Kewaspadaan Indonesia terhadap ancaman bioterorisme terbilang kurang, bahkan cenderung tidak peduli. Karena itu, perlu kepedulian dari elite politik untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bioterorisme.
"Bioterorisme atau serangan dengan menggunakan bahan kimia dan biologis merupakan ancaman nyata yang harus dihadapi negara berkembang seperti Indonesia. Di dunia ini, perang harus diciptakan karena usia peralatan perang hanya bertahan hingga 10 tahun. Karena itu, mereka menciptakan perang agar peralatan perangnya laku.
Namun, perlu disadari, sekarang ini ancaman tidak hanya berbentuk perang konvensional, namun juga perang dengan media alternatif atau biological," kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon, di Jakarta, Selasa (9/4).
Dengan menggunakan media biologis, musuh menggunakan virus penyakit atau serangan dengan bahan-bahan kimia dan biologis untuk melumpuhkan suatu negara.
"Virus dapat menjadi ancaman nasional karena dapat merusak ekonomi dan politik suatu negara," ujar Fadli.(eko)
"Bioterorisme atau serangan dengan menggunakan bahan kimia dan biologis merupakan ancaman nyata yang harus dihadapi negara berkembang seperti Indonesia. Di dunia ini, perang harus diciptakan karena usia peralatan perang hanya bertahan hingga 10 tahun. Karena itu, mereka menciptakan perang agar peralatan perangnya laku.
Namun, perlu disadari, sekarang ini ancaman tidak hanya berbentuk perang konvensional, namun juga perang dengan media alternatif atau biological," kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon, di Jakarta, Selasa (9/4).
Dengan menggunakan media biologis, musuh menggunakan virus penyakit atau serangan dengan bahan-bahan kimia dan biologis untuk melumpuhkan suatu negara.
"Virus dapat menjadi ancaman nasional karena dapat merusak ekonomi dan politik suatu negara," ujar Fadli.(eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.