Wakil
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kanan) bersama Direktur Utama
PT Napindo Media Ashatama, Herman Wiriadipura saat jumpa pers terkait
pameran internasional industri peralatan pertahanan “Indo Defence 2012
Expo & Forum” di Jakarta, kemarin. Pameran diikuti lima benua dan
akan berlangsung mulai 7 hingga 10 November mendatang di JI Expo
Kemayoran, Jakarta.
Jakarta
— Setelah gagal diperkenalkan ke publik pada momen hari ulang tahun TNI
ke-67 awal Oktober kemarin, tank tempur utama Leopard akan tampil di
pameran alat utama sistem senjata (alutsista) Indo Defence V 2012 Expo
and Forum, 7–10 November di Jakarta.
Pada
kesempatan itu, Kementerian Pertahanan dan Rheinmetall, produsen
Leopard, akan menandatangani nota kesepakatan pembelian Leopard. Wakil
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menuturkan, nota kesepakatan
pembelian Leopard itu sebagai implementasi dari kontrak yang selama ini
telah disepakati kedua pihak. “Tinggal proses produksi dan pembiayaan
dari pengadaan itu,” katanya di Jakarta kemarin Dia menyebut, pemerintah
membeli Leopard sebanyak 100 unit.
Jenis
Leopard yang didatangkan ke Indonesia adalah Leopard 2A4 dan Leopard
Revolution (jenis modifikasi dari Rheinmetall). Selain itu, disepakati
pembelian tank kelas menengah Marder sebanyak 50 unit serta tank
pendukung sebanyak 7 unit. Seluruh tank itu dibeli dengan harga USD 280
juta yang diambil dari pinjaman dalam negeri. “Kedatangan tank tersebut
dilakukan bertahap mulai dari 2012, 2013 hingga semester pertama 2014,” ujarnya. Sjafrie menegaskan, semua tank yang dibeli tersebut dalam
kondisi siap pakai. “Tak akan ada lagi proses upgrade,” ujarnya.
Berdasarkan
literatur pertahanan, Leopard Revolution memiliki laras lebih pendek
sekitar 1,3 meter dari Leopard jenis terbaru 2A6. Namun, laras tersebut
dapat dimodifikasi hingga menyerupai Leopard 2A6. Nantinya PT Pindad
menjadi ujung tombak pemeliharaan semua Leopard. Kepala Staf Angkatan
Da-rat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menuturkan, tank Leopard yang
dipesan Indonesia memiliki beberapa spesifikasi khusus yang tidak
dimiliki Leopard jenis lain.
“Makanya
nant ijangan heran jika namanya Leopard RI,” tuturnya. Dia menyebut, di
antara spesifikasi khusus itu adalah adanya fasilitas pendingin ruang
personel. “Ini tidak ada di Leopard aslinya yang dipakai di Eropa. Di
Indonesia, kita beri AC. Cuaca di Indonesia panas, kalau tidak pakai AC
prajurit kita bisa mati dehidrasi,” imbuhnya. [fefy dwi haryanto]
Dua Unit Tank Leopard Datang Pekan Ini
MBT Leopard 2 Revolution
(Foto Rheinmettal)
|
Jakarta
- Dua unit tank tempur utama Leopard dipastikan datang pada pekan ini.
Tank yang didatangkan dari Jerman itu masing-masing terdiri atas satu
unit jenis Leopard 2A4 dan satu unit jenis Leopard 2 Revolution.
"Dua
tank ini akan datang pada 3 November ini dan rencananya dipamerkan di
Indo Defence Expo pada 7-10 November mendatang," kata Pos Hutabarat,
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, di Kantor Kementerian Pertahanan,
Selasa, 30 Oktober 2012.
Kedatangan
Leopard, menurut Pos, akan menutup kedatangan alat utama sistem
persenjataan yang sudah memasuki penghujung 2012. "Kemarin Tucano sudah
datang, sepertinya setelah ini tidak ada lagi senjata yang akan datang,"
kata dia.
Wakil
Menteri Pertahanan Shafrie Syamsudin menyatakan semua tank yang datang
sudah bisa dipakai oleh militer Indonesia. "Semuanya baru, tinggal
pakai, tidak perlu lagi upgrade, tidak perlu lagi refurbishment," kata
dia.
Dua
unit tank Leopard ini merupakan penyerahan tahap pertama. Dengan dana
sekitar US$ 287 juta, Indonesia membeli 40 unit Leopard 2A4, 63 unit
Leopard 2 Revolution, dan 10 unit tank pendukung Leopard 2, 50 unit
medium tank Marder 1A3. "Proses politik sudah selesai, administrasi
sudah, tinggal mengecek skema produksi dan pembiayaan," ujar Sjafrie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.