Beli Rudal AMRAAMs Rp 1,2 TRudal AIM-120C-7 AMRAAMs (US Air Force via The Diplomat)
Amerika Serikat sudah menyetujui pembelian 36 rudal AIM-120C-7 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missiles (AMRAAMs) kepada Indonesia. Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyebut pembelian rudal ini merupakan langkah konret untuk memperkuat pertahanan Indonesia.
"Pokoknya apa yang sudah kita sepakatkan dulu kita konkretkan sekarang. Jadi begini ke depan akan ada biaya lagi untuk pertahanan," jelas Menhan Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin (21/3/2016).
Rudal yang dipesan Indonesia itu adalah AIM-120C-7 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missiles (AMRAAMs) dengan nilai sekitar US$ 95 juta alias sekitar Rp 1,2 triliun. Biaya sebesar itu sudah berikut perlengkapan, pelatihan dan dukungan logistik.
Menurut Menhan semua alat utama sistem persenjataan (alusista) akan dipergunakan untuk memperkuat pertahanan negara. Oleh karenanya diperlukan tambahan biaya untuk memperbaiki persenjataan yang ada.
"Fokus pertama tadi memperbaiki pesawat-pesawat yang tidak terbang seperti di Makassar. Itu enggak boleh harus jalan semuanya 12-nya semua. Kalau sudah jalan semua roketnya harus ada, pelurunya harus ada, dibeli," sambungnya.
"Yang kita beli-beli barang-barang itu masih bagus sayang nggak bisa dipakai, mubazir. Itu penting," tegas Ryamizard.
Amerika Serikat menyetujui penjualan rudal AMRAAMs ini sebagai bagian dari kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS untuk membantu meningkatkan keamanan dari partner kunci yang telah menjadi, dan terus berlanjut, menjadi suatu kekuatan penting untuk stabilitas politik dan perkembangan ekonomi di wilayah Asia Pasifik.
"Usulan penjualan ini meningkatkan kemampuan Indonesia untuk mencegah ancaman regional dan memperkuat pertahanan tanah airnya. Indonesia mampu menyerap peralatan tambahan ini untuk mendukung angkatan bersenjatanya," demikian kata US Defense Security Cooperation Agency (DCSA) dalam rilis (10/3) yang dikutip detikcom, Jumat (18/3/2016).
Selain rudal AMRAAMs, Departemen Luar Negeri AS pada Mei 2015 juga menyetujui penjualan rudal AIM-9X-2 Sidewinder ke Indonesia dengan nilai penjualan diperkirakan mencapai US$ 47 juta (Rp 614 miliar). Kemudian, pada bulan Desember 2015, DPR RI meneken pengajuan anggaran US$ 38 juta (Rp 496 miliar) untuk pembelian awal dari sejumlah rudal udara untuk TNI AU. (rvk/rvk)
Amerika Serikat sudah menyetujui pembelian 36 rudal AIM-120C-7 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missiles (AMRAAMs) kepada Indonesia. Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyebut pembelian rudal ini merupakan langkah konret untuk memperkuat pertahanan Indonesia.
"Pokoknya apa yang sudah kita sepakatkan dulu kita konkretkan sekarang. Jadi begini ke depan akan ada biaya lagi untuk pertahanan," jelas Menhan Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin (21/3/2016).
Rudal yang dipesan Indonesia itu adalah AIM-120C-7 Advanced Medium-Range Air-to-Air Missiles (AMRAAMs) dengan nilai sekitar US$ 95 juta alias sekitar Rp 1,2 triliun. Biaya sebesar itu sudah berikut perlengkapan, pelatihan dan dukungan logistik.
Menurut Menhan semua alat utama sistem persenjataan (alusista) akan dipergunakan untuk memperkuat pertahanan negara. Oleh karenanya diperlukan tambahan biaya untuk memperbaiki persenjataan yang ada.
"Fokus pertama tadi memperbaiki pesawat-pesawat yang tidak terbang seperti di Makassar. Itu enggak boleh harus jalan semuanya 12-nya semua. Kalau sudah jalan semua roketnya harus ada, pelurunya harus ada, dibeli," sambungnya.
"Yang kita beli-beli barang-barang itu masih bagus sayang nggak bisa dipakai, mubazir. Itu penting," tegas Ryamizard.
Amerika Serikat menyetujui penjualan rudal AMRAAMs ini sebagai bagian dari kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS untuk membantu meningkatkan keamanan dari partner kunci yang telah menjadi, dan terus berlanjut, menjadi suatu kekuatan penting untuk stabilitas politik dan perkembangan ekonomi di wilayah Asia Pasifik.
"Usulan penjualan ini meningkatkan kemampuan Indonesia untuk mencegah ancaman regional dan memperkuat pertahanan tanah airnya. Indonesia mampu menyerap peralatan tambahan ini untuk mendukung angkatan bersenjatanya," demikian kata US Defense Security Cooperation Agency (DCSA) dalam rilis (10/3) yang dikutip detikcom, Jumat (18/3/2016).
Selain rudal AMRAAMs, Departemen Luar Negeri AS pada Mei 2015 juga menyetujui penjualan rudal AIM-9X-2 Sidewinder ke Indonesia dengan nilai penjualan diperkirakan mencapai US$ 47 juta (Rp 614 miliar). Kemudian, pada bulan Desember 2015, DPR RI meneken pengajuan anggaran US$ 38 juta (Rp 496 miliar) untuk pembelian awal dari sejumlah rudal udara untuk TNI AU. (rvk/rvk)
♖ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.