksaan dokumen. Dalam dokumen yang tertera, bahwa KM Titian Muhibah sejatinya hanya mengantongi ijin angkut barang. Tidak diperuntukkan untuk mengangkut penumpang.
"Kami sudah periksa dokumennya kapal itu, sebenarnya bukan kapal pengangkut penumpang, tapi angkutan Sembako. Dan ini tidak dibenarkan," ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan tim dari kantor UPP Kelas I Tanjung Laut masih melakukan penyisiran di pesisir Bontang. Sihombing berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan kabar yang beredar, sebelum mendapat informasi valid dari aparat berwenang.
"Harapan kami masyarakat jangan mudah percaya. Beberapa bulan lalu ada isu tenggelamnya kapal ternyata Hoax," tandasnya. (*)65 Korban Penumpang Kapal Berhasil Dievakuasi Salah satu korban selamat KM Titian Muhibah oleh tim Basarnas, Kamis (11/6/2015) di pelabuhan Semayang ♔
Evakuasi korban dari kapal Kapal Motor (KM) Titian Muhibah korban selat Makassar, dilaksanakan pukul 13.00 Wita, di Pelabuhan Semayang Balikpapan.
Sebanyak 65 korban dipastikan dalam kondisi selamat oleh Basarnas, meskipun sebagian ada yang mengalami trauma.
Namun, data tersebut masih dapat berubah mengingat kapal tersebut adalah bukanlah kapal resmi yang berangkat dari pelabuhan Bontang.
Sebelumnya kapal Rescue Boat dari Basarnas telah melakukan penjemputan dari lokasi kejadian.
Pukul 13.05 Wita, kapal rescue tiba di Pelabuhan Semayang dan memulai upaya evakuasi.
Banyak korban selamat mengaku berpegangan pada jerigen dan kayu untuk bisa bertahan hidup di laut sebelum akhirnya diselamatkan. Para penumpang yang selamat ♔
Belum diketahui pasti nasib puluhan penumpang yang mengangkut kapal naas tersebut.
Rusmini, warga Gang Tipalayo, Kelurahan Berbas Tengah, kerabat salah satu penumpang kapal mengaku menerima informasi tenggelamnya KM Titian Muhibah, Rabu (10/6/2015) pukul 15.00 Wita.
Informasi ini awal dikira hoax, namun Rusmini memastikan bahwa tengelamnya kapal tersebut benar adanya.
Rusmini sudah berkomunikasi langsung dengan kerabatnya, Muhdar (35), seorang korban KM Titian Muhibah yang selamat.
"Informasinya dari Muhdar, sore tadi, sekitar pukul 16.00 Wita," ungkap Rusmini ditemui di kediamannya.
Muhdar, kata Rusmini ditemukan di atas sebatang kayu di perairan Mamuju, setelah sempat mengapung di lautan sekitar 5 jam.
Selain Muhdar, penumpang lain yang dikabarkan sudah ditemukan selamat, Sandri (13) dan seorang lagi belum diketahui namanya. (*)
Salah satu korban selamat karamnya Kapal Motor (KM) Titian Muhibah, Abdul Halim (50) terlihat masih syok setelah dievakuasi ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Balikpapan, Kamis (11/6/2015).
Pria yang bekerja sebagai tukang bangunan itu mengaku terlelap tidur saat kapal karam. Menurutnya kapal terbalik dan badannya mulai basah. "Saya tidur karena sudah malam, kaget saja posisi tidur terbalik dan badan basah semua," ujarnya kepada TRIBUNKALTIM.CO.
Ia bersama penumpang lain akhirnya mengambil apa saja untuk menyelamatkan diri.
Abdul Halim sendiri mengunakan kayu selama mengapung. Selama dua hari terombang ambing, dirinya hanya meminum air laut untuk bertahan hidup.
Beruntung baginya dan penumpang lain karena di perairan tersebut ada kapal perang berasal dari Amerika Serikat. Abdul Halim dan penumpang lainnya yang selamat diangkat ke kapal perang tersebut.
Selama di kapal itu, Abdul Halim dan penumpang lain mendapat baju pinjaman dari tentara Amerika Serikat itu. Kemudian memakan biskuit dan air es selama di kapal perang milik negeri Paman Sam.
Bahkan Abdul Halim mengaku saat berada di kamar mandi di kawal empat tentara dengan membawa senjata laras panjang.
"Kita semalam di kapal diawasi sama tentara Amerika," katanya. Kini Abdul Halim dan korban penumpang karam dirawat RSUD Balikpapan. Penumpang yang selamat dari KM Titian Muhibah [Navy] ♔
Diberitakan sebelumnya KM Titian Muhibah berangkat dari Kota Bontang menuju Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat dikabarkan karam di sekitar perairan Mamuju, Selasa (9/6/2015) malam.
Informasi yang dihimpun TRIBUNKALTIM.CO menyebutkan, KM Titian Muhibah merupakan kapal kayu sepanjang 20 meter.
Kapal ini mengangkut sekitar 40 penumpang, berangkat dari Perkampungan Atas Laut Malahing, Bontang Selatan, Kota Bontang, Senin (8/6/2015) sekitar pukul 08.00 Wita.
Perkiraan waktu tempuh 30 jam, kapal kayu ini sedianya sudah tiba di Mamuju, Selasa (9/6/2015) siang.
Belum diketahui pasti nasib puluhan penumpang yang mengangkut kapal naas tersebut. (*)Penumpang Kapal Karam Ini Selamat Berkat Sebatang Kayu Penumpang KM Titian yang selamat di Selat Malaka [Navy] ♔
Kapal Motor (KM) Titian Muhibah yang berangkat dari Kota Bontang menuju Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat dikabarkan karam di sekitar perairan Mamuju, Selasa (9/6/2015) malam.
Informasi yang dihimpun Tribunkaltim.co menyebutkan, KM Titian Muhibah merupakan kapal kayu sepanjang 20 meter.
Kapal ini mengangkut sekitar 40 penumpang, berangkat dari Perkampungan Atas Laut Malahing, Bontang Selatan, Kota Bontang, Senin (8/6/2015) sekitar pukul 08.00 Wita. Perkiraan waktu tempuh 30 jam, kapal kayu ini sedianya sudah tiba di Mamuju, Selasa (9/6/2015) siang.
Belum diketahui pasti nasib puluhan penumpang yang mengangkut kapal naas tersebut. Rusmini, warga Gang Tipalayo, Kelurahan Berbas Tengah, kerabat salah satu penumpang kapal mengaku menerima informasi tenggelamnya KM Titian Muhibah, Rabu (10/6/2015) pukul 15.00 Wita.
Informasi ini awal dikira hoax, namun Rusmini memastikan bahwa tengelamnya kapal tersebut benar adanya. Rusmini sudah berkomunikasi langsung dengan kerabatnya, Muhdar (35), seorang korban KM Titian Muhibah yang selamat.
"Informasinya dari Muhdar, sore tadi, sekitar pukul 16.00 Wita," ungkap Rusmini ditemui di kediamannya.
Muhdar, kata Rusmini ditemukan di atas sebatang kayu di perairan Mamuju, setelah sempat mengapung di lautan sekitar 5 jam. Selain Muhdar, penumpang lain yang dikabarkan sudah ditemukan selamat, Sandri (13) dan seorang lagi belum diketahui namanya.
"Katanya sudah ada 3 penumpang ditemukan, yang lain belum tahu," ujar Rusmini berurai air mata.
Pengakuan senada disampaikan Nurhan, warga Jalan Delima 1, Berebas Tengah, Bontang Selatan. Nurhan kerabat Muhdar mengaku mendapat kabar tenggelamnya KM Titian Muhibah, sekitar pukul 16.00 Wita.
"Infonya baru Muhdar yang ditemukan yang lain belum tahu kabarnya," beber Nurhan. Para anggota tentara Amerika Serikat (kanan) membantu memindahkan korban Kapal Motor Titian Muhibah yang karam di Selat Makassar, Selasa (8/6/2015). ♔
Terpisah, Kasi Faspel dan Ketertiban Kantor Unit Pelayanan Pelayanan (UPP) Kelas I Tanjung Laut, Bontang, Sihombing, saat dikonfirmasi membenarkan adanya informasi soal tenggelamnya KM Titian Muhibah yang berangkat dari Malahing, Bontang menuju Mamuju, Sulawesi Barat.
Pun demikian, Sihombing, belum bisa memastikan kebenaran informasi tersebut.
"Benar kami juga terima informasi kalau kapal ada kapal tenggelam. Tapi belum kami validasi kebenarannya," ungkap Sihombing.
Kantor UPP Kelas I Tanjung Laut Bontang sudah mengerahkan tim menyisir perairan Bontang. Selain itu, pihaknya sudah pihaknya juga berkoordinasi dengan Syahbandar Mamuju. Namun, dari penjelasan Syahbandar Mamuju, belum ada kepastian apakah kapal itu tenggelam atau tidak.
"Kita sudah menurunkan tim menyisir perairan Bontang dari Tanjung Santan," katanya.
Ditanya soal izin pelayaran KM Titian Muhibah dari Bontang ke Mamuju, Sihombing mengaku melakukan pemeriksaan dokumen. Dalam dokumen yang tertera, bahwa KM Titian Muhibah sejatinya hanya mengantongi ijin angkut barang. Tidak diperuntukkan untuk mengangkut penumpang.
"Kami sudah periksa dokumennya kapal itu, sebenarnya bukan kapal pengangkut penumpang, tapi angkutan Sembako. Dan ini tidak dibenarkan," ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan tim dari kantor UPP Kelas I Tanjung Laut masih melakukan penyisiran di pesisir Bontang. Sihombing berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan kabar yang beredar, sebelum mendapat informasi valid dari aparat berwenang.
"Harapan kami masyarakat jangan mudah percaya. Beberapa bulan lalu ada isu tenggelamnya kapal ternyata Hoax," tandasnya. (*)65 Korban Penumpang Kapal Berhasil Dievakuasi Salah satu korban selamat KM Titian Muhibah oleh tim Basarnas, Kamis (11/6/2015) di pelabuhan Semayang ♔
Evakuasi korban dari kapal Kapal Motor (KM) Titian Muhibah korban selat Makassar, dilaksanakan pukul 13.00 Wita, di Pelabuhan Semayang Balikpapan.
Sebanyak 65 korban dipastikan dalam kondisi selamat oleh Basarnas, meskipun sebagian ada yang mengalami trauma.
Namun, data tersebut masih dapat berubah mengingat kapal tersebut adalah bukanlah kapal resmi yang berangkat dari pelabuhan Bontang.
Sebelumnya kapal Rescue Boat dari Basarnas telah melakukan penjemputan dari lokasi kejadian.
Pukul 13.05 Wita, kapal rescue tiba di Pelabuhan Semayang dan memulai upaya evakuasi.
Banyak korban selamat mengaku berpegangan pada jerigen dan kayu untuk bisa bertahan hidup di laut sebelum akhirnya diselamatkan. Para penumpang yang selamat ♔
Belum diketahui pasti nasib puluhan penumpang yang mengangkut kapal naas tersebut.
Rusmini, warga Gang Tipalayo, Kelurahan Berbas Tengah, kerabat salah satu penumpang kapal mengaku menerima informasi tenggelamnya KM Titian Muhibah, Rabu (10/6/2015) pukul 15.00 Wita.
Informasi ini awal dikira hoax, namun Rusmini memastikan bahwa tengelamnya kapal tersebut benar adanya.
Rusmini sudah berkomunikasi langsung dengan kerabatnya, Muhdar (35), seorang korban KM Titian Muhibah yang selamat.
"Informasinya dari Muhdar, sore tadi, sekitar pukul 16.00 Wita," ungkap Rusmini ditemui di kediamannya.
Muhdar, kata Rusmini ditemukan di atas sebatang kayu di perairan Mamuju, setelah sempat mengapung di lautan sekitar 5 jam.
Selain Muhdar, penumpang lain yang dikabarkan sudah ditemukan selamat, Sandri (13) dan seorang lagi belum diketahui namanya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.