Penembakan terjadi sekitar pukul 11.04 di sekitar Pos TNI E 210-240 (tepatnya di E 220) Tanggul Timur, aereaol PT Freeport Indonesia. T Simanjuntak, seorang saksi yang juga karyawan PT Freeport Indonesia, mengatakan mobil patroli itu mengalami kerusakan di mesin bagian depan. "Mobil sempat mogok, dan terjadi kontak senjata antara Satuan Tugas TNI dan kelompok penyerang," katanya, Senin, 8 April 2013.
Anggota TNI yang bertugas di Pos TNI E 210 melaporkan kejadian ini kepada Komandan Garnisun Timika, yang dijabat oleh Komandan Kodim 1710 Mimika, Letkol Inf Dwi Lagan. Sekitar pukul 11.30 WIT, Kepala Kepolisian Resor Mimika Ajun Komisaris Besar Polisi Jermias Rontini, Komandan Brigade Mobil Detasemen Mimika, dan Komisaris Polisi Yuswanto mengirim pasukan TNI mengejar kelompok bersenjata itu.
Hingga Senin sore, Polisi belum bisa memastikan identitas kelompok penyerang. Rontini mengatakan polisi masih akan mendalami siapa kelompok itu. Polisi, ia menambahkan, mencoba memeriksa selongsong peluru. Polisi juga masih mengkaitkan kasus penembakan itu dengan beberapa kasus serupa sebelumnya. "Kami masih mendalami kasus ini," katanya.
Sabtu, 6 April lalu, penembakan dan pembakaran terjadi di area PT Freeport Indonesia sekitar pukul 17.20 WIT. Saat itu, Komandan Batalion 754 bersama anggotanya yang melewati Tanggul Timur ditembaki orang tidak dikenal usai memeriksa dua ekskavator milik Freeport yang dibakar orang tidak dikenal. Akibat penembakan ini, kaca dan badan mobil lubang tertembus peluru. Dua unit ekskavator Freeport dibakar sekitar pukul 06.00 waktu Papua di Mil 36 (crusher area). Selain itu, mobil patroli LWB Route Patrol 14 dan Route Patrol 16 ditembaki.
● Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.