Parade KRI TNI AL (donny)
Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) mencari sosok perwira yang tepat untuk menjadi calon Komandan Kapal Perang RI (KRI).
Seleksi dilakukan dengan membuka sidang uji kompetensi lisan dan uji riwayat hidup yang dilaksanakan di Aula Yos Soedarso, Markas Koarmabar, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara, Kamis (24/3/2016) kemarin.
"Proses itu diikuti 11 perwira TNI AL. Terdiri dari 10 orang perwira menengah dan satu orang perwira pertama," ujar Kepala Dinas Penerangan Koarmabar Letkol Laut Ariris Miftachurrahman dalam siaran pers, Jumat (25/3/2016).
Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Barat (Kasarmabar) Laksamana Pertama TNI Yudo Margono hadir menggantikan Panglima Armabar dalam membuka uji kompetensi itu.
Dalam amanat singkatnya, Yudo mengatakan, uji kompetensi ini diharapkan memunculkan sosok-sosok perwira yang dibutuhkan dalam membawahi prajurit awak kapal, khususnya menangani persoalan di perairan Indonesia.
"Elemen utama yang diperhatikan adalah konsep diri, pengetahuan dan keterampilan. Itu merupakan modal dasar bagi komandan KRI dalam melaksanakan tugasnya. Peran komandan KRI adalah kunci kesuksesan TNI AL," ujar Yudho.
Tantangan Komandan KRI
Yudho juga sempat menyinggung pencurian ikan di wilayah laut Natuna oleh kapal China, beberapa waktu lalu. Kasus itu merupakan tantangan para Komandan KRI yang baru nanti.
Yudho mengatakan, kasus itu merupakan bukti bahwa kedaulatan dan keamanan Indonesia belum dapat tercapai.
"Kehadiran unsur-unsur di perairan Natuna secara intens merupakan prioritas utama unsur Armabar saat ini," ujar Yudho.
"Dengan segala keterbatasan yang dihadapi, terciptanya kedaulatan dan stabilitas keamanan wilayah tersebut menjadi tujuan Koarmabar yang harus dicapai," lanjut dia.
Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) mencari sosok perwira yang tepat untuk menjadi calon Komandan Kapal Perang RI (KRI).
Seleksi dilakukan dengan membuka sidang uji kompetensi lisan dan uji riwayat hidup yang dilaksanakan di Aula Yos Soedarso, Markas Koarmabar, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara, Kamis (24/3/2016) kemarin.
"Proses itu diikuti 11 perwira TNI AL. Terdiri dari 10 orang perwira menengah dan satu orang perwira pertama," ujar Kepala Dinas Penerangan Koarmabar Letkol Laut Ariris Miftachurrahman dalam siaran pers, Jumat (25/3/2016).
Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Barat (Kasarmabar) Laksamana Pertama TNI Yudo Margono hadir menggantikan Panglima Armabar dalam membuka uji kompetensi itu.
Dalam amanat singkatnya, Yudo mengatakan, uji kompetensi ini diharapkan memunculkan sosok-sosok perwira yang dibutuhkan dalam membawahi prajurit awak kapal, khususnya menangani persoalan di perairan Indonesia.
"Elemen utama yang diperhatikan adalah konsep diri, pengetahuan dan keterampilan. Itu merupakan modal dasar bagi komandan KRI dalam melaksanakan tugasnya. Peran komandan KRI adalah kunci kesuksesan TNI AL," ujar Yudho.
Tantangan Komandan KRI
Yudho juga sempat menyinggung pencurian ikan di wilayah laut Natuna oleh kapal China, beberapa waktu lalu. Kasus itu merupakan tantangan para Komandan KRI yang baru nanti.
Yudho mengatakan, kasus itu merupakan bukti bahwa kedaulatan dan keamanan Indonesia belum dapat tercapai.
"Kehadiran unsur-unsur di perairan Natuna secara intens merupakan prioritas utama unsur Armabar saat ini," ujar Yudho.
"Dengan segala keterbatasan yang dihadapi, terciptanya kedaulatan dan stabilitas keamanan wilayah tersebut menjadi tujuan Koarmabar yang harus dicapai," lanjut dia.
♖ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.