Subuh kemarin (6/12), warga Kampung Karya Merdeka Km 30 dan Kampung Tani
Bhakti Km 28, Samboja, Kutai Kartanegara, tercengang oleh bunyi tembakan
yang belakangan diketahui berasal dari Senapan Serbu (SS) V-1 Para
Komando (Parako) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD. Dibantu
teropong bidik malam (NVB), dalam hitungan detik mereka berhasil
“melipat” satu peleton (setara 30 personel) kumpulan penimbul aksi
(bulsi).
Namun berkat informasi dari intelijen dan pelacakan yang akurat, tim Kopassus akhirnya bisa menemukan mereka kendati melakukan pengejaran berhari-hari dalam hutan. Pada subuh tersebut di Kampung Karya Merdeka, satu kompi Parako menyerbu tiga rumah yang diduga menjadi basis persembunyian para pemberontak. Begitu terlihat, mereka yang bergerak cepat langsung menyerbu sasaran. Hasilnya dalam hitungan detik mereka melumpuhkan satu kumpulan bulsi.
Dijelaskan Kolonel Nyoman Cantiasa selaku Direktur Geladi, pertempuran permukiman daerah merupakan lanjutan dari latihan puncak Geladi Lapangan Tri Buana cakti XVIII Kopassus yang digelar sejak Jumat (30/11) lalu. Sebelumnya sebanyak dua kompi (setara 300 personel) pasukan Kopassus diterbangkan menggunakan tiga pesawat Hercules Long Body dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta menuju Kalimantan Timur.
Menempuh waktu perjalanan “lintas udara” kurang lebih selama dua jam. Tepatnya di Semoi II kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan terjun payung lalu bergerak menyisir hutan untuk melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap basis para pemberontak.
“Sisa-sisa pemberontak yang lari dari sana (Km 38 Bukit Bangkirai), berdasarkan intelijen Kopassus kami berhasil identifikasi di tiga titik sasaran penyergapan tadi,” ungkapnya.
Latihan ini diketahui melibatkan satuan Kopassus, para Komando, Satya Yudha (Intelijen), dan Gultor yang secara keseluruhan berjumlah 400 personel.
“Kekuatan disesuaikan dengan skenario latihan dua kompi Parako yang di Kalimantan ini. Semua sudah disusun layaknya operasi di hutan, pemukiman dan perkotaan,” tandasnya.
Pasukan Kopassus masih akan menjalani beberapa serangkaian latihan lagi, yakni Penyergapan Sasaran Pertempuran Hutan Kompi Parako di danau hutan buatan Kebun Raya Balikpapan (13/12), Operasi Raid Pembebasan Tawanan Kompi Parako di Gedung Biru Kaltim Post Group (KPG) (16/12) dan ditutup oleh Operasi Khusus Gabungan Detasemen Penanggulangan Teror dan Parako diawali infiltrasi laut dan mobilisasi udara di pelabuhan Peti Kemas Kariangau.(*/tka/tom/k2)
● Kaltimpost
Dari Bukit Bangkirai, Kopassus Kejar Pemberontak ke Km 28 dan 30
Penyergapan Subuh |
RUPANYA para bulsi tersebut merupakan pelarian sisa
pemberontak pada penyergapan Kopassus di Bukit Bangkirai, Minggu (2/12)
lalu. Mereka memilih bersembunyi di permukiman penduduk untuk lari dari
kejaran pasukan elite TNI ini.
Namun berkat informasi dari intelijen dan pelacakan yang akurat, tim Kopassus akhirnya bisa menemukan mereka kendati melakukan pengejaran berhari-hari dalam hutan. Pada subuh tersebut di Kampung Karya Merdeka, satu kompi Parako menyerbu tiga rumah yang diduga menjadi basis persembunyian para pemberontak. Begitu terlihat, mereka yang bergerak cepat langsung menyerbu sasaran. Hasilnya dalam hitungan detik mereka melumpuhkan satu kumpulan bulsi.
Dijelaskan Kolonel Nyoman Cantiasa selaku Direktur Geladi, pertempuran permukiman daerah merupakan lanjutan dari latihan puncak Geladi Lapangan Tri Buana cakti XVIII Kopassus yang digelar sejak Jumat (30/11) lalu. Sebelumnya sebanyak dua kompi (setara 300 personel) pasukan Kopassus diterbangkan menggunakan tiga pesawat Hercules Long Body dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta menuju Kalimantan Timur.
Menempuh waktu perjalanan “lintas udara” kurang lebih selama dua jam. Tepatnya di Semoi II kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan terjun payung lalu bergerak menyisir hutan untuk melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap basis para pemberontak.
“Sisa-sisa pemberontak yang lari dari sana (Km 38 Bukit Bangkirai), berdasarkan intelijen Kopassus kami berhasil identifikasi di tiga titik sasaran penyergapan tadi,” ungkapnya.
Latihan ini diketahui melibatkan satuan Kopassus, para Komando, Satya Yudha (Intelijen), dan Gultor yang secara keseluruhan berjumlah 400 personel.
“Kekuatan disesuaikan dengan skenario latihan dua kompi Parako yang di Kalimantan ini. Semua sudah disusun layaknya operasi di hutan, pemukiman dan perkotaan,” tandasnya.
Pasukan Kopassus masih akan menjalani beberapa serangkaian latihan lagi, yakni Penyergapan Sasaran Pertempuran Hutan Kompi Parako di danau hutan buatan Kebun Raya Balikpapan (13/12), Operasi Raid Pembebasan Tawanan Kompi Parako di Gedung Biru Kaltim Post Group (KPG) (16/12) dan ditutup oleh Operasi Khusus Gabungan Detasemen Penanggulangan Teror dan Parako diawali infiltrasi laut dan mobilisasi udara di pelabuhan Peti Kemas Kariangau.(*/tka/tom/k2)
● Kaltimpost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.