Kapal pesanan pertama akan tiba tahun 2017 Persiapan peluncuran kapal KRI 403 di Galangan kapal DSME ♚
Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Korea Selatan, juga sedang membangun hull kapal selam kedua yang dipesan oleh Indonesia. Gambar yang dilingkari merah di atas, kemungkinan KRI 404. Adapun Kapal selam ketiga rencananya dibangun di Surabaya, Indonesia.
KRI 403 akan diserahkan tahun 2017, sementara KRI 404 diserahkan tahun 2018. KRI 405 jika tidak ada aral melintang, akan dibangun di Surabaya, untuk kemandirian militer Indonesia.
Kapal Selam KRI 403 dan 404, bentuknya lebih besar dari KRI Cakra class, karena memiliki bobot 1400 ton, sementara KRI Cakra adalah refurbished Type 209/1300, 1300 ton.
Kapal selam ini dilengkapi dengan torpedo dan peluru kendali. Adapun naval combat management system-nya menggunakan MSI-90U Mk 2, Kongsberg Defence Systems. Untuk navigasi, kapal selam ini menggunakan Sagem’s Sigma 40XP inertial navigation system dan Integrating Navigation and Tactical Systems, OSI Maritime Systems ECPINS-W.
Indonesia juga telah ditawarkan lisensi dua kapal selam 209 oleh grup perusahaan Turki (SSM – Undersecretariat for Defense Industries) bersama Perusahaan Jerman (HDW/ThyssenKrupp). Kontrak tersebut bernilai 1 miliar USD, namun akhirnya Indonesia memilih Korea Selatan.
Perusahaan Pertahanan Korea Selatan LIG Nex1 juga menawarkan pemasangan sensor, submarine combat systems, torpedo kelas berat dan wire-guided torpedoes, untuk kapal selam Indonesia.
Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Korea Selatan, juga sedang membangun hull kapal selam kedua yang dipesan oleh Indonesia. Gambar yang dilingkari merah di atas, kemungkinan KRI 404. Adapun Kapal selam ketiga rencananya dibangun di Surabaya, Indonesia.
KRI 403 akan diserahkan tahun 2017, sementara KRI 404 diserahkan tahun 2018. KRI 405 jika tidak ada aral melintang, akan dibangun di Surabaya, untuk kemandirian militer Indonesia.
Kapal Selam KRI 403 dan 404, bentuknya lebih besar dari KRI Cakra class, karena memiliki bobot 1400 ton, sementara KRI Cakra adalah refurbished Type 209/1300, 1300 ton.
Kapal selam ini dilengkapi dengan torpedo dan peluru kendali. Adapun naval combat management system-nya menggunakan MSI-90U Mk 2, Kongsberg Defence Systems. Untuk navigasi, kapal selam ini menggunakan Sagem’s Sigma 40XP inertial navigation system dan Integrating Navigation and Tactical Systems, OSI Maritime Systems ECPINS-W.
Indonesia juga telah ditawarkan lisensi dua kapal selam 209 oleh grup perusahaan Turki (SSM – Undersecretariat for Defense Industries) bersama Perusahaan Jerman (HDW/ThyssenKrupp). Kontrak tersebut bernilai 1 miliar USD, namun akhirnya Indonesia memilih Korea Selatan.
Perusahaan Pertahanan Korea Selatan LIG Nex1 juga menawarkan pemasangan sensor, submarine combat systems, torpedo kelas berat dan wire-guided torpedoes, untuk kapal selam Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.