Pertanyaannya bukan Jadi Beli, Tetapi Berapa dan Kapan?M113 Arisgator
Jika tahun lalu TNI AD dikabarkan akan membeli M113 Arisgator yakni M113 dengan kemampuan amfibi dan beroperasi dari kapal pendarat, informasi yang diterima Arcinc.id kali ini mengabarkan bahwaTNI AD sudah pasti akan membeli M113 buaya ini. Kabar semacam ini akan membuat sahabat ArcinC yang fanatik atas M113 seperti Weka G. Cha Bi sangat gembira.
Untuk jumlah yang akan dibeli dan kapan kendaraan amfibi unik ini akan diterima, infonya masih tersimpan rapat. Yang jelas, jumlahnya ternyata tidak banyak. TNI AD mungkin masih merasa perlu untuk mengevaluasi doktrin kebutuhan Batalyon Rawa Laut Sungai Pantai (Ralasuntai) yang rencananya akan dibentuk untuk pertahanan pulau terluar. Soal kapan akan diterima juga masih belum jelas, tetapi jangan kaget kalau M113 Arisgator akan muncul dalam HUT TNI, entah tahun ini (harapannya) atau malah tahun depan.
Sekedar mengingatkan, Arisgator adalah modifikasi ang ditawarkan oleh sebuah perusahaan Italia bernama ARIS (Applicazioni Rielaborazioni Impianti Speciali) Spa. dalam konsep Arisgator. Ide dasarnya adalah modifikasi dan pembenahan pada M113 pada sektor daya apung dan propulsi sehingga M113 dapat bersalin rupa menjadi kendaraan pendarat amfibi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ada sejumlah kit modifikasi yang disiapkan, yaitu moncong tambahan pada M113 berbentuk haluan kapal (atau malah moncong buaya) yang berisi gabus dan karet khusus yang ringan dan dapat meningkatkan daya apung, plus panel pembelah ombak yang dapat dibentangkan saat mengarung air.
Panel tambahan serupa yang ditempelkan di bagian belakang kendaraan yang sekaligus menjadi rumah bagi sistem waterjet. Kotak penambah daya apung serupa dapat dipergoki di sisi kiri-kanan Arisgator. Pada bagian atas, exhaust atau knalpot dipanjangkan dengan menggunakan snorkel pada sisi kanan atap. Grille untuk lubang masuk udara mesin juga diberi penutup yang lebih tinggi dari kendaraan agar tidak kemasukan air pada saat mengarungi permukaan sungai dan laut.
Untuk sistem propulsi di dalam air, dua buah propeller hidrostatik dipasang di bagian belakang bawah dengan ukuran yang besar, yang mampu mendorong kendaraan dengan kecepatan 5 knot di permukaan air. Sistem propeller ini dapat digerakkan secara independen untuk membuat Arisgator berbelok saat bermanuver di permukaan air.
Kemampuan amfibi yang prima tersebut membuat Arisgator dapat digunakan untuk melakukan operasi pendaratan amfibi, dilepaskan dari kapal LPD untuk kemudian berenang, mencapai permukaan, dan bertempur. Modifikasi Arisgator sendiri tidak mempengaruhi kemampuan manuvernya di darat jika dibandingkan dengan M113.
Untuk urusan persenjataan juga sama, Arisgator hanya menyediakan sistem kubah dan dudukan dengan dinding penahan cipratan ombak, plus dudukan untuk senapan mesin M2HB atau pelontar granat 40mm Mk19 Mod 0. Palka di sisi atas kendaraan juga masih dipertahankan untuk akses alternatif keluar masuk pasukan.
Secara keseluruhan, M113 yang bersalin rupa menjadi Arisgator boleh dibilang mirip dengan kendaraan pendarat amfibi LVTP-7, namun berukuran lebih mini. Sosoknya jelas bertambah panjang dibandingkan M113 yang berbentuk bak kotak sabun, dan kemampuan amfibinya jadi cocok untuk operasi pendaratan amfibi ataupun operasi di alur sungai dan muara. Di Italia, Arisgator diberi nama resmi VAL dan digunakan oleh Batalion San Marco dari Resimen Pendarat AL Italia.
M113 Arisgator
♖ Kecepatan : 60km/ jam (darat); 5-6 knot (air)
♖ Jarak tempuh: 500km
♖ Panjang: 7,2m
♖ Lebar: 2,9m
♖ Tinggi: 2,4m
♖ Bobot: 13 ton
♖ ARC
Jika tahun lalu TNI AD dikabarkan akan membeli M113 Arisgator yakni M113 dengan kemampuan amfibi dan beroperasi dari kapal pendarat, informasi yang diterima Arcinc.id kali ini mengabarkan bahwaTNI AD sudah pasti akan membeli M113 buaya ini. Kabar semacam ini akan membuat sahabat ArcinC yang fanatik atas M113 seperti Weka G. Cha Bi sangat gembira.
Untuk jumlah yang akan dibeli dan kapan kendaraan amfibi unik ini akan diterima, infonya masih tersimpan rapat. Yang jelas, jumlahnya ternyata tidak banyak. TNI AD mungkin masih merasa perlu untuk mengevaluasi doktrin kebutuhan Batalyon Rawa Laut Sungai Pantai (Ralasuntai) yang rencananya akan dibentuk untuk pertahanan pulau terluar. Soal kapan akan diterima juga masih belum jelas, tetapi jangan kaget kalau M113 Arisgator akan muncul dalam HUT TNI, entah tahun ini (harapannya) atau malah tahun depan.
Sekedar mengingatkan, Arisgator adalah modifikasi ang ditawarkan oleh sebuah perusahaan Italia bernama ARIS (Applicazioni Rielaborazioni Impianti Speciali) Spa. dalam konsep Arisgator. Ide dasarnya adalah modifikasi dan pembenahan pada M113 pada sektor daya apung dan propulsi sehingga M113 dapat bersalin rupa menjadi kendaraan pendarat amfibi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ada sejumlah kit modifikasi yang disiapkan, yaitu moncong tambahan pada M113 berbentuk haluan kapal (atau malah moncong buaya) yang berisi gabus dan karet khusus yang ringan dan dapat meningkatkan daya apung, plus panel pembelah ombak yang dapat dibentangkan saat mengarung air.
Panel tambahan serupa yang ditempelkan di bagian belakang kendaraan yang sekaligus menjadi rumah bagi sistem waterjet. Kotak penambah daya apung serupa dapat dipergoki di sisi kiri-kanan Arisgator. Pada bagian atas, exhaust atau knalpot dipanjangkan dengan menggunakan snorkel pada sisi kanan atap. Grille untuk lubang masuk udara mesin juga diberi penutup yang lebih tinggi dari kendaraan agar tidak kemasukan air pada saat mengarungi permukaan sungai dan laut.
Untuk sistem propulsi di dalam air, dua buah propeller hidrostatik dipasang di bagian belakang bawah dengan ukuran yang besar, yang mampu mendorong kendaraan dengan kecepatan 5 knot di permukaan air. Sistem propeller ini dapat digerakkan secara independen untuk membuat Arisgator berbelok saat bermanuver di permukaan air.
Kemampuan amfibi yang prima tersebut membuat Arisgator dapat digunakan untuk melakukan operasi pendaratan amfibi, dilepaskan dari kapal LPD untuk kemudian berenang, mencapai permukaan, dan bertempur. Modifikasi Arisgator sendiri tidak mempengaruhi kemampuan manuvernya di darat jika dibandingkan dengan M113.
Untuk urusan persenjataan juga sama, Arisgator hanya menyediakan sistem kubah dan dudukan dengan dinding penahan cipratan ombak, plus dudukan untuk senapan mesin M2HB atau pelontar granat 40mm Mk19 Mod 0. Palka di sisi atas kendaraan juga masih dipertahankan untuk akses alternatif keluar masuk pasukan.
Secara keseluruhan, M113 yang bersalin rupa menjadi Arisgator boleh dibilang mirip dengan kendaraan pendarat amfibi LVTP-7, namun berukuran lebih mini. Sosoknya jelas bertambah panjang dibandingkan M113 yang berbentuk bak kotak sabun, dan kemampuan amfibinya jadi cocok untuk operasi pendaratan amfibi ataupun operasi di alur sungai dan muara. Di Italia, Arisgator diberi nama resmi VAL dan digunakan oleh Batalion San Marco dari Resimen Pendarat AL Italia.
M113 Arisgator
♖ Kecepatan : 60km/ jam (darat); 5-6 knot (air)
♖ Jarak tempuh: 500km
♖ Panjang: 7,2m
♖ Lebar: 2,9m
♖ Tinggi: 2,4m
♖ Bobot: 13 ton
♖ ARC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.