Di Pantura Ilustrasi KRI TNI AL ☆
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan sudah memerintahkan TNI Angkatan Laut untuk menangani maraknya perompakan terhadap para nelayan di kawasan Pantai Utara. Hal itu disampaikan Gatot usai memberikan kuliah umum di Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor.
"Sudah, sudah saya perintahkan TNI Angkatan Laut," kata Gatot di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8/2016).
Menurut Panglima TNI, kapal perang akan dikerahkan untuk mengamankan situasi dan menindak tegas perompak atau bajak laut yang menyasar para nelayan Cirebon dan sekitarnya di laut Indonesia.
Para nelayan Pantura, khususnya Cirebon, Jawa Barat kini enggan mencari ikan bukan karena cuaca buruk, melainkan karena maraknya kasus perompakan dan pembajakan perahu nelayan sejak tiga bulan terakhir.
Tercatat sudah 64 kapal nelayan yang pulang dengan tangan hampa karena semua hasil tangkapan mereka dirampas perompak. Bukan hanya itu, harta benda yang mereka bawa juga ikut dirampas.
Sejumlah nelayan yang juga menjadi korban perompak dan pembajak selain dari Cirebon dan Indramayu, yakni nelayan dari Pasir Putih, Karawang, dan Tegal, Jawa Tengah.
Sementara wilayah perairan yang menjadi operasi para perompak dan pembajak yakni di Perairan Lampung dan Palembang.
Untuk wilayah Lampung biasanya perompak beroperasi di perairan Siputih, Sungai Burung, Teladas, Penet, Pelabuhan Maringgai (Lampung) dan perairan Mesuji (Perbatasan Lampung-Palembang).
Sedangkan untuk wilayah Palembang biasanya perompak beroperasi di perairan Sibur, Sumur, Ketapang, Tanjung Menjangan, Sungai Pasir sampai Sadai.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan sudah memerintahkan TNI Angkatan Laut untuk menangani maraknya perompakan terhadap para nelayan di kawasan Pantai Utara. Hal itu disampaikan Gatot usai memberikan kuliah umum di Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor.
"Sudah, sudah saya perintahkan TNI Angkatan Laut," kata Gatot di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8/2016).
Menurut Panglima TNI, kapal perang akan dikerahkan untuk mengamankan situasi dan menindak tegas perompak atau bajak laut yang menyasar para nelayan Cirebon dan sekitarnya di laut Indonesia.
Para nelayan Pantura, khususnya Cirebon, Jawa Barat kini enggan mencari ikan bukan karena cuaca buruk, melainkan karena maraknya kasus perompakan dan pembajakan perahu nelayan sejak tiga bulan terakhir.
Tercatat sudah 64 kapal nelayan yang pulang dengan tangan hampa karena semua hasil tangkapan mereka dirampas perompak. Bukan hanya itu, harta benda yang mereka bawa juga ikut dirampas.
Sejumlah nelayan yang juga menjadi korban perompak dan pembajak selain dari Cirebon dan Indramayu, yakni nelayan dari Pasir Putih, Karawang, dan Tegal, Jawa Tengah.
Sementara wilayah perairan yang menjadi operasi para perompak dan pembajak yakni di Perairan Lampung dan Palembang.
Untuk wilayah Lampung biasanya perompak beroperasi di perairan Siputih, Sungai Burung, Teladas, Penet, Pelabuhan Maringgai (Lampung) dan perairan Mesuji (Perbatasan Lampung-Palembang).
Sedangkan untuk wilayah Palembang biasanya perompak beroperasi di perairan Sibur, Sumur, Ketapang, Tanjung Menjangan, Sungai Pasir sampai Sadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.