Kendaraan APC M113 Yonif Mek 412 Purworejo [pr1v4t33r@def.pk] ★
Guna mendukung kemajuan peralatan tempur bagi TNI, utamanya angkatan darat (AD), pemerintah menambah sarana peralatan tempur berupa kendaraan tempur (ranpur) tank sebanyak 36 unit kepada Bataliyon Yonif Infantri Mekani 412 Purworejo. Ke-36 unit ranpur tank berjenis APC M 113 A1-BE buatan Amerika itu tiba di Bataliyon Yonif Infantri Mekanik 412, menggunakan kendaraan truk pada Senin (22/08) malam. Adapun penyerahan penyuplai dilakukan pada Selasa (23/08/2016) siang.
"Sesuai perintah kasad Nomor sprin/1906/vi/2016 tanggal 20 Juni 2016 tentang perintah mengeluarkan atau mendistribusikan raanpur tank APC M 113 A1 -BE sebanyak 50 unit dan cover tank sebanyak 55 set, maka hari ini kita serahkan ranpur tank itu kepada Bataliyon Yonif Infantri Mekanik," tutur Krisnawati, penyuplai saat ditemui, Selasa (23/08/2016).
Disampaikan, nominal ranpur tank itu per buah dihargai Rp 2,7 miliar dan dari 50 ranpur tank, dianggarkan total Rp 137,400 miliar. Sedangkan cover tank per unit dihargai satuan Rp 1,8 juta, dan anggaran untuk 55 cover berjumlah total Rp 104,1 juta.
"Guna ran organik dibawah rawatan Poldam IV/DIP, dengan rincian untuk Bataliyon Yonif Mekanis 441/k/p berjumlah 14 unit, cover tank berjumlah 19 set, sedangkan untuk Yonif mekanis 412/k/bes berjumlah 36 unit, dan cover tank berjumlah 36 set. Masing-masing kendaraan dilengkapin copula 12,7 mm, pioner set, tool kit, buku manual operasional dan har, APK, pelampung 13 buah dab P3K," jelasnya.
Dikatakan, untuk tiap unit ranpur tank memiliki daya angkut 10-13, dengan posisi siap tempur. "Sebenarnya untuk Yonif Mekanik sendiri sudah diberikan 92 unit, dibagi sementara untuk Bataliyon Yonif 411 dan 412 Mekanis," katanya.
Diungkapkan, ranpur tank itu merupakan buatan awal dari Amerika setelah itu diretrofit di Belgia. "Kalau di Belgia itu lavelnya A1, kalau di Amerika levelnya A2 maka ranpur tank ini berkode M113 itu di Amerika," ungkapnya.
Sebagai penyuplai senjata TNI, pihaknya berharap infrantri bisa lebih maju. "Kita rencana akan menyuplai lagi, nanti pada tahun 2017 sekitar 22 unit, target satu Bataliyon memiliki 52 unit, tergantung dari kebutuhan angkatan darat," ujarnya.
Guna mendukung kemajuan peralatan tempur bagi TNI, utamanya angkatan darat (AD), pemerintah menambah sarana peralatan tempur berupa kendaraan tempur (ranpur) tank sebanyak 36 unit kepada Bataliyon Yonif Infantri Mekani 412 Purworejo. Ke-36 unit ranpur tank berjenis APC M 113 A1-BE buatan Amerika itu tiba di Bataliyon Yonif Infantri Mekanik 412, menggunakan kendaraan truk pada Senin (22/08) malam. Adapun penyerahan penyuplai dilakukan pada Selasa (23/08/2016) siang.
"Sesuai perintah kasad Nomor sprin/1906/vi/2016 tanggal 20 Juni 2016 tentang perintah mengeluarkan atau mendistribusikan raanpur tank APC M 113 A1 -BE sebanyak 50 unit dan cover tank sebanyak 55 set, maka hari ini kita serahkan ranpur tank itu kepada Bataliyon Yonif Infantri Mekanik," tutur Krisnawati, penyuplai saat ditemui, Selasa (23/08/2016).
Disampaikan, nominal ranpur tank itu per buah dihargai Rp 2,7 miliar dan dari 50 ranpur tank, dianggarkan total Rp 137,400 miliar. Sedangkan cover tank per unit dihargai satuan Rp 1,8 juta, dan anggaran untuk 55 cover berjumlah total Rp 104,1 juta.
"Guna ran organik dibawah rawatan Poldam IV/DIP, dengan rincian untuk Bataliyon Yonif Mekanis 441/k/p berjumlah 14 unit, cover tank berjumlah 19 set, sedangkan untuk Yonif mekanis 412/k/bes berjumlah 36 unit, dan cover tank berjumlah 36 set. Masing-masing kendaraan dilengkapin copula 12,7 mm, pioner set, tool kit, buku manual operasional dan har, APK, pelampung 13 buah dab P3K," jelasnya.
Dikatakan, untuk tiap unit ranpur tank memiliki daya angkut 10-13, dengan posisi siap tempur. "Sebenarnya untuk Yonif Mekanik sendiri sudah diberikan 92 unit, dibagi sementara untuk Bataliyon Yonif 411 dan 412 Mekanis," katanya.
Diungkapkan, ranpur tank itu merupakan buatan awal dari Amerika setelah itu diretrofit di Belgia. "Kalau di Belgia itu lavelnya A1, kalau di Amerika levelnya A2 maka ranpur tank ini berkode M113 itu di Amerika," ungkapnya.
Sebagai penyuplai senjata TNI, pihaknya berharap infrantri bisa lebih maju. "Kita rencana akan menyuplai lagi, nanti pada tahun 2017 sekitar 22 unit, target satu Bataliyon memiliki 52 unit, tergantung dari kebutuhan angkatan darat," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.