Jakarta--Menteri
Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro menyatakan, kementeriannya sudah
mengetahui identitas dari pelaku peretas atau pembajak situs Direktorat
Jenderal Potensi Pertahanan, www.pothan.kemhan.go.id. Petunjuk dan
identitas ini diketahui sebagai hasil kerjasama Kementerian Pertahanan
dengan organisasi cyber deffence yaitu Indonesia Security Incident
Responses Team on Internet Infrastructure dan Federasi Teknologi
Informasi Indonesia.
"Yang jelas kita sudah ketahui asal providernya, kita sudah ada petunjuk," kata Purnomo Yusgiantoro saat ditemui di Kantor Presiden, Selasa, 14 Mei 2013.
Ia menyatakan, pemerintah sendiri sudah memiliki tingkat yang sangat baik dalam pertahanan cyber. Kerjasama dengan ID-SIRTII dan FTII juga sudah cukup mampu mengungkap identitas dan asal para peretas situs-situs pemerintah.
Akan tetapi, menurut Purnomo, belum ada informasi dan data mengenai motivasi pada pelaku dengan meretas situs resmi Kementerian Pertahanan. Ia juga belum bisa memastikan aksi ini sebagai bentuk ancaman keamanan atau sekadar gangguan dan iseng. "Kita instruksikan untuk tangkap karena ini yang diganggu adalah kemenhan."
Pada 11 Mei lalu, situs Dirjen Pothan diretas dan diubah dengan backgroundnya warna hitam dan dipenuhi tulisan 'Oops Myanmar Hacker Was Here'. Di bagian bawah terdapat tulisan panjang berbahasa Inggris yang juga mencantumkan sebuah alamat Facebook dengan nama Cyber Vampire Team.
"Motifnya belum tahu, apakah ini berkaitan dengan Myanmar atau tidak, masih ditelusuri," kata Purnomo.
"Yang jelas kita sudah ketahui asal providernya, kita sudah ada petunjuk," kata Purnomo Yusgiantoro saat ditemui di Kantor Presiden, Selasa, 14 Mei 2013.
Ia menyatakan, pemerintah sendiri sudah memiliki tingkat yang sangat baik dalam pertahanan cyber. Kerjasama dengan ID-SIRTII dan FTII juga sudah cukup mampu mengungkap identitas dan asal para peretas situs-situs pemerintah.
Akan tetapi, menurut Purnomo, belum ada informasi dan data mengenai motivasi pada pelaku dengan meretas situs resmi Kementerian Pertahanan. Ia juga belum bisa memastikan aksi ini sebagai bentuk ancaman keamanan atau sekadar gangguan dan iseng. "Kita instruksikan untuk tangkap karena ini yang diganggu adalah kemenhan."
Pada 11 Mei lalu, situs Dirjen Pothan diretas dan diubah dengan backgroundnya warna hitam dan dipenuhi tulisan 'Oops Myanmar Hacker Was Here'. Di bagian bawah terdapat tulisan panjang berbahasa Inggris yang juga mencantumkan sebuah alamat Facebook dengan nama Cyber Vampire Team.
"Motifnya belum tahu, apakah ini berkaitan dengan Myanmar atau tidak, masih ditelusuri," kata Purnomo.
● Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.