Amankan Ambalat, TNI AL Kerahkan Tiga Kapal Perang KRI Ki Hajar Dewantoro 364 ♔
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) ikut dilibatkan dalam operasi Perisai Sakti 2015, patroli rutin di sekitar perairan Ambalat, Kalimantan Utara. Angkatan Laut menurunkan tiga unit kapal perang yang didatangkan dari Armada Timur, di Surabaya, Jawa Timur.
Ketiga KRI itu terdiri dari kapal patroli, kapal cepat rudal, dan kapal perang jenis frigate atau korvet. "Untuk kapal perang korvet ada KRI Ki Hajar Dewantoro yang operasi di sini," kata Komandan Pangkalan TNI AL Tarakan Kolonel Arief Cahyono, kepada wartawan di Pangkalan Udara Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis, 11 Juni 2015.
Ketiga kapal perang tersebut secara bergantian melakukan patroli di perairan Karang Unarang dan Pulau Sebatik yang merupakan perbatasan Indonesia dan Malaysia. Selama beberapa hari kapal perang TNI AL akan berpatroli di perairan Ambalat untuk mencegah kapal asing memasuki wilayah Indonesia tanpa izin.
"Jika perbekalan dan bahan bakar menipis, kapal itu akan kembali ke Tarakan dan digantikan kapal perang lainnya," kata Arief.
Meski begitu, pihak negara tetangga akan memanfaatkan masa pergantian kapal perang TNI AL. Jika kapal perang Indonesia merapat ke dermaga, maka kapal-kapal asing itu berani mendekati bahkan memasuki wilayah Indonesia. "Kapal-kapal yang masuk kombinasi dari kapal militer dan maritime police-nya negara tetangga," kata dia.
Arief mengatakan dalam operasi Perisai Sakti 2015, Angkatan Laut bekerja sama dengan Angkatan Udara saling berbagi kemampuan radar. Arief berharap hasil pemantauan Satuan Radar 225 TNI AU dan radar kapal perang TNI AL dapat bersinergi menjaring pesawat asing yang masuk ke wilayah Ambalat. "Kami pun ikut serta dalam patroli udara dengan pesawat C-212 dari Skuadron 600 TNI AL," kata Arief.
Dalam operasi Perisai Sakti 2015 hari ini, TNI AU mengerahkan tiga unit pesawat tempur F-16 dari Skudaron 3 Madiun dan dua unit Sukhoi dari Skuadron 11 Makassar. Kedua jenis pesawat tempur itu berputar-putar di sekiar perairan Ambalat seluas sekitar 300 mil laut yang menjadi sengketa Indonesia dan Malaysia.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) ikut dilibatkan dalam operasi Perisai Sakti 2015, patroli rutin di sekitar perairan Ambalat, Kalimantan Utara. Angkatan Laut menurunkan tiga unit kapal perang yang didatangkan dari Armada Timur, di Surabaya, Jawa Timur.
Ketiga KRI itu terdiri dari kapal patroli, kapal cepat rudal, dan kapal perang jenis frigate atau korvet. "Untuk kapal perang korvet ada KRI Ki Hajar Dewantoro yang operasi di sini," kata Komandan Pangkalan TNI AL Tarakan Kolonel Arief Cahyono, kepada wartawan di Pangkalan Udara Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis, 11 Juni 2015.
Ketiga kapal perang tersebut secara bergantian melakukan patroli di perairan Karang Unarang dan Pulau Sebatik yang merupakan perbatasan Indonesia dan Malaysia. Selama beberapa hari kapal perang TNI AL akan berpatroli di perairan Ambalat untuk mencegah kapal asing memasuki wilayah Indonesia tanpa izin.
"Jika perbekalan dan bahan bakar menipis, kapal itu akan kembali ke Tarakan dan digantikan kapal perang lainnya," kata Arief.
Meski begitu, pihak negara tetangga akan memanfaatkan masa pergantian kapal perang TNI AL. Jika kapal perang Indonesia merapat ke dermaga, maka kapal-kapal asing itu berani mendekati bahkan memasuki wilayah Indonesia. "Kapal-kapal yang masuk kombinasi dari kapal militer dan maritime police-nya negara tetangga," kata dia.
Arief mengatakan dalam operasi Perisai Sakti 2015, Angkatan Laut bekerja sama dengan Angkatan Udara saling berbagi kemampuan radar. Arief berharap hasil pemantauan Satuan Radar 225 TNI AU dan radar kapal perang TNI AL dapat bersinergi menjaring pesawat asing yang masuk ke wilayah Ambalat. "Kami pun ikut serta dalam patroli udara dengan pesawat C-212 dari Skuadron 600 TNI AL," kata Arief.
Dalam operasi Perisai Sakti 2015 hari ini, TNI AU mengerahkan tiga unit pesawat tempur F-16 dari Skudaron 3 Madiun dan dua unit Sukhoi dari Skuadron 11 Makassar. Kedua jenis pesawat tempur itu berputar-putar di sekiar perairan Ambalat seluas sekitar 300 mil laut yang menjadi sengketa Indonesia dan Malaysia.
♔ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.