Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Tanjungpinang Letkol Pnb MJ Hanafie mengatakan sampai sekarang belum pernah terjadi pelanggaran wilayah udara oleh pesawat asing di perbatasan Kepulauan Riau meski lalu lintas udara cukup sibuk.
"Hingga saat ini tidak pernah terjadi pelanggaran wilayah udara oleh pihak asing di Kepulauan Riau terutama di Selat Malaka, semuanya pasti ada izin," kata Hanafie usai peringatan HUT TNI AU ke-67 di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Selasa.
Danlanud mengatakan, untuk pengamanan wilayah udara dan patroli udara di jalur perdagangan dunia Selat Malaka dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (Alki) 1 pihak TNI AU juga bekerja sama dengan sejumlah negara di perbatasan seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
"Patroli udara bersama selalu dilakukan bergantian dengan sejumlah negara tetangga itu, selain untuk menjaga kedaulatan wilayah udara juga untuk pengamanan udara jalur perdagangan dunia di Selat Malaka," kata Danlanud.
Mengenai penambahan pangkalan Angkatan Udara di Batam untuk menjaga daerah perbatasan menurut Danlanud masih dalam kajian pusat, karena disesuaikan dengan kebutuhan minimal alutsista.
"Kepri memang strategis di daerah perbatasan, namun untuk pertahanan udara masih bisa dibantu oleh dua skuadron udara (Hawk dan F-16) yang ada di Pekanbaru, Riau," kata Danlanud.
Pangkalan udara di Kepri, menurut Danlanud, hanya untuk pendukung operasi militer dan non militer.
"Yang jelas kami siap menjaga kedaulatan udara," kata Hanafie.
"Hingga saat ini tidak pernah terjadi pelanggaran wilayah udara oleh pihak asing di Kepulauan Riau terutama di Selat Malaka, semuanya pasti ada izin," kata Hanafie usai peringatan HUT TNI AU ke-67 di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Selasa.
Danlanud mengatakan, untuk pengamanan wilayah udara dan patroli udara di jalur perdagangan dunia Selat Malaka dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (Alki) 1 pihak TNI AU juga bekerja sama dengan sejumlah negara di perbatasan seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
"Patroli udara bersama selalu dilakukan bergantian dengan sejumlah negara tetangga itu, selain untuk menjaga kedaulatan wilayah udara juga untuk pengamanan udara jalur perdagangan dunia di Selat Malaka," kata Danlanud.
Mengenai penambahan pangkalan Angkatan Udara di Batam untuk menjaga daerah perbatasan menurut Danlanud masih dalam kajian pusat, karena disesuaikan dengan kebutuhan minimal alutsista.
"Kepri memang strategis di daerah perbatasan, namun untuk pertahanan udara masih bisa dibantu oleh dua skuadron udara (Hawk dan F-16) yang ada di Pekanbaru, Riau," kata Danlanud.
Pangkalan udara di Kepri, menurut Danlanud, hanya untuk pendukung operasi militer dan non militer.
"Yang jelas kami siap menjaga kedaulatan udara," kata Hanafie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.