Irak dan Uganda sudah menyampaikan ketertarikan untuk memesan
senjata-senjata buatan Indonesia. Bahkan pejabat Irak, pada hari ulang
tahun TNI ke-67 Oktober 2012 nanti akan hadir dan melihat
senjata-senjata buatan Indonesia.
Rupanya, selain dua negara dari Afrika dan Timur Tengah itu, negara-negara Asia Tenggara juga sudah menunjukkan ketertarikannya atas senjata-senjata dan alat angkut militer buatan Indonesia.
"Malaysia dan Brunei Darussalam sudah mengadakan observasi," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam perbincangan dengan VIVAnews di gedung DPR, Jakarta. Satu negara Asia lain yang juga berminat senjata buatan Indonesia, yakni Filipina.
Menurut Sjafrie, negara-negara lain berminat senjata buatan anak negeri karena teknologi yang diterapkan. Indonesia memberikan calon pembeli dengan opsi teknologi menengah.
"Seperti transportasi sedang, transportasi ringan Anoa, senjata ringan. Semua kaliber dan pistol," jelas Sjafrie. Khusus untuk Malaysia dan Brunei, kata Sjafrie, dua negara itu tertarik pada Panser Anoa buatan PT Pindad. "Untuk Filipina tertarik apda CN235 dan LPD (jenis kapal/Landing Platform Deck)."
Kemajuan industri juga sudah melebar ke Arab Saudi. Indonesia sudah mengirim sampel senjata sebagai tahap awal kerjasama. "Kita sudah memberikan contoh produk ke Arab Saudi, tapi baru penjajakan. Responnya belum," jelas Sjafrie.
Produksi senjata Indonesia yang terus dikenal di dunia internasional itu juga mendapat pujian dari Australia. Kementerian Pertahanan Australia, kata Sjafrie, melihat industri pertahanan Indonesia sudah maju pesat selama 5 tahun ini.
Rupanya, selain dua negara dari Afrika dan Timur Tengah itu, negara-negara Asia Tenggara juga sudah menunjukkan ketertarikannya atas senjata-senjata dan alat angkut militer buatan Indonesia.
"Malaysia dan Brunei Darussalam sudah mengadakan observasi," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam perbincangan dengan VIVAnews di gedung DPR, Jakarta. Satu negara Asia lain yang juga berminat senjata buatan Indonesia, yakni Filipina.
Menurut Sjafrie, negara-negara lain berminat senjata buatan anak negeri karena teknologi yang diterapkan. Indonesia memberikan calon pembeli dengan opsi teknologi menengah.
"Seperti transportasi sedang, transportasi ringan Anoa, senjata ringan. Semua kaliber dan pistol," jelas Sjafrie. Khusus untuk Malaysia dan Brunei, kata Sjafrie, dua negara itu tertarik pada Panser Anoa buatan PT Pindad. "Untuk Filipina tertarik apda CN235 dan LPD (jenis kapal/Landing Platform Deck)."
Kemajuan industri juga sudah melebar ke Arab Saudi. Indonesia sudah mengirim sampel senjata sebagai tahap awal kerjasama. "Kita sudah memberikan contoh produk ke Arab Saudi, tapi baru penjajakan. Responnya belum," jelas Sjafrie.
Produksi senjata Indonesia yang terus dikenal di dunia internasional itu juga mendapat pujian dari Australia. Kementerian Pertahanan Australia, kata Sjafrie, melihat industri pertahanan Indonesia sudah maju pesat selama 5 tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.