Menggandeng TNI dalam kerja sama melakukan pemetaan potensi minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia Ilustrasi kapal patroli TNI AL ★
Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan berencana untuk menggandeng TNI dalam kerja sama melakukan pemetaan potensi minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia.
"Tujuannya supaya ada basis data. Daripada Kementerian ESDM mengeluarkan kapal khusus, sekalian saja kapal TNI sambil patroli," ucap Luhut di Nusa Dua, Bali, Rabu (24/8/2016) malam.
Nantinya, kata Luhut, kapal patroli TNI akan dilengkapi dengan peralatan dari Kementerian ESDM untuk memotret potensi migas dari wilayah yang dilalui kapal patroli tersebut.
"Nah, TNI mau kerja sama dengan ESDM. Sambil kapal lewat, nanti dilengkapi alat. Sehingga kapal TNI sambil berlayar bisa juga memotret potensi migas di perairan Indonesia," tutur Luhut.
Dia mengatakan, ide ini berasal dari Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja. Pihaknya akan mengalokasikan anggaran untuk pemetaan potensi migas ini dalam APBN tahun anggaran 2017.
Selain untuk pemetaan potensi migas, mantan Menko Polhukam itu juga berencana agar kapal patroli TNI sekaligus mendata pulau-pulau yang dilalui.
"Sekaligus menamai 4.000 pulau yang sekarang belum ada nama," kata Luhut.
Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan berencana untuk menggandeng TNI dalam kerja sama melakukan pemetaan potensi minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia.
"Tujuannya supaya ada basis data. Daripada Kementerian ESDM mengeluarkan kapal khusus, sekalian saja kapal TNI sambil patroli," ucap Luhut di Nusa Dua, Bali, Rabu (24/8/2016) malam.
Nantinya, kata Luhut, kapal patroli TNI akan dilengkapi dengan peralatan dari Kementerian ESDM untuk memotret potensi migas dari wilayah yang dilalui kapal patroli tersebut.
"Nah, TNI mau kerja sama dengan ESDM. Sambil kapal lewat, nanti dilengkapi alat. Sehingga kapal TNI sambil berlayar bisa juga memotret potensi migas di perairan Indonesia," tutur Luhut.
Dia mengatakan, ide ini berasal dari Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja. Pihaknya akan mengalokasikan anggaran untuk pemetaan potensi migas ini dalam APBN tahun anggaran 2017.
Selain untuk pemetaan potensi migas, mantan Menko Polhukam itu juga berencana agar kapal patroli TNI sekaligus mendata pulau-pulau yang dilalui.
"Sekaligus menamai 4.000 pulau yang sekarang belum ada nama," kata Luhut.
♞ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.