Jakarta • Hari ulang tahun ke-67 TNI AU yang jatuh pada 9 April 2013 ini dirayakan dengan upacara di Lapangan Udara TNI AU Halim Perdanakusumah Jakarta Timur. Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyampaikan amanat kepada prajurit TNI AU agar memperhatikan kondisi geopolitik Laut Cina Selatan.
"Perkembangan kawasan Laut Cina Selatan yang semakin memanas belakangan ini merupakan salah satu tantangan untuk terus dicermati," pesan Panglima TNI yang dibacakan Kepala Staff TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dalam upacara di Lanud TNI AU Halim Perdanakusumah, Selasa (9/4/2013).
Ida Bagus bertindak selaku inspektur upacara. Hadir dalam upacara ini, Menkopolhukam Djoko Suyanto berkacamata hitam dan berjas hitam. Hadir pula Wakapolri Irjen Nanan Sukarna dan KSAL Laksamana Marstyo.
Ida Bagus kembali melanjutkan amanat Panglima TNI, perlunya memperhatikan Laut China Selatan. Letak laut utara Indonesia itu sungguh vital bagi NKRI.
"Di sana terletak masa depan keamanan nasional Indonesia. Baik aspek politik, ekonomi, maupun pertahanan," imbuhnya.
Pelanggaran wilayah udara Indonesia juga dianggap ancaman global untuk bangsa. Namun Panglima mengakui, penanganannya bukanlah hal yang mudah.
"Penggunaan instrumen militer merupakan alat politik kekuatan bagi kepentingan mengangkat posisi tawar dalam penyelesaian masalah-masalah bilateral atau internasional," tegasnya.
Upacara ini diisi pertunjukan atraksi penyelamatan sandera yang diperagakan Detasemen 90 Bravo. Efek ledakan yang ditimbulkan sempat membuat decak kagum kaget para hadirin.
Selain itu, ada atraksi 50-an terjun payung yang membawa bendera-bendera satuan TNI AU yang diakhiri pembawaan bendera merah putih. Kemudian juga ada atraksi udara yang impresif.
"Perkembangan kawasan Laut Cina Selatan yang semakin memanas belakangan ini merupakan salah satu tantangan untuk terus dicermati," pesan Panglima TNI yang dibacakan Kepala Staff TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dalam upacara di Lanud TNI AU Halim Perdanakusumah, Selasa (9/4/2013).
Ida Bagus bertindak selaku inspektur upacara. Hadir dalam upacara ini, Menkopolhukam Djoko Suyanto berkacamata hitam dan berjas hitam. Hadir pula Wakapolri Irjen Nanan Sukarna dan KSAL Laksamana Marstyo.
Ida Bagus kembali melanjutkan amanat Panglima TNI, perlunya memperhatikan Laut China Selatan. Letak laut utara Indonesia itu sungguh vital bagi NKRI.
"Di sana terletak masa depan keamanan nasional Indonesia. Baik aspek politik, ekonomi, maupun pertahanan," imbuhnya.
Pelanggaran wilayah udara Indonesia juga dianggap ancaman global untuk bangsa. Namun Panglima mengakui, penanganannya bukanlah hal yang mudah.
"Penggunaan instrumen militer merupakan alat politik kekuatan bagi kepentingan mengangkat posisi tawar dalam penyelesaian masalah-masalah bilateral atau internasional," tegasnya.
Upacara ini diisi pertunjukan atraksi penyelamatan sandera yang diperagakan Detasemen 90 Bravo. Efek ledakan yang ditimbulkan sempat membuat decak kagum kaget para hadirin.
Selain itu, ada atraksi 50-an terjun payung yang membawa bendera-bendera satuan TNI AU yang diakhiri pembawaan bendera merah putih. Kemudian juga ada atraksi udara yang impresif.
● detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.