Jumat, 21 Desember 2012

Kaleidoskop Alutsista Sepanjang 2012

11 hari lagi, tahun 2012 berakhir. Sepanjang tahun 2012 ini, ternyata banyak sekali catatan mengenai perjalanan perkuatan TNI khususnya dalam bidang Alutsista. Berbagai kontrak pengadaan hingga kedatangan alutsista baru mewarnai bulan demi bulan di tahun 2012 ini. 

Diantara yang menjadi catatan penting antara lain kontrak pengadaan Kapal Selam, PKR10514, KCR-60, Su-30MK2, heli NBell 412 dari PT.DI hingga pengadaan meriam Caesar dan Astros. Sementara alutsista yang sudah tiba antara lain Super Tucano, CN-295, KRI Kujang dari jenis KCR-40 hingga tambahan pesawat latih KT-1B. Namun demikian, ada pula beberapa program pengadaan yang masih menimbulkan perasaan harap-harap cemas. Diantaranya mengenai pengadaan MBT Leopard II, Heli AKS serta heli serang yang entah nanti jenisnya apa. Di tahun 2013, kita harapkan tentunya semua program modernisasi berjalan dengan lancar dan tanpa perlu kegaduhan politik.

Konon katanya, pengadaan kapal multi role light fregate Nahkoda ragam terus berjalan. Bahkan Mabes TNI-AL sudah menyiapkan satuan tugas untuk keperluan pelatihan dan menjemput kapal eks Brunei ini. Selain itu, beberapa peristiwa menyakitkan juga terjadi di tahun ini.

Diantaranya jatuhnya pesawat Fokker-27, jatuhnya pesawat Hawk 200, dan terbakarnya KRI Klewang. Tidak ketinggalan peristiwa menyedihkan jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di pegunungan Salak. Dan berikut adalah beberapa peristiwa kontrak dan kedatangan alutsista sepanjang tahun 2012 yang telah terpublikasi :

21 Desember 2011,  Kemhan RI - DSME Korea Selatan Tandatangani Kontrak Pengadaan Kapal Selam
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menandatangani kontrak pengadaan tiga unit kapal selam dengan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginering (DSME). Kontrak tersebut ditandatangani kedua belah pihak. Pihak Kemhan RI diwakili oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo, sedangkan pihak DSME diwakili oleh President & CEO DSME Sang-Tae Nam, Selasa Malam (20/12) di kantor Kemhan RI, Jakarta.

30 Desember 2011, Indonesia dan Rusia Tanda-Tangani Kontrak Pembelian 6 Su-30MK2
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia memastikan membeli enam unit jet tempur Sukhoi Su-30 MK2 dari Rusia sebagai bagian dari rencana strategis untuk memenuhi kekuatan udara pesawat tempur Sukhoi hingga satu skuadron atau setara 16 jet tempur.

05 Februari 2012, Kapal Selam "Nanggala" Tiba di Perairan Indonesia
Kapal selam TNI Angkatan Laut KRI Nanggala/402 telah tiba di perairan Indonesia, setelah menjalani perbaikan menyeluruh di Korea Selatan selama hampir dua tahun.

10 Februari 2012, RI Punya Pesawat Kepresidenan
Presiden Indonesia kini resmi memiliki pesawat kepresidenan. Pesawat seri 737- 800 Boeing Business Jet 2 (BBJ 2) yang dibeli langsung dari pabrik Boeing telah diserahterimakan pada tanggal 21 Januari 2012 di Amerika Serikat. Jika tidak aral melintang, pesawat tersebut akan mulai melayani tugas kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Agustus 2013 nanti.

16 Februari 2012, TNI AL Dapat Kapal Baru
TNI AL Armada Barat mendapat tambahan kapal baru, KRI Kujang-642. Kapal itu diserahkan pada Kamis (16/2/2012) pagi ini, di Dermaga Selatan Pelabuhan Batu Ampar, Batam. Komandan Satuan Kapal Patroli Armada Barat Kolonel Pelaut Denih Hendrata mengatakan, KRI Kujang merupakan kapal kelima di satuannya. KRI Kujang termasuk jenis KCR- 40 buatan PT. Palindo Marine Shipyard.

21 Februari 2012, Indonesia dan China Sepakati Alih Teknologi Rudal
Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan China sepakat memantapkan proses alih teknologi serangkaian produksi bersama peluru kendali C-705. Proses alih teknologi menjadi syarat utama dalam setiap pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) dari mancanegara, termasuk peluru kendali dari China.

02 Maret 2012, Tiga Unit Helikopter Bell-412 Perkuat TNI
PT Dirgantara Indonesia menyerahkan tiga unit helikopter Bell-412 kepada Kementerian Pertahanan untuk operasional TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Laut. Penyerahan dilakukan Direktur PT DI Budi Santoso kepada Wakil Asisten Logistik Kasad Brigjen TNI Nengah Widana, Asisten Logistik Kasal Laksda TNI Sru Handayanto di hanggar helikopter PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Jumat.

04 Maret 2012, Sampai 2014, Kemhan Pesan 40 Helikopter
Kementrian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia berencana memesan kembali sekitar 40 unit helikopter untuk TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut kepada PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Hal tersebut disampaikan oleh Mentri Pertahanan (Menhan) RI, Purnomo Yusgiantoro.

06 April 2012, Kontrak 6 EC725 Combat SAR untuk Indonesian disepakati
PT.DI dan Eurocopter sepakat untuk kerja sama pengadaan 6 unit heli SAR Tempur EC725 pesanan TNI-AU. Dengan demikian, sebelum diserah terimakan Helikopter ini akan dikirim terlebih dahulu ke PT.DI untuk dirakit ulang lalu kemudian diserahterimakan. Kontrak pengadaan sendiri telah disepakati sebelumnya pada tanggal 12 maret.  Heli ini rencananya akan memperkuat TNI-AU mulai tahun 2014.

17 April 2012, 2 helikopter S-300C akan perkuat Penerbad
Pabrikan Sikorsky Aircraft mengumumkan penjualan 2 unit Heli latih S-300C dengan opsi 4 tambahan kepada Indonesia. Helikopter ini nantinya akan memperkuat skadron latih Penerbangan TNI-AD.

18 April 2012, Kesepakatan Kerjasama Jangka Panjang antara PT DI dan Airbus Military Ditandatangani
PT Dirgantara Indonesia dan Airbus Military melakukan peresmian kerja sama strategis jangka panjang. Kerja sama itu ditandatangani kedua perusahaan. Dalam kerja sama ini dipaparkan rencana revitalisasi PT DI dengan proyek-proyek kerja sama dan pengembangan bisnis yang spesifik. Kesepatan kerja sama ditandatangani di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu (18/4).

18 April 2012, TNI AL akan Menambah Pesanan 2 CN-235 kepada PT DI
Komandan Pusat Penerbangan TNI AL, Laksamana Pertama Sugianto, membenarkan bahwa jajarannya melakukan pemesanan 6 unit pesawat kepada PT Dirgantara Indonesia. Pesawat-pesawat itu terdiri atas 3 unit CN 235 dan 3 unit helikopter Bell 412 EP.

30 April 2012, TNI AL Pesan Kapal Tanker
Kamis (26/4/12) pagi, Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksamana Muda TNI Sru Handayanto, meresmikan pembuatan kapal perang jenis tanker pertama oleh PT Anugrah Buana Marine (ABM) Bojonegara. Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Sru Handayanto mengatakan, untuk membuat kapal tersebut dibutuhkan waktu selama 18 bulan (1,5 tahun), dengan kebutuhan dana lebih dari 160 miliar.

11 Mei 2012, Indonesia - Rusia Teken Kontrak Pembelian 37 Tank Amfibi
Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan perwakilan JSC Rosoboronexport di Indonesia menandatangani kontrak pembelian 37 unit kendaraan tempur infanteri BMP-3F Seri 2 senilai 114 juta dollar Amerika, Jumat. Penandatanganan kontrak ini diwakili oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan, Mayjen TNI Ediwan Prabowo dan Kepala Perwakilan  Rosoboronexport, Vadim Varaksin.

23 Mei 2012, First Steel Cutting KCR-60 Dilakukan di PT. PAL
Bersamaan dengan Sidang Pleno Ke-VI KKIP, dilaksanakan pula Steel Cutting KCR 60 dan Keel Laying Tug Boat (Kapal Tunda).  Kapal tersebut merupakan pesanan dari TNI AL yang dibangun di PT. PAL Indonesia, sebagai wujud nyata komitmen PT PAL Indonesia (Persero) mendukung terciptanya kemandirian bangsa dalam memenuhi kebutuhan Alutsista dan kemajuan industri pertahanan nasional.PT.PAL Indonesia menerima order pembuatan kapal KCR 60 M sebanyak 3 unit dan Kapal Tunda 2.400 HP sebanyak 2 unit. Kontrak secara efektif telah ditandatangani  antara PT PAL Indonesia dan TNI AL melalui Dinas Pengadaan Mabesal pada tanggal 20 Desember 2012.

05 Juni 2012, Kemhan RI Tandatangani Kontrak Pengadaan 1 Unit Kapal PKR 10514
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) melalui Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) secara resmi menandatangani kontrak pengadaan 1 unit  Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514 dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS), Belanda.

Kontrak ditandatangani oleh Kepala Baranahan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo yang mewakili Kemhan RI dengan Director Naval Sale of DSNS Evert van den Broek yang dalam hal ini mewakili pihak DSNS, Selasa (5/6) di kantor Kemhan, Jakarta. Hadir dan menyaksikan acara penandatangan sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Mabes TNI AL. Hadir pula Dubes Belanda untuk Indonesia Tjeerd de Zwaan dan Direktur Utama PT.PAL Indonesia (Persero) Ir M Firmansyah Arfin.

02 Juli 2012, Indonesia-Australia Tandatangani MoU Hibah Empat Pesawat Hercules
Pemerintah Indonesia dan Australia menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) hibah empat pesawat Hercules tipe C-130 H dari Australia. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Madya Eris Haryanto dan Panglima Angkatan Bersenjata Australia David Hurley menandatangani MoU tentang hibah pesawat tersebut di RAAF Darwin, Australia, Senin. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan koleganya, Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith, menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman hibah yang dilakukan di depan pesawat Hercules yang akan dihibahkan itu.

05 Juli 2012, CN-295 Pertama untuk TNI-AU Jalani Test Flight
Pesawat CN-295 pertama pesanan Kementrian Pertahanan Indonesia untuk TNI AU yang dibuat oleh Airbus Military Spanyol saat ini telah selesai dan menjalani proses test flight. Pesawat CN-295 pertama ini diberi kode A-9501. Kontrak senilai 325 juta US Dollar untuk pengadaan sembilan pesawat CN-295 ditandatangani pada 15 Februari 2012 dalam acara Singapore Air Show, didalamnya juga mencakup penyediaan suku cadang dan pelatihan.

10 Juli 2012, Kontrak 8 Unit tambahan Super Tucano untuk Indonesia
Pabrikan Embraer mengumumkan, Indonesia telah memesan 8 unit pesawat tempur taktis Super Tucano. Dengan demikian, Indonesia total memesan 16 unit atau setara 1 skadron pesawat tersebut. Super Tucano nantinya akan menggantikan peran pesawat OV-10F Bronco di Skadron 21 Malang.

01 Agustus 2012, Wamenhan Resmikan Pembangunan Tiga Kapal Perang
Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Irjen Kemhan  Laksdya TNI Sumartono, dan Wakasal Laksdya TNI Marsetyo serta sejumlah Pejabat Mabes TNI dan Angkatan, Selasa (31/7), meresmikan pembangunan tiga kapal perang di Galangan Kapal PT. Dok dan Perkapalan (DKB) Kodja Bahari, di Jakarta, yang ditandai dengan peletakan lunas pembangunan satu unit kapal perang jenis Bantu Cair Minyak (BCM) serta pemotongan baja pertama untuk pembangunan dua unit kapal jenis Landing Ship Tank (LST)

08 Agustus 2012, PTDI Rampungkan Perakitan Tiga Pesawat Korea KT-1B
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah merampungkan pesanan perakitan tiga pesawat KT-1B buatan Korea untuk selanjutnya akan diserahkan kepada TNI AU. Tiga pesawat sebelumnya sudah selesai dirakit sejak April 2012 lalu.

10 Agustus 2012, PTDI Serahkan 4 Helikopter Bell 412EP untuk TNI AD
Penyerahan empat helikopter Bell 412 EP itu dilaksanakan dalam acara serah terima dari Direktur Utama PTDI Dr. Budi Santoso kepada Asisten Logistik Kepala Staf TNI AD, Mayor Jenderal TNI Sonny Widjaya bertempat di pangkalan Pusat Penerbangan AD di Skadron 21/Sena Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat (10/8). Pengadaan tersebut berdasarkan dua kontrak pengadaan yang masing-masing ditandatangani kedua pihak pada November 2011 dan Maret 2012, sejalan dengan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memerintahkan setiap pengadaan alat utama sistem senjata TNI harus memprioritaskan sumber dalam negeri.

23 Agustus 2012, Indonesia Lirik 18 Unit AGM-65K2 Maverick
Pemerintah Indonesia telah melayangkan permintaan untuk memperoleh peluru kendali Udara ke Permukaan dari jenis AGM-65K2 Maverick. Nilai total 18 buah pembelian termasuk suku cadang, pelatihan dan lain-lain diperkirakan mencapai 25 juta dollar.

31 Agustus 2012, KRI Klewang 625 Diluncurkan
KRI Klewang 625 berhasil diluncurkan dari galangan kapal PT. Lundin Industry Invest. Kementerian Pertahanan memesan 4 kapal trimaran dengan harga per unit Rp 114 miliar.

Kapal yang memiliki panjang 63 meter buatan Banyuwangi tersebut diklaim sebagai kapal perang tercanggih didunia karena sulit terdeteksi oleh radar. Namun, beberapa minggu kemudian, kecelakaan fatal dialami KRI Klewang. Akibatnya KRI Klewang pun terbakar habis.

01 September 2012, Empat Pesawat Super Tucano Tiba di Indonesia
Empat unit pesawat tempur taktis Super Tucano EMB-314 buatan pabrikan Embraer Brasil tiba di Panggkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu siang, yang akan memperkuat Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang. 

Empat pesawat yang memiliki kemampuan serang antigerilya itu diawaki oleh delapan orang pilot dari Brasil. Mereka disambut oleh Wakil Kepala Staf TNI Angkat Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Dede Rusamsi.

19 September 2012, C-295 pertama untuk TNI-AU dikirim

2 unit pesawat Transport C-295 pesanan pemerintah Indonesia mulai dikirim. Pengiriman dilakukan di fasilitas Airbus Military di Seville, Spanyol. Hadir dalam seremoni ini Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin. Sebelumnya, Indonesia telah memesan 9 unit C-295 untuk menggantikan armada Fokker-27.

21 September 2012, US Agrees to Sell 8 AH-64D to Indonesia
Pemerintah Amerika Serikat telah mengijinkan pembelian 8 unit heli serang AH-64/D Apache. Total nilai pembelian mencapai 1,4 Miliar Dollar. Termasuk dalam paket pembelian itu antara lain. 19 unit mesin T-700-GE-701D Engines, radar longbow, peluncur misil hellfire dan sebagainya. Namun pada perkembangannya kemudian, TNI-AD menyatakan masih berfikir ulang mengenai pengadaan ini.

22 September 2012, Dua Howitzer Caesar 155 mm Tiba di Jakarta
Dua howitzer tipe truck mounted berkaliber 155mm tiba di bandara Halim Perdana Kusumah,  Jakarta diangkut dengan pesawat Rusia Il-76. 

Howitzer Caesar buatan Nexter Prancis ini digolongkan sebagai Self Propelled Howitzer/howitzer yang dapat bergerak sendiri dengan bentuk yang lebih inovatif dibandingkan howitzer jenis tersebut yang sebelumnya menggunakan roda rantai (tracked).

22 September  2012, 140 HellFire Melengkapi Apache Pesanan Indonesia

Pemerintah Indonesia dengan resmi telah melakukan permintaan untuk kemungkinan pembelian 8 Heli Serang AH-64D Apache Block III Longbow beserta perlengkapan, suku cadang, pelatihan dan dukungan logistik kepada Pemerintah AS. Permintaan tersebut telah mendapat lampu hijau dari Defense Security Cooperation Agency (DSCA) yang memberitahukan Kongres AS pada tanggal 19 September 2012.  Perkiraan biaya pembelian ke 8 Heli Serang tersebut adalah: $ 1,4 miliar

04 Oktober 2012, Dua Pesawat CN-295 Resmi Perkuat Alutsista TNI AU
Dua unit pesawat CN-295 resmi memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) di jajaran TNI Angkatan Udara khususnya Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. 

Hal tersebut ditandai dengan penandatangan berita acara serah terima dua unit pesawat CN-295 dari PT Dirgantara Indonesia kepada Kementerian Pertahanan RI, di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma.Selanjutnya, Kemhan menyerahkan kepada Mabes TNI, kemudian Mabes TNI kepada TNI AU. Penyerahan dua pesawat ini disaksikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Berserta Pejabat Lainya dan Dubes RI untuk Spanyol dan Dubes Spanyol untuk Indonesia.

11 Oktober 2012, 5 Pesawat Tanpa Awak Diuji Coba di Halim

Pesawat Terbang Tanpa Awak buatan dalam negeri, Kamis pagi terbang mengelilingi langit lapangan udara TNI Angkatan Udara (AU) Halim Perdana kusuma, Jakarta. Penerbangan ini untuk melakukan demo flight terhadap pesawat buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Balitbang Kementrian Pertahanan, dan Kementrian Riset dan Teknologi.

04 Oktober 2012, MLRS ASTROS Tiba di Indonesia
Setelah mengalami keterlambatan, alutsista peluncur roket multi laras (MLRS) terbaru milik TNI-AD, ASTROS akhirnya tiba di tanah air. ASTROS tampil dalam HUT TNI ke 67 serta Pameran Alutsista di Monas tanggal 6-8 Oktober.

04 November 2012, Tank Leopard dan Marder Tiba di Jakarta

Indonesia resmi menerima kedatangan dua unit tank, main battle tank Leopard dan Marder asal Jerman. Keduanya tiba di Jakarta pada minggu siang. Tank Leopard yang tiba melalui Pelabuhan Tanjung Priok ini adalah jenis Revolution sebagai model untuk pameran Indodefence tanggal 8 November.

08 November 2012, Kemhan RI Tanda Tangani MoU ToT Dengan Brazil dan Jerman
Di hari kedua penyelenggaraan Indo Defence 2012, di stand Pameran Kementerian Pertahanan RI dilaksanakan penandatanganan MoU kerjasama Transfer of Technology (ToT) dengan Pemerintah Brazil dan Pemerintah Jerman.

Penandatanganan MoU ToT pertama yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro yakni dalam rangka pengadaan Multi Launch Rokcet System atau sistem peluncur roket jarak jauh dengan perusahaan Avibras Industria Aeroespacial Brazil. Sementara itu penandatanganan dengan pemerintah Jerman khususnya Rheinmetall AG Jerman terdapat dua bentuk. Pertama, dalam hal pengadaan Medium Battle Tank untuk ukuran 30 ton dan Main Battle Tank (MBT) Leopard ukuran 60 ton serta tank pendukungnya. Kedua adalah MoU pelaksanaan ToT yang akan diberikan kepada PT. Pindad, Bengpuspal Ditpalad dan Bengpushub Dithubad.

09 November 2012,  Indonesia Tanda tangani kontrak pembelian 37 unit meriam "Caesar"

Bersamaan dengan ajang Indo Defence 2012, Perusahaan "Nexter Systems" telah mengkonfirmasi kontrak pembelian 37 unit 155-mm self-propelled artillery system (SPA) "Caesar". Artileri swa gerak ini nantinya akan memperkuat satuan Artileri Medan TNI-AD. Kontrak diperkirakan bernilai 240 juta dollar, dan pengiriman akan dilaksanakan pada medio 2013-2014.

10 November 2012, SBY Beri Nama Komodo untuk Kendaraan Taktis Produk Pindad
Pada pameran Indo defence 2012, Presiden SBY memberikan nama untuk sebuah kendaraan taktis buatan PT Pindad resmi menyandang nama Komodo. Rantis Komodo ini telah dipesan oleh Kopassus, Brimob, serta satuan Arhanud TNI-AD. Khusus untuk Arhanud, Komodo yang dilengkapi Rudal Mistral akan dipesan sebanyak 56 unit.

20 November 2012, Indonesia Meminta Pembelian 180 unit Block I Javelin Missile
Pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan notifikasi izin untuk menjual sebanyak 180 buah rudal anti tank Javelin untuk Indonesia. Nilai kontrak penjualan diperkirakan sekitar 60 juta dollar, meliputi 25 Command Launch unit, Missile Simulation Rounds, Battery, dan lain sebagainya.

18 Desember 2012, F-16A/B TNI AU akan Diupgrade BAe Systems.

British Aerospace System mengumumkan kontrak senilai US$ 63 Juta untuk melakukan perawatan dan upgrade untuk Indonesia dan Irak. Untuk Indonesia jelas upgrade ditujukan kepada F-16A/B Block 15 TNI-AU, serta pengadaan sistem radar pengindera jarak jauh. Sebuah langkah yang unik, mengingat sejatinya F-16 yang akan kita terima dari AS proses refurbishmentnya dilakukan oleh Lockheed Martin.

ARC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...