Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara akan melakukan peremajaan alat utama sistem persenjataan Satradar Congot di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanudnas) I Marsma TNI Noviyan Samyoga di Kulon Progo, Rabu (23/3), mengatakan TNI AU merencanakan melakukan pergantian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) di beberapa lokasi, salah satunya pergantian alutsista di Satradar Congot.
"Kalau Satradar Congot ini dilengkapi radar yang lebih baik, selain berfungsi sebagai ketahanan negara, juga dapat untuk keamanan penerbangan," kata Samyoga usai bertemu dengan Bupati Hasto Wardoyo di kantor bupati.
Menurut dia, lokasi Satradar Congot sangat strategis dalam pengamanan wilayah dan ketahanan negara karena berdekatan dengan pulau Chrismast yang menjadi pusat militer Australia.
"Jangan dibayangkan Australia sangat jauh. Pulau Chrismast Australia ini hanya berseberangan laut sehingga keberadaan Satradar Congot ini sangat strategis bagi ketahanan negara. Untuk itu, perlu ada peremajaan peralatan terbaru," katanya.
Selain itu, ia mengatakan kebaradaan Satradar Congot dan bandara internasional yang akan dibangun di wilayah Kecamatan Temon akan saling memperkuat.
Terkait rencana pembangunan bandara yang akan berbatasan langsung dengan Radar Congot, TNI AU sangat mendukung. Satradar berfungsi dalam pertahanan udara. Sedangkan bandara juga akan memiliki radar sendiri untuk fungsi keselamatan penerbangan.
Menurutnya, fungsi keduanya tidak akan saling mengganggu justru akan saling memperkuat.
Menurut dia, keberadaan Satradar Congot dan Radar Penerbangan yang saling berdekatan ini menjadi model yang bagus sekali, antara fungsi keselamatan penerbangan dengan fungsi pertahanan udara menjadi satu lokasi.
"Hal ini yang menjadi unik di Satradar Congot Kulon Progo," kata dia.
Hingga saat ini, lanjut Marsma TNI Noviyan Samyoga, belum ada rencana pemindahan lokasi Satradar Congot, tetapi akan dilakukan penggantian radar yang teknologinya lebih maju. Ke depan rencananya TNI AU akan membeli beberapa radar dan salah satu yang perlu dilakukan penggantian di Congot.
"Kalau dilengkapi radar yang lebih baik, selain berfungsi untuk pertahanan udara juga menambah keselamatan penerbangan karena bisa membantu traffic penerbangan yang pasti padat," kata dia.
Asisten Sekda Kulon Progo Bidang Perekonomian Pembangunan dan SDA Setda Kulon Progo Triyono mengatakan pembangunan bandara akan sinergis dengan keberadaan Radar Congot. "Bandara dan Radar Congot justru saling melengkapi," katanya.
Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanudnas) I Marsma TNI Noviyan Samyoga di Kulon Progo, Rabu (23/3), mengatakan TNI AU merencanakan melakukan pergantian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) di beberapa lokasi, salah satunya pergantian alutsista di Satradar Congot.
"Kalau Satradar Congot ini dilengkapi radar yang lebih baik, selain berfungsi sebagai ketahanan negara, juga dapat untuk keamanan penerbangan," kata Samyoga usai bertemu dengan Bupati Hasto Wardoyo di kantor bupati.
Menurut dia, lokasi Satradar Congot sangat strategis dalam pengamanan wilayah dan ketahanan negara karena berdekatan dengan pulau Chrismast yang menjadi pusat militer Australia.
"Jangan dibayangkan Australia sangat jauh. Pulau Chrismast Australia ini hanya berseberangan laut sehingga keberadaan Satradar Congot ini sangat strategis bagi ketahanan negara. Untuk itu, perlu ada peremajaan peralatan terbaru," katanya.
Selain itu, ia mengatakan kebaradaan Satradar Congot dan bandara internasional yang akan dibangun di wilayah Kecamatan Temon akan saling memperkuat.
Terkait rencana pembangunan bandara yang akan berbatasan langsung dengan Radar Congot, TNI AU sangat mendukung. Satradar berfungsi dalam pertahanan udara. Sedangkan bandara juga akan memiliki radar sendiri untuk fungsi keselamatan penerbangan.
Menurutnya, fungsi keduanya tidak akan saling mengganggu justru akan saling memperkuat.
Menurut dia, keberadaan Satradar Congot dan Radar Penerbangan yang saling berdekatan ini menjadi model yang bagus sekali, antara fungsi keselamatan penerbangan dengan fungsi pertahanan udara menjadi satu lokasi.
"Hal ini yang menjadi unik di Satradar Congot Kulon Progo," kata dia.
Hingga saat ini, lanjut Marsma TNI Noviyan Samyoga, belum ada rencana pemindahan lokasi Satradar Congot, tetapi akan dilakukan penggantian radar yang teknologinya lebih maju. Ke depan rencananya TNI AU akan membeli beberapa radar dan salah satu yang perlu dilakukan penggantian di Congot.
"Kalau dilengkapi radar yang lebih baik, selain berfungsi untuk pertahanan udara juga menambah keselamatan penerbangan karena bisa membantu traffic penerbangan yang pasti padat," kata dia.
Asisten Sekda Kulon Progo Bidang Perekonomian Pembangunan dan SDA Setda Kulon Progo Triyono mengatakan pembangunan bandara akan sinergis dengan keberadaan Radar Congot. "Bandara dan Radar Congot justru saling melengkapi," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.