Melaksanakan Manuver Lapangan di Perairan Batam Setelah melaksanakan rangkaian tahapan latihan yang meliputi Geladi Markas Komando (Glamako) di Mako Koarmabar dan gelar pasukan yang dipimpin Komandan Gugus Tempur Laut Koarmabar (Danguspurlaamabar) Laksamana Pertama TNI ArsyadAbdullah, S.E., mewakili Panglima Koarmabar (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., di Pelabuhan Mahkobar, Batuampar, Batam, Latihan kesiapsiagaan Koarmabar 2017 melaksanakan manuver lapangan di perairan Batam, Selasa (11/7).
Dalam Latihan kesiapsiagaan Koarmabar 2017 bertindak selaku Direktur Latihan (Dirlat) Komandan Komando Pendidikan Dan Latihan (Dankodiklat) TNI Mayor Jenderal TNI Agung Risdhianto, M.B.A. Latihan ini mengangkat tema “Koarmabar dan Jajarannya Melaksanakan Operasi Pencarian dan Penyelamatan Laut di Wilayah Barat Perairan Wilayah Yurisdiksi Indonesia Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok”.
Dalam manuver lapangan tersebut, diskenariokan KM. Sagara yang berlayar dari pelabuhan Belawan dengan tujuan Batam, mengangkut ABK sebanyak 50 orang, dan penumpang sebanyak 979 orang (sesuai manifest) dengan jumlah total 1.029 orang telah mengalami musibah pelayaran berupa kebakaran dan kebocoran di perairan utara Batam. Melihat kondisi yang semakin tidak terkendali, KM Sagara dengan posisi miring mengirimkan distress signal pada pukul 08.20 WIB melalui VHF/FM Chanel 16 membroadcast secara umum karena telah mengalami kebocoran dan kebakaran pada posisi 01° 11′ 36″ LU – 103° 56′ 48″ BT. Kepala Administrasi Pelabuhan (ADPEL) Batam telah menginformasikan kepada seluruh kapal-kapal yang berlayar di perairan Batam dan sekitarnya agar melaksanakan bantuan pencarian dan pertolongan terhadap KM Sagara yang mengalami musibah.
Adapun materi latihan yang akan dilaksanakan antara lain, meliputi latihan teknik dan prosedur, mekanisme koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait, mekanisme pencarian korban, evakuasi medis, pengamanan lokasi kejadian, mekanisme komando, kendali, komunikasi, interlijen, serta gelar posko darurat dan materi lain yang menunjang profesionalitas prajurit dalam pencarian dan penyelamatan di laut.
Dalam latihan ini melibatkan sebanyak 960 orang personel dan didukung alutsista diantaranya dari Mako Koarmabar 1 unsur KRI Sigma, 2 PC, 1 KCR, 1 Hellykopter, 1 Cassa, 1 Tim Satkopaska Koarmabar, dan 1 Tim Dislambair Koarmabar. Lantamal IV Tanjungpinang melibatkan 1 Unsur KAL, 2 Sea Rider, 1 tim Kesehatan Diskes, 1 unit Intel, 1 tim Pomal, 1 Kompi Yonmarhanlan IV.
Sedangkan dari Lanal Batam melibatkan personel Lanal Batam, 2 unit Combat Boat, 1 unsur KAL, 2 unsur Patkamla, 1 tim kesehatan Lanal Batam, 1 unit Intel Lanal, 1 Den Pomal serta diperkuat oleh satuan samping berupa 2 unit Combat Boat Polair Kota Batam, 1 unit Kapal Basarnas, 1 unit kapal KPLP Kantor Pelabuhan Batam, 1 Pleton Kodim Batam, 1 Tim Kesehatan Pemko Batam, 1 unit PMK PLP Kota Batam, 1 Tim DVI Polda Kepri, 1 Tim Kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam, Distrik Navigasi Tanjungpinang.
Dalam kesempatan tersebut, Danlantamal IV Tanjungpinang Laksmana Pertama TNI R. Eko Suyanto, S.E., M.M., mengatakan, latihan ini merupakan bagian dari fungsi Koarmabar selaku komando utama operasi di bawah Mabes TNI dalam melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Selain itu, Latihan kesiapsiagaan Koarmabar 2017 ini dilaksanakan guna menguji kesiapan dan kemampuan Koarmabar dalam operasi pencarian dan pertolongan di laut. Dengan tujuan, untuk menguji kesiapsiagaan operasional Koarmabar dalam melaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan di laut.
Urgensi pelaksanaan latihan ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dan alutsista Koarmabar, serta mengukur kemampuan unsur-unsur Koarmabar dalam tugas pencarian, penyelamatan dan pertolongan.
“Selain itu, tugas SAR merupakan tugas yang melekat di TNI Angkatan Laut yang dapat terjadi sewaktu-waktu saat sedang dalam melaksanakan penugasan, untuk itu personel Koarmabar harus terlatih, agar mampu melaksanakan tugas SAR dimulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengendalian penanggulangan kecelakaan di laut. Latihan kesiapsiagaan Koarmabar 2017 ini, dinilai langsung oleh Tim Penilai dari Kodiklat TNI.,” Jelas Danlantamal IV Tanjungpinang.
Dalam Latihan kesiapsiagaan Koarmabar 2017 bertindak selaku Direktur Latihan (Dirlat) Komandan Komando Pendidikan Dan Latihan (Dankodiklat) TNI Mayor Jenderal TNI Agung Risdhianto, M.B.A. Latihan ini mengangkat tema “Koarmabar dan Jajarannya Melaksanakan Operasi Pencarian dan Penyelamatan Laut di Wilayah Barat Perairan Wilayah Yurisdiksi Indonesia Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok”.
Dalam manuver lapangan tersebut, diskenariokan KM. Sagara yang berlayar dari pelabuhan Belawan dengan tujuan Batam, mengangkut ABK sebanyak 50 orang, dan penumpang sebanyak 979 orang (sesuai manifest) dengan jumlah total 1.029 orang telah mengalami musibah pelayaran berupa kebakaran dan kebocoran di perairan utara Batam. Melihat kondisi yang semakin tidak terkendali, KM Sagara dengan posisi miring mengirimkan distress signal pada pukul 08.20 WIB melalui VHF/FM Chanel 16 membroadcast secara umum karena telah mengalami kebocoran dan kebakaran pada posisi 01° 11′ 36″ LU – 103° 56′ 48″ BT. Kepala Administrasi Pelabuhan (ADPEL) Batam telah menginformasikan kepada seluruh kapal-kapal yang berlayar di perairan Batam dan sekitarnya agar melaksanakan bantuan pencarian dan pertolongan terhadap KM Sagara yang mengalami musibah.
Adapun materi latihan yang akan dilaksanakan antara lain, meliputi latihan teknik dan prosedur, mekanisme koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait, mekanisme pencarian korban, evakuasi medis, pengamanan lokasi kejadian, mekanisme komando, kendali, komunikasi, interlijen, serta gelar posko darurat dan materi lain yang menunjang profesionalitas prajurit dalam pencarian dan penyelamatan di laut.
Dalam latihan ini melibatkan sebanyak 960 orang personel dan didukung alutsista diantaranya dari Mako Koarmabar 1 unsur KRI Sigma, 2 PC, 1 KCR, 1 Hellykopter, 1 Cassa, 1 Tim Satkopaska Koarmabar, dan 1 Tim Dislambair Koarmabar. Lantamal IV Tanjungpinang melibatkan 1 Unsur KAL, 2 Sea Rider, 1 tim Kesehatan Diskes, 1 unit Intel, 1 tim Pomal, 1 Kompi Yonmarhanlan IV.
Sedangkan dari Lanal Batam melibatkan personel Lanal Batam, 2 unit Combat Boat, 1 unsur KAL, 2 unsur Patkamla, 1 tim kesehatan Lanal Batam, 1 unit Intel Lanal, 1 Den Pomal serta diperkuat oleh satuan samping berupa 2 unit Combat Boat Polair Kota Batam, 1 unit Kapal Basarnas, 1 unit kapal KPLP Kantor Pelabuhan Batam, 1 Pleton Kodim Batam, 1 Tim Kesehatan Pemko Batam, 1 unit PMK PLP Kota Batam, 1 Tim DVI Polda Kepri, 1 Tim Kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam, Distrik Navigasi Tanjungpinang.
Dalam kesempatan tersebut, Danlantamal IV Tanjungpinang Laksmana Pertama TNI R. Eko Suyanto, S.E., M.M., mengatakan, latihan ini merupakan bagian dari fungsi Koarmabar selaku komando utama operasi di bawah Mabes TNI dalam melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Selain itu, Latihan kesiapsiagaan Koarmabar 2017 ini dilaksanakan guna menguji kesiapan dan kemampuan Koarmabar dalam operasi pencarian dan pertolongan di laut. Dengan tujuan, untuk menguji kesiapsiagaan operasional Koarmabar dalam melaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan di laut.
Urgensi pelaksanaan latihan ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dan alutsista Koarmabar, serta mengukur kemampuan unsur-unsur Koarmabar dalam tugas pencarian, penyelamatan dan pertolongan.
“Selain itu, tugas SAR merupakan tugas yang melekat di TNI Angkatan Laut yang dapat terjadi sewaktu-waktu saat sedang dalam melaksanakan penugasan, untuk itu personel Koarmabar harus terlatih, agar mampu melaksanakan tugas SAR dimulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengendalian penanggulangan kecelakaan di laut. Latihan kesiapsiagaan Koarmabar 2017 ini, dinilai langsung oleh Tim Penilai dari Kodiklat TNI.,” Jelas Danlantamal IV Tanjungpinang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.