Di Selat MalakaIlustrasi kapal nelayan. TEMPO/Iqbal Lubis ☆
Awak dua kapal nelayan Taiwan melapor telah ditembaki kapal Indonesia saat sedang berlayar melalui Selat Malaka Senin pagi, 21 Maret 2016.
Pemilik kapal "Sheng Te Tsai" dan "Lien I Hsing No.116" - keduanya terdaftar di kota Liouciou, Wilayah Pingtung - seorang pria bermarga Lee mengatakan menerima panggilan telepon satelit dari kapten kapal, Lin Nan pada sekitar pukul 5 pagi.
Lin mengatakan bahwa 20 anggota awak kedua kapal terluka dan kapal "Sheng Te Tsai" mendapatkan lebih dari 10 lubang bekas peluru.
Dia menambahkan tembakan ditujukan pada kokpit dua kapal, berbeda dari tembakan peringatan biasa yang menargetkan belakang kapal atau air di sekitarnya.
Awak kapal Taiwan itu menduga kuat kapal penembak adalah kapal milik militer Indonesia. Pasalnya, mereka melihat terdapat kode 2804 di tubuh kapal yang biasanya hanya terlihat pada kapal resmi negara Asia Tenggara.
Dikutip dari laman Focus Taiwan, Dua kapal sedang menuju ke Singapura untuk menurunkan tangkapan dan memuat pasokan. Awak kapal melaporkan lokasi mereka berada pada 6 derajat 15 menit lintang utara dan 97 derajat 40 menit bujur timur ketika penembakan terjadi.
Kapal nelayan tersebut meninggalkan Pingtung pada akhir November tahun lalu dan dan kemarin berada di Samudera Hindia. Kapal diharapkan tiba di Singapura dalam dua setengah hari ke depan.
Tsai Pao-hsing, seorang eksekutif di Asosiasi Nelayan Liuchiu, mengatakan bahwa rute kedua kapal yang sering melintasi sepanjang garis tengah Selat Malaka umumnya aman, meskipun ada sesekali terdapat serangan bajak laut.
Ismail Mae, Direktur Divisi Informasi Pers di Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei di Jakarta mengatakan kantornya akan menghubungi pemerintah Indonesia untuk mengklarifikasi apakah serangan itu diluncurkan oleh kapal perang Indonesia.
Adapun Yunus Ismail, Wakil kepala kantor pers di Markas Besar Angkatan Laut Indonesia, mengatakan bahwa telah ada laporan yang dibuat oleh penjaga pantai atau angkatan laut bahwa kapal Indonesia mengejar perahu nelayan Taiwan.
Mabes TNI AL akan memeriksa ke pangkalan angkatan laut di Pulau Batam untuk mencari informasi apakah memang ada kapal resmi Indonesia melepas tembakan ke kapal milik warga Taiwan itu.
Awak dua kapal nelayan Taiwan melapor telah ditembaki kapal Indonesia saat sedang berlayar melalui Selat Malaka Senin pagi, 21 Maret 2016.
Pemilik kapal "Sheng Te Tsai" dan "Lien I Hsing No.116" - keduanya terdaftar di kota Liouciou, Wilayah Pingtung - seorang pria bermarga Lee mengatakan menerima panggilan telepon satelit dari kapten kapal, Lin Nan pada sekitar pukul 5 pagi.
Lin mengatakan bahwa 20 anggota awak kedua kapal terluka dan kapal "Sheng Te Tsai" mendapatkan lebih dari 10 lubang bekas peluru.
Dia menambahkan tembakan ditujukan pada kokpit dua kapal, berbeda dari tembakan peringatan biasa yang menargetkan belakang kapal atau air di sekitarnya.
Awak kapal Taiwan itu menduga kuat kapal penembak adalah kapal milik militer Indonesia. Pasalnya, mereka melihat terdapat kode 2804 di tubuh kapal yang biasanya hanya terlihat pada kapal resmi negara Asia Tenggara.
Dikutip dari laman Focus Taiwan, Dua kapal sedang menuju ke Singapura untuk menurunkan tangkapan dan memuat pasokan. Awak kapal melaporkan lokasi mereka berada pada 6 derajat 15 menit lintang utara dan 97 derajat 40 menit bujur timur ketika penembakan terjadi.
Kapal nelayan tersebut meninggalkan Pingtung pada akhir November tahun lalu dan dan kemarin berada di Samudera Hindia. Kapal diharapkan tiba di Singapura dalam dua setengah hari ke depan.
Tsai Pao-hsing, seorang eksekutif di Asosiasi Nelayan Liuchiu, mengatakan bahwa rute kedua kapal yang sering melintasi sepanjang garis tengah Selat Malaka umumnya aman, meskipun ada sesekali terdapat serangan bajak laut.
Ismail Mae, Direktur Divisi Informasi Pers di Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei di Jakarta mengatakan kantornya akan menghubungi pemerintah Indonesia untuk mengklarifikasi apakah serangan itu diluncurkan oleh kapal perang Indonesia.
Adapun Yunus Ismail, Wakil kepala kantor pers di Markas Besar Angkatan Laut Indonesia, mengatakan bahwa telah ada laporan yang dibuat oleh penjaga pantai atau angkatan laut bahwa kapal Indonesia mengejar perahu nelayan Taiwan.
Mabes TNI AL akan memeriksa ke pangkalan angkatan laut di Pulau Batam untuk mencari informasi apakah memang ada kapal resmi Indonesia melepas tembakan ke kapal milik warga Taiwan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.